7 Mitos Salah Kaprah tentang Anggur yang Sering Kita Dengar
Anggur yang disimpan selama bertahun-tahun kualitasnya jauh lebih tinggi. Benarkah? Jangan langsung percaya.
Katanya anggur putih tidak boleh disajikan dengan daging merah. Selain itu anggur dengan harga mahal yang disimpan selama bertahun-tahun kualitasnya jauh di atas anggur rumahan yang baru berumur beberapa bulan. Benarkah?
Jangan langsung percaya dulu. Banyak mitos-mitos tentang anggur yang selama ini sering kita dengar, tetapi tidak terpercaya.
-
Kenapa kebiasaan konsumsi alkohol berlebihan bisa bikin cepat pikun? Konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan atrofi otak dan hilangnya ingatan dini. Alkohol berdampak pada hippocampus, yang sebagian besar bertanggung jawab untuk memori.
-
Bagaimana cara berhenti minum alkohol? Keputusan untuk berhenti mengkonsumsi alkohol membutuhkan sebuah rencana.
-
Kapan minuman non-alkohol mulai populer? Dalam beberapa tahun terakhir, minuman non-alkohol telah menjadi tren yang semakin populer di kalangan konsumen.
-
Mengapa minuman beralkohol dapat menghambat usaha berhenti merokok? Kebiasaan minum dan merokok erat terkait. Menahan diri selama bulan pertama dan membatasi atau bahkan berhenti total dapat mengurangi risiko kembali ke kebiasaan lama merokok.
-
Bagaimana pengaruh minuman beralkohol terhadap otak? Minuman beralkohol secara langsung memengaruhi jalur komunikasi otak. Semakin banyak Anda minum, semakin sulit untuk memproses informasi baru atau mengingat hal-hal. Alkohol juga bisa membuat Anda merasa bingung atau depresi.
-
Apa itu minuman non-alkohol? Untuk dikategorikan sebagai minuman non-alkohol, suatu minuman harus memiliki kandungan alkohol kurang dari 0,5 persen alkohol per volume (ABV). Biasanya, produsen menggunakan metode seperti filtrasi atau distilasi untuk menghilangkan alkohol dari produk mereka. Teknik terbaru bahkan mengubah proses fermentasi sehingga gula dalam minuman tidak berubah menjadi alkohol.
Berikut ini beberapa miskonsepsi tentang anggur yang perlu kamu tahu, dirangkum dari Wine Enthusiast dan The Thrillist.
Anggur mahal kualitasnya lebih baik
Biasanya anggur yang berkualitas memang dibanderol dengan harga mahal. Tetapi sebenarnya harga belum tentu sejalan dengan kualitas. Umumnya harga anggur dipengaruhi lokasi, reputasi produsen, ongkos penyimpanan, dan biaya ekspor-impor.
Anggur rumahan dengan harga terjangkau yang dibuat dari buah-buahan lokal bisa saja memiliki kualitas yang setara dengan anggur eksklusif buatan produsen ternama. Misalnya saja anggur Argentine Malbecs. Meskipun harganya cuma USD 10, anggur ini selalu laris manis. Pasalnya mereka menawarkan anggur berkualitas dengan harga terjangkau.
Bahkan para sommelier pun mengakui kelezatan anggur ini. Anggur dalam kemasan kardus yang umum dijumpai di Eropa juga belum tentu lebih rendah kualitasnya dibandingkan anggur dalam botol.
Semakin tua semakin enak
Miskonsepsi yang satu ini juga sering kita dengar. Anggur akan semakin bagus mutunya jika disimpan lebih lama. Padahal kenyataannya tidak selalu seperti itu. Dilansir Telegraph UK, anggur berusia 150 tahun yang ditemukan di bangkai kapal Mary-Celestia pada tahun 2011 saja rasanya tidak enak.
Memang benar anggur yang disimpan lama memiliki aroma dan rasa yang lebih kuat. Namun ini tidak menjamin kualitas atau rasanya. Kebanyakan anggur malah harus dikonsumsi setahun setelah produksi.
Sekitar 90 persen merek anggur yang beredar di pasaran termasuk kategori ini. Ada pula anggur yang harus dinikmati dalam jangka waktu lima tahun setelah produksi.
Photo credit: Wikicommons/Che
Anggur putih tidak cocok dengan steak
Kalau kamu bertanya makanan apa yang cocok disantap dengan anggur putih atau white wine, kemungkinan besar kamu akan disarankan memesan salmon steak atau steak dari daging putih. Konon katanya, anggur putih tidak cocok disajikan bersama daging merah.
Tetapi menurut Patrick Cappiello, pakar anggur yang memenangkan predikat Sommelier of the Year 2014 dari Food & Wine Magazine steak memang paling cocok disajikan dengan anggur merah. Tetapi bukan berarti kamu tidak bisa memilih anggur putih sebagai pendamping steak.
Patrick menyarankan blanc chenin atau anggur putih dengan cita rasa buah yang kuat. Intinya adalah memilih anggur putih dengan kualitas dan rasa yang setara dengan anggur merah.
Photo credit: Flickr/anotherpintplease
Anggur putih harus disajikan dingin
Kata siapa anggur putih harus disajikan dalam wadah berisi es batu? Mitos yang satu ini ternyata salah besar. Menurut Cappiello, anggur putih sebaiknya tidak disajikan dalam keadaan dingin. Semua jenis anggur sebaiknya malah tidak disajikan dingin atau suam-suam kuku.
Cappiello berpendapat kalau suhu yang paling baik untuk anggur putih adalah sekitar 40 derajat Fahrenheit atau 4,5 derajat Celcius.
"Semakin dingin anggur, semakin solid dan padat pula molekulnya. Jika lebih hangat, maka akan terasa lebih aromatik," tutur Cappiello.
Photo credit: Flickr/booleansplit
Anggur harus dibiarkan bernapas
Ada yang bilang kalau anggur harus dibiarkan 'bernapas' sebelum dihirup. Lepaskan segel botol dan diamkan selama beberapa saat sebelum disajikan.
Tujuannya adalah membiarkan anggur terekspos udara. Dengan begitu, akan terjadi proses oksidasi yang dapat membantu melembutkan rasa dan melepaskan aroma anggur.
Tetapi mengangin-anginkan anggur sebelum disajikan tidak akan berpengaruh banyak pada rasa dan aroma saat disajikan. Pasalnya tidak banyak volume udara yang bersentuhan dengan anggur.
Photo credit: Wikicommons/Mick Stephenson
Anggur manis hanya untuk pemula
Katanya anggur dengan cita rasa manis cuma buat konsumsi penikmat anggur pemula. Mereka yang berselera tinggi bakal memilih anggur yang lebih keras, bukan anggur dengan rasa yang ringan.
Kenyataannya, beberapa jenis anggur terbaik di duni justru menyuguhkan rasa yang manis, misalnya saja Sauternes, ice wine, dan trockenbeerenausleses.
Anggur-anggur ini memiliki aroma yang intens dan disimpan dalam waktu yang cukup lama. Para sommelier dan penikmat anggur berkelas pun menyukainya.
Champagne tidak bisa disimpan lama
Siapa bilang champagne atau sampanye tidak boleh disimpan sampai bertahun-tahun? Katanya sampanye harus segera dinikmati setelah dibeli. Tidak seperti anggur merah dan anggur putih, konon kualitas sampanye akan menurun jika disimpan terlalu lama.
Menurut Cappiello, sah-sah saja menyimpan champagne sampai satu atau dua tahun. Sampanye yang disimpan pada suhu 4 derajat Celcius akan semakin lezat jika disimpan antara tiga sampai empat tahun, asalkan botol sampanye tidak pernah dibuka.
Sekarang kamu sudah tahu, kan mitos-mitos tentang anggur mana yang salah?