Warga muslim lindungi orang Kristen dalam penyanderaan bus di Kenya
Militan Al Shabaab mengincar yang beragama Kristen, tapi penumpang muslim minta ditembak juga
Sebuah bus berisi penduduk Kenya diberondong tembakan oleh militan al Shabaab, kemarin (21/12) siang waktu setempat di Mandera, Distrik El Wak, timur laut Kenya. Insiden di dekat perbatasan Somalia ini menewaskan dua orang.
Namun, di balik penyanderaan itu, pemerintah Kenya mendapat informasi para penumpang bus meninggalkan sekat-sekat agama untuk melindungi satu sama lain.
-
Apa yang membuat serangan singa di Kenya begitu menakutkan? Singa-singa ini sangat berani dan secara aktif mencari mangsa di perkemahan para pekerja, sering kali menyeret korban dari tempat penginapan mereka untuk dibunuh.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Apa yang diakui oleh tentara dan perwira Israel tentang korban tewas yang dianggap "teroris" selama perang di Jalur Gaza? Sebuah laporan yang diterbitkan harian terkemuka Israel, Haaretz, pada Minggu (31/3) menyatakan tentara dan perwira Israel mengakui sebagian besar korban tewas yang diidentifikasi oleh tentara sebagai "teroris" selama perang di Jalur Gaza sebenarnya adalah warga sipil.
-
Apa yang diprotes oleh warga Senegal? Dalam aksi protes untuk menentang keputusan tersebut, ratusan pengunjuk rasa memblokir lalu lintas di berbagai titik di sepanjang jalan raya utama di Dakar dengan berbagai barikade dan membakar ban.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
Kesaksian salah satu penumpang mengatakan teman muslimnya memohon pada para militan untuk menghentikan penyerangan terhadap orang kristen yang ada di dalam bus tersebut. Setelah memberondong bus, para penyerang ternyata mengincar orang-orang nasrani.
"10 militan yang memasuki bus awalnya berusaha memisahkan kami yang muslim dan mereka yang kristen. Saya mencoba memakaikan atribut Islam kepada mereka agar sulit diketahui identitasnya," kata Abdi Mohamud Abdi, seorang muslim yang ada dalam penyanderaan seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (21/12).
Trik tersebut berhasil membuat para militan pergi meninggalkan bus. Namun mereka mengancam akan kembali.
Kami tetap berusaha melindungi saudara-saudara kami, sampai akhirnya mereka menyerah," lanjut Abdi.
Para penumpang selanjutnya mengancam para militan untuk membunuh mereka sekalian saja semuanya, jika berkukuh hanya mengincar penumpang beragama Kristen. Para militan akhirnya gentar, lalu meninggalkan bus sambil tetap mengancam akan kembali lagi.
Juru bicara militan al Shabaab, Abdiasis Abu Musab, membenarkan pasukannya melakukan penembakan dalam insiden bus tersebut.
"Beberapa dari musuh Kristen kami tewas, dan lainnya luka-luka," ujarnya kepada Reuters. Namun tidak disebutkan apa alasan bus tersebut sehingga menjadi sasaran.
Penyerangan bus ini sama persis dengan insiden setahun lalu yang dilancarkan oleh kelompok bersenjata al Shabaab kepada bus Nairobi. Tahun lalu, 28 orang nonmuslim tewas di tempat karena diberondong peluru para militan.
Militan Al Shabaab berjanji terus melanjutkan serangan mereka di wilayah Kenya, selama Nairobi belum menarik keterlibatan mereka dalam kontingen Pasukan Uni Afrika yang memerangi basis-basis militan di Somalia. Kelompok yang dekat dengan Al Qaidah ini sekaligus menuntut kawasan timur laut Kenya harus menjadi bagian dari Somalia.
(mdk/ard)