AMA Malang Undang Risa Santoso dalam Seminar Marketing Bertema "From Insight to Impact"
Jika ingin mencari insight dari sebuah perusahaan, kita cari dulu dimana posisi perusahaan kita sesuai dengan metode Business Model Canvas.
Asosiasi Management Indonesia (AMA) cabang Malang, setiap bulannya rutin melakukan seminar marketing untuk menambah wawasan dan juga sharing pengalaman. Pada seminar kali ini, AMA mengundang rektor termuda dari Institut Teknologi dan Bisnis ASIA, Risa Santoso, B.A., M.Ed.
-
Siapa yang menjadi pembicara dalam seminar bulanan AMA Malang? Bertempat di Keraton Ballroom Hotel Tugu Malang pada Jumat (26/4), seminar bulanan ini menghadirkan Bella Yunitasari, Business Development Mekari Qontak.
-
Di mana seminar bulanan AMA Malang berlangsung? Bertempat di Keraton Ballroom Hotel Tugu Malang pada Jumat (26/4), seminar bulanan ini menghadirkan Bella Yunitasari, Business Development Mekari Qontak.
-
Apa yang menjadi inti pembahasan seminar bulanan AMA Malang? Model bisnis di era digital yang menekankan kecepatan respons ini menjadi inti pembahasan dari Asosiasi Management Indonesia (AMA) Malang pada seminar bulanan mereka.
-
Apa tema seminar yang diselenggarakan oleh AMA Malang? "STAR Marketing for Everyone's Business" yang disampaikan oleh Sian Yet, S.E., M.Si., MP, Direktur Trend Development Center, VP Professional Development AMA Indonesia, konsultan, pelatih bisnis, dan penulis buku.
-
Siapa pembicara dalam seminar "STAR Marketing for Everyone's Business"? Asosiasi Management Indonesia (AMA) Malang mengadakan seminar dengan tema "STAR Marketing for Everyone's Business" yang disampaikan oleh Sian Yet, S.E., M.Si., MP, Direktur Trend Development Center, VP Professional Development AMA Indonesia, konsultan, pelatih bisnis, dan penulis buku.
-
Di mana seminar "STAR Marketing for Everyone's Business" diadakan? Acara berlangsung di Keraton Ballroom Hotel Tugu Malang pada Jumat (15/12).
AMA Malang Undang Risa Santoso dalam Seminar Marketing Bertema "From Insight to Impact"
Acara yang digelar Jumat (28/6) kemarin, di Keraton Ballroom Hotel Tugu Malang ini, mengangkat tema "From Insight to Impact: Transforming Strategic Insight Into Innovative User Experience".
Acara dibuka oleh sambutan Excecutive VP AMA Malang, Sundjoyo Sukowijoyo, yang mengatakan ia berharap AMA bisa menjadi wadah terbaik bagi para pengusaha yang bisa memberikan impact pada kehidupan orang-orang di dalamnya.
Kemudian acara dilanjutkan pemaparan materi dari Risa Santoso, yang membukanya dengan sebuah video dari Bluebird. Video yang dirilis sekitar 2016 silam ini, merupakan respon atas demo anarkis yang dilakukan sopir Bluebird.
Noni Purnomo selaku President of the Board of Commissioners of Bluebird Group Holding & Former CEO, yang langsung mengisi suara video tersebut mengatakan sedang berbenah menghadapi perubahan yang tengah terjadi di masyarakat. "Kami sedang belajar mendengar, dan belajar untuk berubah," ujar Noni.
Dari video tersebut, Risa mengatakan kita video tersebut memberikan impact dan menarik simpati dari masyarakat. Dari video tersebut pula bisa dilihat bahwa, dari suatu masalah bisa diubah menjadi sebuah kesempatan.
"Misalnya saja, jika kompetitor memberikan tarif yang murah, apakah kita harus ikut memberikan harga murah juga? Tentu tidak, karena masih banyak cara yang bisa dilakukan, seperti melakukan kolaborasi dengan kompetitor," jelas Risa dalam pemaparannya.
- Jurus Jitu Buat Konten Media Sosial yang Tepat Sasaran untuk Penjualan dalam Bisnis
- PNM Ajak Nasabah Unggulan #CariTauLangkahBaru Usaha Daur Ulang
- Awal Tahun, AMA Malang Gelar Seminar Bertajuk "Sales Outlook 2024,10 Skills to Incrase Your Sales in 2024"
- AMA Malang Gelar Seminar "STAR Marketing for Everyone's Business" Bersama Sian Yet
Hal ini berdasarkan langkah yang juga dilakukan Bluebird, setahun setelah demo besar-besaran yang dilakukan para sopir taksi, pada 2017 Bluebir melakukan kolaborasi dengan Gojek yang bertahan hingga sekarang.
Lebih lanjut Risa yang merupakan lulusan dari Harvard University ini mengatakan, jika ingin mencari insight dari sebuah perusahaan, kita cari dulu dimana posisi perusahaan kita sesuai dengan metode Business Model Canvas. Apakah posisinya di operational excellent, customer intimacy atau product leadership.
Risa memberikan contoh, untuk posisi operational excellent, merupakan bisnis yang efisien secara operasional dan memiliki harga terjangkau seperti Indomaret, IKEA atau PT Astra Honda Motor.
Sedangkan bisnis yang mengutamakan customer intimacy merupakan bisnis yang memiliki pelayanan bagus, meski harganya premium, namun tempatnya nyaman. Contoh bisnis yang mengutamakan customer intimacy adalah Starbucks dan Garuda Indonesia.
Sementara bisnis yang memiliki product leadership merupakan bisnis yang banyak melakukan inovasi, produk yang dibuat berbeda dari yang lain, serta memiliki branding yang kuat, sehingga masyarakat akan bersedia membeli karena kualitas dari brand tersebut, contohnya Apple dan BMW.
Setelah mengetahui posisi dari bisnis yang dijalankan, wanita kelahiran 27 Oktober 1992 ini menjelaskan bahwa perlu membuat inovasi berdasarkan pengalaman dari pelanggan, lalu pikirkan bahwa inovasi tersebut adalah bagian dari sistem. Kemudian buatlah sebuah proses disiplin dari inovasi tersebut.
Contoh from insight to impact yang dilakukan Risa adalah dalam saat membuka Program Pascasarjana Magister Kampus ASIA. "Saat membuka program ini masih masa covid, sehingga kita harus mengubah cara belajar, kemudian kita juga berfikir, apa ya yang dibutuhkan oleh calon mahasiswa ini? Lalu muncul opsi melakukan kelas secara hybrid atau online, lalu metode apa yang digunakan," paparnya.
"Dari semua hal di atas, kita pertajam lagi dengan bagaimana meningkatkan kualitas pengajar dan lain sebagainya, setelah itu kita mengimplementasikannya dengan membukan batch pertama. Nantinya setelah batch pertama ini dilakukan evaluasi dan perbaikan dari apa yang sudah dilakukan," jelasnya lebih lanjut.
Dalam mencari tujuan dari inovasi, Risa menjelaskan bahwa perusahaan juga perlu melakukan 5W+1H yang terdiri dari siapa yang akan membuat perubahan, apa yang sebenarnya ingin dicapai, kapan bisa diselesaikan secara realistis, kenapa hal ini penting, serta apa dampaknya.
"Untuk hasil implementasi yang lebih baik, yang pertama ketahui dulu posisi bisnisnya, kemudian tahu tujuan inovasinya untuk apa, yang terakhir validasi asumsi Anda," ujar Risa.
"Dari suatu masalah kita ubah jadi kesempatan, lalu lakukan inovasi, dan kenali perusahaan lebih jauh untuk mengetahui insightnya," tutup Risa.