6 Gaya Hidup yang Bikin Panjang Umur dan Cegah Kematian di Usia Muda
Ingin panjang umur dan bugar hingga manula? Kalau begitu, Anda harus mulai mengadopsi gaya hidup sehat. Dilansir Time (19/4/2019), salah satu penelitian yang dipublikasikan di jurnal Circulation pada 2018 menyatakan bahwa menerapkan lima kebiasaan yang memenuhi standar gaya hidup sehat saja dapat memperpanjang usia hidup sekitar sepuluh tahun. Nah, gaya hidup seperti apa yang bisa membuat seseorang panjang umur dan jauh dari risiko kematian di usia muda? Berikut ini beberapa di antaranya.
1. Melakukan Aktivitas Fisik secara Teratur
Aktivitas fisik ringan selama 15 menit per hari terbukti dapat memperpanjang usia hingga 3 tahun. Pertambahan waktu olahraga sebanyak 15 menit bisa turunkan risiko kematian dini 4%. Menurut penelitian pada tahun 2017 dan 2018, olahraga ringan seperti berjalan dan membersihkan rumah dapat meningkatkan harapan hidup lansia. Alih-alih duduk sepanjang hari, Anda disarankan untuk bergerak selama 30 menit setiap hari. Penelitian 2019 menunjukkan bahwa aktivitas ini dapat kurangi risiko kematian dini 17%.
Masih belum cukup termotivasi? Simak fakta-fakta berikut! Orang-orang yang berolahraga 150 menit per minggu memiliki risiko kematian dini 28% lebih rendah. Berolahraga lebih dari 150 menit per minggu bisa menurunkan risiko kematian dini hingga 35%. Bahkan mereka yang mau menyempatkan diri untuk bergerak kurang dari 150 menit per minggu pun masih bisa mendapatkan manfaat berupa penurunan risiko kematian dini hingga 22%.
2. Konsumsi Lebih Banyak Ikan
Bahkan meskipun pola makan Anda benar-benar bagus, makan 20% lebih sehat selama 12 tahun saja sudah bisa menurunkan risiko kematian dini hingga 17%. Dilansir Healthline (16/3/2023), konsumsi gandum utuh, serat, ikan, protein nabati, dan lemak sehat sangat disarankan jika Anda ingin panjang umur. Konsumsi ikan minimal 1 kali setiap minggu dapat menurunkan risiko kematian hingga 15%.
3. Perbanyak Konsumsi Bahan Pangan Nabati
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sumber gizi nabati merupakan asupan nutrisi yang baik untuk menurunkan risiko kematian dini sebesar 12--15%. Penelitian yang sama juga melaporkan bahwa konsumsi bahan pangan nabati dapat menurunkan risiko kematian akibat kanker atau penyakit jantung, ginjal, atau hormon sebesar 29--52%. Bahan pangan nabati kaya kandungan polifenol, karotenoid, folat, dan vitamin C yang dapat mencegah kanker, sindrom metabolik, penyakit jantung, depresi, dan penurunan fungsi otak.
4. Menjaga Berat Badan
Kegemukan dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker yang dapat mempersingkat usia. Karena itulah, kestabilan berat badan harus selalu dijaga. Kunci berat badan yang stabil adalah pola makan sehat dan olahraga. Menurut penelitian yang dimuat di jurnal Circulation, indeks massa tubuh yang sehat berada di antara 18,5 dan 24,9.
5. Jauhi Rokok
Merokok memiliki hubungan yang erat dengan penyakit dan kematian di usia dini. Orang yang merokok bisa kehilangan hingga 10 tahun hidupnya dan berisiko mati 3 kali lebih cepat daripada mereka yang tidak pernah merokok. Sebuah penelitian melaporkan bahwa orang yang berhenti merokok sebelum usia 35 tahun bisa memperpanjang usia hingga 8,5 tahun. Selain itu, berhenti merokok di usia 60-an bisa menambah harapan hidup hingga 3,7 tahun. Bahkan, berhenti merokok di usia 80-an pun masih bisa memberikan manfaat kesehatan.
6. Prioritaskan Kebahagiaan
Kebahagiaan dapat meningkatkan harapan hidup secara signifikan. Penelitian selama 5 tahun menunjukkan bahwa individu yang bahagia memiliki risiko kematian dini 3,7% lebih rendah. Selain itu, tinjauan terhadap 35 studi menunjukkan bahwa orang yang bahagia memiliki kemungkinan hidup 18% lebih lama daripada orang yang kurang bahagia. Itulah lima gaya hidup positif yang bisa membuat seseorang panjang umur jika diterapkan secara konsisten.
Nenek moyang suku Jawa ini punya kehidupan unik di tengah hutan Bojonegoro. Mereka ahli dalam berbagai hal, mulai kerajinan kayu hingga menambang minyak.
Nenek moyang suku Jawa ini punya kehidupan unik di tengah hutan Bojonegoro. Mereka ahli dalam berbagai hal, mulai kerajinan kayu hingga menambang minyak.
Tanaman kersen atau talok, yang akrab dijumpai di taman atau pinggir jalan, memiliki segudang khasiat yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat.