WHO: Lebih Dari 550 Kasus Cacar Monyet Ditemukan di 30 Negara
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini mencatat ada lebih dari 550 kasus cacar monyet di seluruh dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini mencatat ada lebih dari 550 kasus cacar monyet di seluruh dunia. Hal ini disampaikan ketua teknis kelompok cacar monyet, Rosamund Lewis.
"Kami sebenarnya hari ini mendata lebih dari 550 kasus terkonfirmasi di 30 negara di empat dari enam kawasan WHO," jelasnya, dikutip dari CNN, Rabu (1/6).
-
Apa itu penyakit cacar monyet? Penyakit cacar monyet merupakan infeksi virus yang ditandai dengan munculnya bintil bernanah di kulit. Penyakit ini disebabkan oleh virus, tepatnya adalah virus monkeypox.
-
Apa yang dikatakan oleh dokter Jerman Wolfgang Wodarg tentang cacar monyet? Dokter Jerman Wolfgang Wodarg menawarkan pandangan alternatif mengenai cacar monyet lebih dari dua tahun yang lalu. Apa yang dianggap sebagai cacar monyet, dalam banyak kasus, sebenarnya adalah herpes zoster, salah satu efek samping yang diketahui dari vaksin COVID-19," tulis keterangan video yang diunggah di Facebook pada tanggal 28 Agustus.
-
Apa saja gejala cacar monyet pada anak? Gejala awal yang muncul pada anak-anak yang terinfeksi Cacar Monyet serupa dengan gejala penyakit cacar air. Beberapa gejalanya antara lain sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, serta munculnya lesi pada kulit. Lesi ini akan mengalami perkembangan menjadi ruam yang menyerupai cacar air.
-
Di mana saja di Indonesia yang sudah ditemukan kasus cacar monyet? Berdasarkan data Kemenkes RI, kasus cacar monyet di Indonesia hingga kini baru ditemukan di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
-
Siapa saja yang bisa terkena cacar monyet? Cacar monyet adalah penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia atau dari manusia ke manusia.
-
Kapan gejala awal cacar monyet muncul? Gejala penyakit cacar monyet biasanya muncul 5–21 hari setelah terinfeksi.
"Apa yang kami lihat saat ini sangat berbeda," ujarnya, menambahkan hal ini karena wabah cacar monyet terjadi di berbagai tempat sekaligus.
"Kami melihat semua kasus muncul dalam periode waktu yang relatif singkat. Kami melihat itu dalam beberapa hari, dalam beberapa minggu, kami melihat ada lebih dari 500 kasus. Ini berbeda. Ini belum pernah terlihat sebelumnya."
Dalam laporan akhir pekan, WHO mengatakan sampai Kamis pekan lalu, pihaknya menerima 257 kasus cacar monyet terkonfirmasi dan sekitar 120 kasus suspek di 23 negara di mana virus ini bukan endemik.
Lewis mengatakan WHO tidak tahu sumber wabah ini dan meminta sejumlah negara untuk mencegah kasus meluas menjadi wabah yang lebih besar.
WHO mengatakan tingkat risiko kesehatan masyarakat global ini moderat. Namun badan kesehatan PBB ini juga memperingatkan risiko kesehatan bisa tinggi jika virus terus berkembang menjadi patogen manusia dan menyebar ke kelompok yang berisiko tinggi terkena penyakit parah seperti anak kecil dan orang yang mengalami masalah imun atau kekebalan.
WHO mendesak layanan kesehatan memantau dengan cermat orang yang mengalami gejala seperti ruam, demam, sakit kepala, sakit punggung, nyeri otot, lesu, dan pembengkakan kelenjar getah bening dan melakukan tes bagi siapapun yang mengalami gejala-gejala tersebut.
Baca juga:
Ini Alasan WHO Sebut Cacar Monyet Belum Bisa Jadi Pandemi Global
CEK FAKTA: Hoaks Cacar Monyet Efek Samping dari Vaksin Covid-19
Kasus Cacar Monyet di Spanyol dan Portugal Terus Bertambah Jadi Ratusan
Hoaks Seputar Cacar Monyet Diciptakan di Lab dan Klaim Lainnya Terbantahkan
Uni Emirat Arab Temukan Tiga Kasus Baru Cacar Monyet
Muncul 21 Kasus Cacar Monyet di Nigeria, Satu Pasien Meninggal