7 Etika saat Naik Kereta ala Jepang yang Patut Ditiru Orang Indonesia, Nomor 4 Sering Diabaikan
Kereta jadi moda transportasi yang sangat digemari warga Jepang. Ternyata mereka memiliki 7 etika yang patut untuk ditiru warga Indonesia.
Kereta api merupakan salah satu moda transportasi utama di Jepang, digunakan oleh penduduk lokal dan wisatawan asing karena efisiensinya, keandalan, dan keamanan. Namun, ada etika tertentu yang harus diikuti saat menggunakan layanan kereta di Jepang. Wisatawan asing, termasuk dari Indonesia, sering kali tidak sadar akan aturan-aturan ini. Untuk itu, berikut adalah tujuh etika yang harus dipatuhi saat naik kereta di Jepang, yang sebaiknya juga diterapkan di Indonesia.
1. Etika Turun Naik Kereta
Saat naik dan turun kereta di Jepang, ada aturan yang sangat dihormati. Penumpang yang ingin naik harus menunggu di kedua sisi pintu dan mempersilakan penumpang yang turun terlebih dahulu. Tidak ada sikap terburu-buru untuk mendapatkan tempat duduk. Selain itu, jika kereta sangat penuh, jangan ragu untuk turun sebentar agar penumpang lain bisa keluar, kemudian masuk kembali.
-
Apa saja etika saat parkir mobil? Berikut 8 tips penting mengenai etika parkir di tempat umum, sebagaimana dikutip dari berbagai sumber, pada hari Rabu (29/5/2024).
-
Bagaimana cara menjaga keselamatan di perjalanan? Setelah mengetahui doa bepergian, selanjutnya dijelaskan tips menjaga keselamatan. Tips ini bisa dilakukan ketika Anda menggunakan kendaraan pribadi:
-
Bagaimana orang-orang menghindari kecelakaan? Disebut kurang dari ratusan meter karena terlihat para warga dan beberapa pengendara roda dua lainnya membungkukkan tubuhnya untuk menghindari kecelakaan akibat dari tabrakan pesawat.
-
Apa yang harus dilakukan untuk menghindari kejahatan saat berkendara? PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), memberikan beberapa kiat aman saat berkendara yang dapat menghindari hal-hal buruk yang dapat menimpa para pengguna kendaraan.
-
Bagaimana menghindari kemacetan? 'Kalau sudah siap sebaiknya berangkat mudiknya hari ini sampai nanti malam memanfaatkan diskon. Dan juga menghindari terjadinya kemacetan-kemacetan pada saat puncak mudik yang diperkirakan antara tanggal enam sampai delapan sehingga besok pagi hari terakhir,' tuturnya.
-
Bagaimana cara menghindari kemacetan? Salah satu trik jitu untuk menghindari kemacetan adalah dengan memanfaatkan aplikasi navigasi canggih! Dengan aplikasi seperti Google Maps atau Waze di tanganmu, kamu bisa mendapatkan update terkini tentang kondisi lalu lintas dan jalan pintas yang wajib dicoba. Hanya dengan beberapa ketukan jari, kamu pun bisa menjauhkan diri dari kemacetan yang mengganggu dan menemukan jalur tercepat menuju lokasi tujuan!
Menggunakan hanya satu tempat duduk dan memastikan ruang di sebelah tetap terbuka juga merupakan etika penting. Jika Anda berdiri, pastikan tas punggung Anda tidak mengganggu penumpang lain dengan memakainya di bagian depan tubuh.
2. Etika di Gerbong Khusus Wanita
Kereta di Jepang menyediakan gerbong khusus wanita, terutama pada jam-jam sibuk. Gerbong ini biasanya ditandai dengan jelas dan hanya boleh digunakan oleh wanita selama jam sibuk. Meski demikian, di luar jam tersebut, pria boleh menggunakan gerbong ini. Namun, kebanyakan pria cenderung menghindarinya, bahkan di luar jam khusus. Jika Anda tidak sengaja masuk ke gerbong khusus wanita saat bukan jam sibuk, tidak perlu merasa panik. Cukup pindah ke gerbong lain jika merasa tidak nyaman.
3. Etiket Bagasi di Jepang
Jika membawa barang bawaan besar, pastikan untuk meletakkannya di rak bagasi yang tersedia di atas kepala. Jangan biarkan barang-barang Anda menghalangi lorong atau pintu. Sebaiknya hindari menggunakan kereta saat jam sibuk jika membawa barang bawaan besar.
Untuk kereta Shinkansen, tersedia ruang khusus untuk bagasi besar di belakang kursi di setiap gerbong. Namun, ruang ini hanya bisa digunakan jika telah melakukan reservasi terlebih dahulu.
4. Berbicara di Dalam Kereta
Di Jepang, suasana di dalam kereta cenderung tenang dan hening. Penumpang biasanya fokus pada kegiatan pribadi seperti membaca, menggunakan ponsel, atau mendengarkan musik melalui headphone. Meski berbicara tidak sepenuhnya dilarang, ada baiknya memperhatikan volume suara agar tidak mengganggu penumpang lain.
Penting juga untuk diingat bahwa berbicara di telepon saat di dalam kereta dianggap sangat tidak sopan. Jika menerima panggilan, segera jawab dengan singkat dan sampaikan bahwa Anda akan menelepon kembali setelah turun dari kereta. Hal ini sangat berbeda dari kebiasaan di beberapa tempat di Indonesia, di mana berbicara dengan volume keras di kereta sering terjadi.
5. Etika Makan di Kereta
Di kereta perkotaan dan lokal di Jepang, makan dianggap kurang sopan, terutama karena kemungkinan makanan tumpah atau menimbulkan bau yang mengganggu penumpang lain. Kebanyakan penumpang memilih untuk menahan diri dan tidak makan di dalam kereta. Namun, minum air putih atau teh masih diperbolehkan.
Namun, aturan ini sedikit berbeda di kereta Shinkansen, yang memungkinkan penumpang makan selama perjalanan jauh. Di banyak stasiun Shinkansen, tersedia ekiben atau bento yang bisa dinikmati selama perjalanan. Pastikan untuk membawa pulang sampah dan memilih makanan yang tidak menimbulkan bau menyengat.
6. Penggunaan Kursi Prioritas
Kursi prioritas di kereta Jepang dikhususkan bagi lansia, penyandang disabilitas, ibu hamil, dan orang tua dengan anak kecil. Meskipun Anda diperbolehkan duduk di kursi ini jika kosong, bersiaplah untuk menyerahkannya jika ada penumpang yang lebih membutuhkan.
Kursi-kursi ini biasanya ditandai dengan warna berbeda dan jelas terlihat di gerbong. Meskipun penumpang lain mungkin tidak meminta, memberikan kursi kepada mereka yang membutuhkan merupakan bagian dari budaya empati yang sangat dijunjung tinggi di Jepang.
7. Bepergian dengan Anak-anak
Meskipun anak-anak cenderung lebih berisik, penumpang di Jepang umumnya memaklumi hal tersebut. Jika anak Anda ingin melihat pemandangan dengan berdiri di kursi, pastikan untuk melepas sepatunya terlebih dahulu. Orang tua yang menggunakan kereta dorong bayi juga harus memastikan tidak menghalangi lorong. Secara umum, bepergian dengan anak-anak di kereta di Jepang diterima dengan baik, asalkan orang tua tetap memperhatikan kenyamanan penumpang lain.
Etika saat menggunakan kereta di Jepang menunjukkan rasa hormat dan empati terhadap penumpang lain. Meski terlihat sepele, mengikuti aturan-aturan ini menciptakan suasana perjalanan yang nyaman dan menyenangkan bagi semua pihak. Semoga etika-etika ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua, terutama dalam penggunaan transportasi umum di Indonesia. Nomor 5 tentang gerbong khusus wanita mungkin sering diabaikan, tetapi penting untuk menghormati ketentuan ini demi kenyamanan bersama.