Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Ampuh Lawan Virus Corona Varian India
Vaksin Pfizer-BioNTech dan Oxford-AstraZeneca sangat ampuh atau efektif melawan varian virus corona yang pertama kali ditemukan di India, menurut sebuah penelitian yang dilakukan Public Health England (PHE) atau Kesehatan Masyarakat Inggris.
Vaksin Pfizer-BioNTech dan Oxford-AstraZeneca sangat ampuh atau efektif melawan varian virus corona yang pertama kali ditemukan di India, menurut sebuah penelitian yang dilakukan Public Health England (PHE) atau Kesehatan Masyarakat Inggris.
Vaksin Pfizer 88 persen efektif dan AstraZeneca 60 persen efektif melawan varian dengan kode B1617.2 itu setelah dosis kedua. Kedua vaksin lebih efektif melawan varian “Kent” atau B.1.1.7, varian Covid-19 yang dominan ditemukan di Inggris, di mana Pfizer 93 persen efektif sementara vaksin AstraZeneca 66 persen efektif pada periode yang sama.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana cara kerja virus? Cara kerja virus adalah sebagai berikut:Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.Materi genetik virus mengambil alih fungsi sel inang dan membuat sel inang menjadi pabrik virus. Sel inang akan menghasilkan ribuan salinan virus baru dengan menggunakan bahan-bahan dari sel inang itu sendiri.Virus baru keluar dari sel inang dengan cara lisis (membuat sel pecah) atau budding (membuat kantung-kantung kecil di permukaan sel). Virus baru kemudian siap untuk menginfeksi sel-sel lain.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Namun demikian, kedua vaksin hanya 33 persen efektif pada tiga pekan setelah dosis pertama.
Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock menggambarkan hasil penelitian tersebut sebagai “terobosan”, sementara PHE mengatakan pihaknya berharap dapat melihat tingkat kemanjuran yang lebih tinggi untuk mencegah rawat inap dan kematian.
“Bukti baru ini merupakan terobosan dan membuktikan betapa bernilainya program vaksinasi Covid-19 kita dalam melindungi orang-orang yang kita cintai,” kata Hancock, dilansir Al Jazeera, Senin (24/5).
Awal bulan ini, WHO menyebut varian B1617.2 sebagai varian yang menjadi perhatian global.
Penelitian tersebut, yang dilaksanakan antara 5 April dan 16 Mei, menemukan kedua vaksin 33 persen efektif melawan penyakit bergejala dari varian B1617.2 tiga pekan setelah dosis pertama, dibantingkan dengan 50 persen ampuh melawan varian B.1.1.7.
Sebanyak 12.675 kasus pengurunan genom dimasukkan dalam analisis, tapi hanya 1.054 merupakan varian yang ditemukan di India. Penelitian tersebut mencakup data semua kelompok usia dari 5 April meliputi periode sejak varian tersebut muncul.
Data baru dari PHE menunjukkan terdapat sedikitnya 2.889 kasus varian B1617.2 tercatat di Inggris sejak 1 Februari sampai 18 Mei tahun ini.
Dari jumlah itu, 104 kasus pasien dilarikan ke UGD, 31 rawat, dan enam kasus kematian.
Varian yang paling umum di Inggris, menurut data tersebut, adalah varian B.1.1.7, dengan 132.082 kasus tercatat pada periode yang sama. Virus corona telah menginfeksi 4,46 juta orang di Inggris dan menyebabkan 128.000 kematian sejak wabah dimulai tahun lalu.
“Penelitian ini memberikan jaminan bahwa dua dosis dari masing-masing vaksin memberikan tingkat perlindungan tinggi melawan penyakit bergejala dari varian B1617.2,” jelas Kepala Imunisasi PHE, Dr Mary Ramsay.
“Kami harap vaksin bisa jauh lebih efektif dalam mencegah rawat inap dan kematian, jadi penting untuk mendapatkan dua dosis untuk mendapatkan perlindungan maksimal terhadap semua varian yang ada dan yang muncul,” lanjutnya.
(mdk/pan)