VIDEO Detik-Detik Tentara Israel Tiarap Ketakutan Saat Rudal Iran Menghantam Pangkalan Udara
Iran lemuncurkan ratusan rudal hipersonik ke Israel sebagai serangan balasan.
Iran tadi malam meluncurkan sekitar 180 rudal hipersonik ke Israel dengan menargetkan sejumlah pangkalan udara.
Dalam serangan yang diberi nama “Janji setia 2” ini Iran menyebut
- Negara Muslim Ini Bantu Israel Tembak Jatuh Rudal Iran
- VIDEO: Pecah Iran Tembakan Rudal Balistik Bertubi-tubi Serang Israel, Perang Balas Dendam
- Israel Habiskan Rp20 Triliun Untuk Tangkis Rudal Iran, 10 Kali Lipat Lebih Besar dari Biaya Serangan Iran
- VIDEO Serangan Besar-Besaran Iran ke Israel, Ratusan Rudal dan Drone Diluncurkan, Hantam Pangkalan Militer
peluncuran rudal ini merupakan balasan atas kebrutalan Israel di Gaza dan Lebanon, dan juga pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut.
"Kami menargetkan tiga pangkalan militer: Nevatim, yang menyimpan jet tempur F-35, Netzarim yang menyimpan jet F-15 yang digunakan dalam pembunuhan Sayyed Hassan Nasrallah, dan pangkalan Tel Nof dekat Tel Aviv dengan rudal balistik Fateh," kata Garda Revolusi Iran, seperti dilansir The Cradle.
Berlindung ke bunker
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial X melalui akun TRT World, terlihat sejumlah tentara Israel tiarap ketakutan saat rudal Iran menghantam pengkalan udara mereka.
Seorang di antara tentara ini merekam detik-detik saat dirinya dan rekannya bertiarap Mereka berlindung di balik bukit sambil telungkup dan melindungi kepala dengan kedua tangan.
Di saat yang sama banyak warga sipil Israel berbondong-bondong berlindung ke bunker ketika sirine udara berbunyi di seluruh wilayah Negeri Bintang Daud tersebut.
Di media sosial banyak video yang tersebar menunjukkan bagaimana rudal-rudal hipersonik Iran berhasil mengenai target hingga ke pusat Tel Aviv.
Merespon serangan rudal Iran ini, para pejabat Negeri Zionis justru berjanji melakukan serangan balasan ke Iran.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti