7 Hal Ganjil yang Bisa Pengaruhi Ketertarikan pada Lawan Jenis
Boleh percaya atau tidak, beberapa hal yang mungkin tidak Anda duga bisa mempengaruhi ketertarikan kepada lawan jenis.
Menurut Anda apa yang mempengaruhi ketertarikan seseorang terhadap lawan jenis? Wajah dan penampilan yang sedap dipandang, atau malah hormon?
Ketertarikan bersifat romantis terhadap orang lain, baik itu secara fisik maupun emosional dikendalikan oleh bagian otak kita. Dan ada banyak hal yang dapat memicu otak untuk menciptakan hasrat ketertarikan kepada orang lain ini.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Mengapa penelitian ini dianggap penting? “Ini adalah lompatan besar bagi sains! Dan ini baru permulaan. Kami berharap dapat mengadaptasi teknik AI dan ML ini pada hewan lain dan meletakkan dasar bagi kecerdasan luar biasa di berbagai industri terkait hewan. Jika kita tahu apa yang dirasakan hewan, kita bisa merancang dunia yang lebih baik untuk mereka,” Cheok melanjutkan,
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Siapa yang memuji penelitian ini? T. Thang Vo-Doan, seorang insinyur di Universitas Queensland, Australia, yang telah bekerja secara independen pada serangga cyborg, memuji penelitian ini karena pengaturannya yang sederhana.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
Anda mungkin tidak percaya kalau hal-hal tak terduga berikut menrut sains bisa mempengaruhi ketertarikan manusia terhadap lawan jenis. Mulai dari internet, aroma pai labu, hingga rasa lapar, kami rangkum dari penelitian-penelitian yang dikutip Your Tango.
Internet
Keberadaan internet memang telah merubah kehidupan manusia modern, dan dalam banyak hal merubah nilai-nilai serta cara kita berinteraksi. Tetapi tahukah Anda kalau internet ternyata juga bisa memanipulasi pemikiran kita mengenai hal-hal yang kita anggap menarik? Bahkan bisa membuat ketertarikan kita terhadap lawan jenis menjadi bias.
Sebuah studi yang dilakukan di St. Andrews University menemukan bukti bahwa wanita yang menghabiskan banyak waktu dengan menggunakan internet menganggap pria yang secara fisik maskulin lebih menarik daripada pria yang secara fisik tampak kurang maskulin (atau dengan kata lain kurang macho). Sementara menurut hasil studi yang sama laki-laki yang hobi menjelajahi dunia maya menganggap wanita dengan karakteristik fisik feminin dan ramping lebih menarik.
Sebaliknya, orang-orang yang tidak memiliki akses internet ternyata berpikiran sebaliknya. Kaum prianya lebih memilih wanita yang dari segi fisik tidak benar-benar memenuhi standar umum feminin di mata masyarakat. Dan kaum wanitanya juga sama, mereka tidak keberatan dengan pria yang tidak berotot atau berdada bidang.
Melewatkan makan siang
Meskipun terdengar tak masuk akal, sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2006 menemukan kesimpulan bahwa ketika laki-laki merasa lapar, maka selera mereka terahadap wanita pun berubah.
Ketika sejumlah pria yang menjadi objek dalam penelitian ini lebih memilih wanita dengan fisik berisi daripada wanita-wanita yang ramping, ternyata mereka baru melewatkan makan siang.
Dengan hasil seperti ini ditengarai perut kosong cenderung membuat pria berpiki bahwa perempuan yang berisi lebih menarik. Mungkin hal ini juga yang menyebabkan budaya tradisional di negara-negara berkembang menuntut wanita untuk memiliki tubuh subur.
Pil kontrasepsi
Sebagian dari ketertarikan wanita terhadap lawan jenis dipengaruhi oleh hormon. Dan biasanya hormon ini akan menguat seiring datangnya masa subur. Tetapi ketika mengonsumsi pil kontrasepsi, hormon tersebut jadi mengalami keabnormalan.
Barangkali karena pil kontrasepsi bersifat memanipulasi hormon wanita, akibatnya sudut pandang dan preferensi wanita yang mengonsumsinya terhadap lawan jenis juga jadi terpengaruh.
Sebuah studi bahkan menemukan bukti bahwa beberapa wanita yang terbiasa meminum pil KB kehilangan hasrat dan ketertarikan kepada pasangan mereka begitu berhenti meminumnya.
Bau lavender dan pai labu
Anda mungkin sudah pernah mendengar kalau beberapa jenis tumbuhan beraroma bisa dimanfaatkan untuk aromaterapi pembangkit gairah seksual. Dan aroma bunga ylang-ylang, melati, serta lavender dikatakan bisa membangkitkan efek ini.
etapi tahukah Anda kalau bunga lavender dan aroma pai labu, jika dihirup bersamaan akan menjadi obat pembangkit gairah seksual yang ampuh.
Penelitian yang dilakukan Smell and Taste Research Foundation di Chicago menemukan bukti bahwa 40 persen pria yang menjadi objek penelitian mengalami peningkatan aliran darah di daerah penis ketika aroma lavender dan pai labu dihirup pada saat yang sama.
Hubungan jangka panjang atau jangka pendek
Sebuah studi menemukan bahwa ketika orang mencari selingan atau hubungan jangka pendek, mereka cenderung lebih tertarik kepada wanita dengan karakteristik wajah yang feminin (menurut standar umum).
Hal ini kemungkinan disebabkan karena dorongan seksual yang lebih dominan daripada ketika seseorang sedang menginginkan hubungan yang serius atau hubungan untuk jangka panjang.
Takut kesepian
Manusia cenderung takut jadi kesepian dan hal ini rupanya bisa mengaburkan nilai-nilai yang menjadi faktor pemicu ketertarikan kepada lawan jenis. Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Toronto menemukan bahwa ketika dihadapkan risiko hidup kesepian untuk selamanya, orang cenderung menurunkan standar ketertarikan terhadap lawan jenis.
Hal ini menjelaskan kenapa di masa muda, ketika orang-orang cenderung lebih sering bergaul dan memiliki rekan senasib (dalam artian sesama lajang) biasanya mereka jadi memiliki standar yang lebih tinggi pula dalam menilai lawan jenis.
Kebiasaan
Witing tresna jalaran saka kulina, tampaknya peribahasa jawa ini memang bukan isapan jempol belaka. Sebuah studi menemukan bukti bahwa orang cenderung lebih mudah tertarik kepada seseorang yang berada dalam lingkungannya setiap waktu.
Ketika seseorang berada dalam sebuah lingkaran sosial di mana ia berinteraksi dengan orang yang sama secara intens dari waktu ke waktu, maka ia akan lebih mudah untuk tertarik kepada orang tersebut bahkan meskipun pada dasarnya orang itu tidak memenuhi kriteria.
Jadi jangan heran kalau para selebritis sering sekali terlibat hubungan yang dimulai dari 'cinta lokasi'.
Itulah 7 hal tak terduga yang ternyata bisa mengaburkan ketertarikan seseorang kepada lawan jenis. Bagaimana menurut Anda?
(mdk/tsr)