WHO: Sejak Muncul Omicron Ada 90 Juta Kasus Covid-19 di Seluruh Dunia dalam 10 Pekan
Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan adanya "peningkatan yang sangat mengkhawatirkan" terkait kematian akibat COVID-19 di seluruh dunia dan pencegahan penularan virus masih menjadi yang terpenting.
Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan adanya "peningkatan yang sangat mengkhawatirkan" terkait kematian akibat COVID-19 di seluruh dunia dan pencegahan penularan virus masih menjadi yang terpenting.
Dia mengatakan hampir 90 juta kasus telah dilaporkan ke WHO sejak virus corona varian Omicron pertama kali diidentifikasi hanya 10 minggu yang lalu. Angka tersebut lebih banyak daripada jumlah kasus yang dilaporkan sepanjang tahun 2020 .
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang baru saja digolongkan oleh WHO sebagai kemungkinan karsinogen? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Badan Penelitian Kanker Internasional (IARC) telah resmi menggolongkan bedak talkum sebagai "mungkin bersifat karsinogenik" bagi manusia.
-
Bagaimana Paguyuban Asep Dunia dibentuk? Adapun grup Asep Dunia ini dibentuk secara tidak sengaja di Facebook tahun 2008 lalu. Ketika itu penggagas, Asep Iwan Gunawan membuat postingan untuk mencari nama Asep lainnya di lingkar pertemanan. Melihat respon yang antusias, dirinya kemudian berkomunikasi lebih lanjut dengan Asep-Asep di Facebook hingga lahir lah Paguyuban Asep. Paguyuban ini menjadi organisasi yang berdiri melalui pertemuan rutin, sejak 1 Agustus 2010, melalui inisiasi beberapa Asep lainnya.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana Pertempuran Wuhan berakhir? Pada 25 Oktober 1938, pasukan Jepang berhasil memasuki Wuhan setelah mengalahkan pertahanan Tiongkok.
-
Siapa yang meninggal dunia? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
“Kita sekarang mulai melihat peningkatan kematian yang sangat mengkhawatirkan di sebagian besar wilayah di dunia,” kata Tedros, yang berbicara dalam seminar daring kemarin, seperti dilansir laman Antara mengutip Reuters, Selasa (1/2).
Tedros mengatakan 30 Januari 2022 menandai dua tahun sejak darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional diumumkan atas penyebaran COVID-19.
Pada saat itu, kurang dari 100 kasus dan tidak ada kematian yang dilaporkan di luar China.
“Dua tahun kemudian, lebih dari 370 juta kasus telah dilaporkan dan lebih dari 5,6 juta kematian –-dan kami tahu jumlah ini lebih rendah (daripada angka sesungguhnya),” kata Tedros.
Kepala teknis WHO Maria van Kerkhove mengatakan lebih dari 22 juta kasus dilaporkan ke WHO dalam tujuh hari terakhir, terutama didorong oleh Omicron.
“Kami khawatir narasi telah muncul di beberapa negara bahwa karena vaksin, dan karena penularan Omicron yang tinggi dan tingkat keparahan yang lebih rendah, mencegah penularan tidak lagi mungkin dan tidak lagi diperlukan,” kata Tedros.
Dia memperingatkan bahwa narasi semacam itu "sama sekali tidak benar" karena lebih banyak penularan berarti lebih banyak kematian.
WHO tidak menyerukan negara mana pun untuk kembali ke karantina wilayah atau lockdown, tetapi mendesak semua negara untuk menawarkan perlindungan menggunakan setiap pedoman yang ada, bukan hanya vaksin.
“Terlalu dini bagi negara mana pun untuk menyerah atau menyatakan kemenangan. Virus ini berbahaya, dan terus berkembang di depan mata kita. WHO saat ini melacak empat sub-garis keturunan dari varian Omicron yang menjadi perhatian, termasuk BA.2," ujar Tedros.
WHO ingin negara-negara terus melakukan pengujian, pengawasan, dan pengurutan genom mengingat virus akan terus berkembang.
“Kita tidak dapat melawan virus ini jika kita tidak tahu apa yang dilakukannya,” kata Tedros.
Ia kemudian menyerukan agar dunia “harus terus bekerja untuk memastikan semua orang memiliki akses ke vaksin.”
Menurut Tedros, vaksin mungkin juga perlu berkembang karena varian virus dapat terus lolos dari antibodi yang ditimbulkan oleh vaksin terhadap strain sebelumnya.
Baca juga:
WHO: Sejak Muncul Omicron Ada 90 Juta Kasus Covid-19 di Seluruh Dunia dalam 10 Pekan
WHO Peringatkan Limbah Medis Covid-19 Mengancam Kesehatan
Penelitian Denmark: Subvarian Omicron BA.2 Lebih Menular dari Varian Omicron Asli
Perusahaan Farmasi Jepang: Obat Ivermectin Efektif Lawan Omicron
Ilmuwan: Virus Corona Bertahan Lebih Lama di Suhu Dingin, Waspada Impor Makanan Beku
Selepas Masa Liburan, Australia Mulai Pembelajaran Tatap Muka 31 Januari
Swedia Putuskan Anak 5-11 Tahun Tidak Perlu Divaksin Covid-19, Ini Alasannya
Hong Kong Temukan Penularan Virus Corona dari Hamster ke Manusia