Warga Kristen Mesir nilai waktu pelaksanaan pemilu tidak adil
Ini lantaran waktu pemungutan suara akan berbarengan dengan perayaan Paskah.
Juru bicara kepresidenan Mesir kemarin menyatakan pemilihan umum (pemilu) parlemen akan dipercepat menjadi tanggal 22 April mendatang, setelah sebelumnya pemerintah negeri piramida itu menetapkan pada 27 April. Hal ini diumumkan melalui akun Facebook miliknya.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Ahad (24/2), warga Kristen Koptik Mesir yang merupakan warga minoritas di negeri piramida itu telah mengkritisi waktu pelaksaan pemilihan umum. Ini lantaran di beberapa pemungutan suara akan berbarengan dengan perayaan Paskah.
-
Apa yang ditemukan petani di Mesir? Seorang petani di Ismailia, Mesir menemukan sebuah prasasti batu kuno berusia 2.600 tahun yang didirikan oleh Firaun Apries, yang memerintah Mesir dari tahun 589 hingga 570 SM.
-
Apa yang Meisya Siregar lakukan di Mesir? Meisya Siregar terlihat berada di Mesir, dan ia membagikan momen keberadaannya di sebuah bangunan bersejarah di negara tersebut di Instagram dengan akun Berada di Mesir Bangunan itu terlihat dari kejauhan, dan Meisya Siregar menggunakan bangunan itu sebagai latar belakang dalam fotonya.
-
Siapa yang menemani Meisya Siregar di Mesir? Kebahagiaan terpancar dari Meisya Siregar bersama Bebi Romeo. Mereka terlihat selalu harmonis dan bahagia.
-
Siapa firaun yang patungnya ditemukan di Mesir? Tim arkeolog gabungan Mesir-Amerika menemukan potongan tubuh bagian atas dari patung firaun Ramses II ketika menggali di wilayah Minya, Mesir.
-
Apa yang dimaksud dengan Pemilu? Pemilu adalah proses pemilihan umum yang dilakukan secara periodik untuk memilih para pemimpin dan wakil rakyat dalam sistem demokrasi.
-
Apa arti Pemilu? Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pemilu atau Pemilihan Umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Wakil Presiden Gereja Penginjil di Mesir, Andrea Zaki, juga meminta kepada Presiden Mesir Muhammad Mursi agar menunda proses pemungutan suara hingga 7 Mei mendatang.
"Putaran pertama pemungutan suara sebelumnya dijadwalkan pada 27-28 April, dan ini bertepatan dengan perayaan Minggu Palma. Sementara, pemungutan suara selanjutnya akan dilakukan pada 4-5 Mei, ini bertepatan dengan perayaan Paskah," kata Kepala Humas Gereja Katolik Mesir, Uskup Rafiq Gereish, kepada surat kabat Egypt Independent.
Para pegiat mengatakan penetapan tanggal itu sangat tidak menghormati bagi seluruh warga Kristen Koptik di Mesir. Mereka melihat penetapan tanggal itu ditujukan untuk mengabaikan warga Kristen Koptik dari proses pemungutan suara.
Pemilu itu digelar di tengah unjuk rasa yang masih melanda negeri piramida itu belakangan ini. Kondisi keamanan dan krisis ekonomi juga masih melingkupi Mesir sampai saat ini. Negeri Sungai Nil itu terbelah menjadi pendukung Mursi dan pendukung oposisi liberal.
Mursi dan seluruh pendukung Ikhwanul Muslimin berharap pemilu itu akan mengakhiri transisi politik yang telah menimbulkan banyak kekerasan dan korban jiwa.
Pemungutan suara akan diadakan secara bertahap di beberapa wilayah karena kekurangan anggota panitia pemilu. Partai Keadilan dan Kebebasan Ikhwanul Muslimin (FPJ) berharap akan meraup kursi lebih banyak dari pemilu sebelumnya.
(mdk/fas)