WHO Serukan Negara Kaya Sumbang Rp 325 Triliun untuk Akhiri Pandemi
Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan sejumlah organisasi bantuan kemanusiaan kemarin menyerukan 20 negara ekonomi kaya menyumbangkan dana SUD 23,4 miliar atau Rp 325 triliun untuk mengirimkan vaksin Covid-19, obat, dan pengujian ke negara miskin dalam 12 bulan ke depan.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan sejumlah organisasi bantuan kemanusiaan kemarin menyerukan 20 negara ekonomi kaya menyumbangkan dana SUD 23,4 miliar atau Rp 325 triliun untuk mengirimkan vaksin Covid-19, obat, dan pengujian ke negara miskin dalam 12 bulan ke depan.
Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyeus mengatakan negara G20 yang para pemimpinnya mengadakan pertemuan di Roma, Italia, pekan ini, memiliki kekuatan politik dan finansial untuk mengakhiri pandemi dengan rencana pendanaan. Tindakan itu, kata dia, bisa menyelamatkan lima juta jiwa penduduk.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
Pemberian pil Covid-19 buatan Merck & Co untuk mengobati gejala sedang dan ringan juga kini tengah dipertimbangkan.
Jika pil ini sudah disetujui oleh lembaga berwenang maka biaya yang diperlukan mencapai USD 10 per kiriman.
"Permintaannya USD 23,4 miliar. Itu uang yang cukup banyak, tapi jika dibandingkan dengan kerusakan yang sudah terjadi terhadap ekonomi global karena pandemi maka angka itu tidak banyak," kata Utusan Khusus WHO Carl Bildt, kepada wartawan, seperti dilansir laman France24, Jumat (29/10).
"Saya berharap dan mendesak G20 untuk mengikat komitmen untuk mengakhiri pandemi," kata Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Stoere yang menjadi salah satu penggagas penggalangan dana dalam jumpa pers.
Dana sebesar USD 7 miliar bisa dialokasikan untuk vaksin dan tes diagnosa. Kemudian USD 5,9 miliar bisa untuk meningkatkan sistem kesehatan dan USD 3,5 miliar untuk perawatan, termasuk obat antivirus, oksigen, dan corticosteroid.
Tedros juga mengakui kasus Covid-19 global mengalami peningkatan untuk pertama kalinya sejak dua bulan terakhir, terutama di Eropa.
Baca juga:
Kasus Covid-19 Cetak Rekor, Rusia Lockdown Moskow
Belanda Alami Kasus Covid-19 Tertinggi dalam Tiga Bulan
Panel Medis AS Rekomendasikan Vaksin Covid Pfizer untuk Anak 5-11 Tahun
China Mulai Suntik Anak Usia Tiga Tahun dengan Vaksin Covid-19
Uni Afrika akan Beli 110 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Moderna
China Lockdown Kota Berpenduduk 4 Juta Jiwa karena Lonjakan Kasus Covid-19
WHO: Korea Utara Laporkan Nol Kasus Covid-19