Warisan Revolusi Kuba di dunia maya
Kuba memang mengejar pembangunan infrastruktur Internet. Beberapa anak muda yang tak sabar memilih 'jalan pedang'.
Arletty Guerra (22), dan teman-teman sebayanya kini betah duduk berlama-lama dekat sebuah tiang. Matanya selalu terpaku ke ponsel. Jemarinya lincah bergerak di atas layar sentuh. Buat dia, internet adalah barang mewah di tempat tinggalnya, Kota Gaspar, Kuba.
Kuba sepeninggal mendiang Fidel Castro perlahan punya wajah baru. Meski masih tertutup, mereka tidak bisa membendung kehendak rakyat buat mengakses informasi. Internet pun harus ada.
Sebagai kaum muda, Arletty nampaknya tidak lagi meresapi cita-cita revolusi Fidel Castro atau Che Guevara. Penggalangan opini hingga taktik perjuangan rakyat dari desa mengepung kota bisa jadi tak ada di benaknya. Buat dia, mengenal dunia lebih penting. Sebab, sekian puluh tahun mereka didikte dengan gaya hidup sama rata sama rasa.
Kini, bisa dibilang Arletty dan warga Gaspar adalah kaum paling gaul di Kuba. Meski mereka dibatasi dalam mengakses Internet, tetapi tidak kehabisan akal. Bahkan, mereka punya situs jejaring sosial khusus, Gaspar Social.
"Gue pikir apa yang dikerjain mereka itu keren banget. Ini perubahan positif buat sebuah kota," kata Arletty, seperti dikutip dari AFP, Selasa (9/5).
Pemerintah Kuba memang mulai membuka diri buat perkembangan ekonomi. Mereka berjanji akses Internet akan tersedia buat semua warga pada 2020. Namun denyutnya terasa masih teramat pelan. Dengan penduduk sekitar 11 juta, hanya tersedia 317 pemancar nirkabel buat warga.
Hanya segelintir orang di Kuba bisa mendapat akses pribadi di rumah. Mereka itu adalah para ilmuwan, dokter, dan wartawan.
Kini, melihat warga Kuba bergerombol di dekat tiang pemancar sinyal nirkabel sudah lazim. Mereka bisa mengakses Internet asal membayar tarif USD 1.50 per jam. Seluruh jaringan itu adalah milik perusahaan telekomunikasi milik negara, Etecsa. Namun, pengguna Gaspar Social tidak bakal mau.
Akibatnya, mereka tidak bisa menjelajah ke dunia maya yang lebih luas. Namun bagi warga Gaspar, dengan fitur sederhana seperti mengunggah foto dan video lantas dibagikan ke kawan atau tetangga, itu jauh lebih menarik.
"Awalnya sih sebenarnya cuma jejaring buat memainkan video gim," kata salah satu penggagas Gaspar Social, Osmani Montero (23).
Osmani mengatakan, fungsi Gaspar Social lantas diubah menjadi jejaring sosial dunia maya. Kemudian dibuka buat umum pada Oktober 2016. Itu tepat dua bulan sebelum Etecsa mendirikan fasilitas nirkabel.
"Setelah kita buka buat semua orang di Gaspar, penggunanya nambah terus," ujar Osmani.
Menghidupkan mimpi membikin jejaring sosial khusus di Kuba dengan ideologi yang ajeg tidaklah mudah. Yoandi Alvarez (30) bahkan mesti menabung bertahun-tahun buat mewujudkan niatnya memberikan akses Internet cuma-cuma bagi warga di kotanya. Setelah terkumpul, dia mulai membikin perangkat seperti server dan lainnya.
Karena penggunanya membeludak, Yoandi dan Osmani kemudian menambah antena. Fitur Gaspar Social kemudian ditambah dengan kemampuan perbincangan (chat) dan menyisipkan berita. Namun bukan sembarang kabar. Mereka yang terpampang di laman mesti lolos sensor pemerintah. Mirip-mirip zaman Orde Baru di Indonesia.
"Antenanya itu dekat rumah gue. Kadang jam dua atau tiga dini hari ada aja orang duduk di depan pintu rumah gue buat online. Mereka itu pakai jaket dan sampai selimutan," kata Yoandi.
Menurut pakar komputer dari Universitas Havana, Yudivian Almeida, proyek Internet mandiri skala kecil seperti di Gaspar justru mempercepat hambatan infrastruktur. Sebab, dengan membuka akses Internet nirkabel, sangat membantu penduduk yang tidak memiliki sambungan pribadi.
Gaspar Social adalah satu dari sekitar 30 jejaring dunia maya dioperasikan secara mandiri di Kuba. Meski begitu, pemerintah berhaluan Komunis menyatakan mereka ilegal. Namun dibiarkan asal tidak membahas soal politik atau menyebarkan pornografi.
Para pendiri Gaspar Social juga sempat ketar-ketir April lalu. Sebab, mereka dipanggil oleh pemerintah karena sedang naik daun. Dikira hendak ditutup, ternyata otoritas di sana meminta mereka mengurus segala perizinan, kalau masih mau beroperasi. Hal itu menumbuhkan harapan karena pemerintah Kuba ternyata tidak anti teknologi.
"Mereka tetap bilang jejaring kami itu ilegal, tapi kata mereka antena kami enggak bakal diturunkan," ucap Yoandi.
Cita-cita Gaspar Social bisa jadi hanya menghubungkan individu di kota itu. Di balik itu, sebenarnya adalah perwujudan warisan semangat revolusi Kuba. Mereka juga berjuang. Hanya bukan lagi bertujuan menumbangkan golongan pemodal yang mengisap rakyat, kaum borjuis gila kuasa dan pesta, atau pemerintahan korup, tetapi berusaha mengikat seluruh rakyat melalui dunia maya, agar semangat gerilya tidak lagi harus beranjak dari desa dan mengepung kota. Namun bersama-sama membangun dunia yang lebih baik.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Kenapa warga Desa Kayu Batu membutuhkan akses internet? Jaringan telekomunikasi bukan hanya berfungsi untuk menghubungkan ponsel pintar dengan dunia luar, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Seiring berjalannya waktu, akses Internet kini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting.
-
Apa yang ditekankan oleh Kemkominfo tentang penggunaan internet? Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo RI), Samuel Abrijani Pangerapan berharap melalui seminar ini masyarakat lebih cerdas dalam menggunakan internet.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Bagaimana internet berkembang dan menjadi global? ARPANET pertama kali terhubung hanya empat komputer di empat universitas di Amerika Serikat. Namun, seiring berjalannya waktu, jaringan ini tumbuh pesat. Pada tahun 1983, protokol TCP/IP diperkenalkan, yang memungkinkan jaringan komputer yang berbeda untuk berkomunikasi satu sama lain, membuka pintu bagi pertumbuhan internet global.
Baca juga:false
Intip gereja LGBT di Kuba, dari jemaat hingga pastornya transgender
Cara anak-anak Kuba ungkapkan kecintaan kepada Fidel Castro
Cerita CIA berkali-kali coba bunuh Fidel Castro tapi selalu gagal
Momen pemakaman abu Fidel Castro di Santiago