WNI hilang di kapal Korsel tenggelam diyakini tak bakal selamat
Cuaca buruk dan ombak setinggi enam meter menjadi salah satu faktor minimnya keselamatan kru kapal Korsel itu.
Tenggelamnya kapal pukat Oryong 501 milik Korea Selatan di semenanjung Chutkotka tengah ditangani oleh pihak pemerintah Ibu Kota Seoul bekerja sama dengan pihak Rusia. Sejauh ini sudah delapan orang ditemukan dari 62 kru kapal. Sisanya hilang dan koran Russia Today memprediksikan mereka yang hilang tak bakal selamat.
Sekitar 54 Anak Buah Kapal (ABK) hilang dan 35 di antaranya warga negara Indonesia (WNI). Perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul membenarkan keberadaan kru Indonesia di kapal itu.
Dihubungi lewat telepon oleh merdeka.com, Senin (1/12), juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Michael Tene mengatakan perwakilan Indonesia di seoul dan moskow sudah menangani masalah ini dan membangun komunikasi dengan kepolisian Korea Selatan yang khusus mengawasi dan melakukan pencarian kapal tersebut.
"Kami juga bekerja sama dengan pihak Rusia dan jika ada perkembangan terbaru secepatnya akan kami kabarkan. Yang baru bisa diinformasikan yakni belum satu pun WNI yang ditemukan," ujar Michael.
Situasi masih belum bisa diprediksikan lantaran Laut Bering, lokasi tenggelamnya kapal tersebut masih diselimuti cuaca buruk.