Vaksin Covid-19 Bisa Timbulkan Efek Samping pada Orang dengan Filler Wajah
Sejumlah kecil peserta uji coba vaksin tersebut melaporkan pembengkakan wajah sebagai efek samping, seperti disampaikan dokter bedah plastik, Dr. Amir Karam.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau FDA memperingatkan, vaksin Covid-19 Moderna bisa menyebabkan efek samping pada beberapa orang dengan filler wajah.
Sejumlah kecil peserta uji coba vaksin tersebut melaporkan pembengkakan wajah sebagai efek samping, seperti disampaikan dokter bedah plastik, Dr. Amir Karam.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
"Jadi apa yang mereka lihat dalam uji coba 30.000 peserta yang dilakukan Moderna, mereka menemukan sekitar tiga dari pasien tersebut bereaksi terhadap filler. Reaksi itu terlokalisasi di tempat filler disuntikkan, jadi dalam beberapa kasus terjadi di bibir dan pipi," jelasnya seperti dikutip oleh NBC7 News di San Diego, dilansir Al Arabiya, Selasa (5/1).
Menurut laporan tersebut, satu peserta melakukan filler wajah dua pekan sebelum vaksinasi dan yang lainnya melakukannya enam bulan sebelumnya.
Karam menjelaskan, ketika seseorang divaksin, sistem kekebalannya "meningkat".
Dia menjelaskan, sistem kekebalan dapat menargetkan area di mana filler berada yang kemudian menyebabkan "respons peradangan yang lebih kuat."
Efek samping, lanjutnya, yang "mungkin" tidak boleh menghentikan orang untuk vaksinasi dan semua reaksi yang terkait dengan filler telah diobati.
“Saya kira kalau terlokalisasi, jenis reaksi yang sangat ringan hanya di daerah yang bengkak, saya kira langkah pertama adalah menghubungi dokter yang menyuntikkan filler,” kata Karam.
Namun, Karam merekomendasikan untuk segera mencari perawatan darurat jika seseorang mengalami reaksi alergi yang parah.
Pada Desember, dua orang yang menerima vaksin Pfizer-BioNTech di Inggris melaporkan mengalami reaksi, termasuk satu laporan anafilaksis, yang dapat menyebabkan tenggorokan bengkak, kesulitan bernapas, dan kesulitan menelan.
Orang-orang yang memiliki riwayat anafilaksis terhadap vaksin, obat atau makanan apa pun telah diimbau oleh regulator Inggris untuk tidak menggunakan vaksin tersebut.
Baca juga:
Q&A: Mengenal Varian Baru Virus Corona, Benarkah 70 Persen Lebih Menular?
Korea Selatan Perpanjang Aturan Jaga Jarak dan Larangan Pertemuan Lebih dari 4 Orang
Vietnam akan Beli 30 Juta Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca
Upaya Dunia Telusuri Asal-usul Virus Corona Terbentur "Tembok China"
Disease X Disebut Sebagai Pandemi Setelah Covid-19, Begini Penjelasan Ahli
Menlu China Sebut Virus Corona Muncul di Banyak Tempat Lain di Dunia
Dokter di Meksiko Dirawat di RS Setelah Disuntik Vaksin Covid-19
Saudi Kembali Buka Penerbangan Internasional dengan Syarat Bagi Negara Tertentu
Penjelasan Para Ilmuwan Soal Bagaimana Varian Baru Virus Corona Menyebar
Polisi AS Tangkap Apoteker karena Diduga Sengaja Rusak 500 Dosis Vaksin Covid-19