Baru dibuka, bisnis sewa payung di China sudah rugi jutaan yuan
Baru dibuka, bisnis sewa payung di China sudah rugi jutaan yuan. Sharing E Umbrella kehilangan ratusan ribu payung yang mereka miliki. Penyebabnya hanya satu, para pelanggan di China belum siap dengan sistem sharing economy. Sebagian besar payung hilang atau tak dikembalikan penyewa.
Sharing E Umbrella, sebuah perusahaan penyewaan payung yang baru berdiri bulan April 2017 lalu berada di ambang kebangkrutan karena kehilangan ratusan ribu payung yang mereka miliki. Penyebabnya hanya satu, para pelanggan di China belum siap dengan sistem sharing economy.
Perusahaan yang berbasis di Shenzen ini sudah menyebarkan 300.000 buah payung di 11 kota besar di China, termasuk Shanghai, Nanjing dan Guangzhou. Payung ditempatkan di stasiun-stasiun bis dan kereta bawah tanah untuk memudahkan pelanggan yang hendak menyewa. Calon pelanggan tinggal melakukan deposit 19 yuan dan mereka bisa menggunakan payung sewaan dengan tarif 0,5 yuan per setengah jam.
-
Mengapa para karyawan wanita ini menangis? Mengetahui akan pergi umrah, beberapa karyawannya pun tampak terharu. Salah satu karyawannya juga tampak menangis sambil menutup wajahnya. Atasannya juga tampak menenangkan di sampingnya.
-
Bagaimana Kendis Nasya memulai kariernya? Sebagai musisi yang memulai karier dari bawah, kini nama Kendis Nasya pun mulai naik daun.
-
Kapan Ririn Ekawati merayakan bisnis barunya? Bisnis baru ini adalah hadiah terbaik untuk Ririn yang baru saja berulang tahun.
-
Kapan Lusyana Jelita memulai karirnya? Penyanyi OM Adella yang sering menyanyikan lagu-lagu melankolis ini berusia 20 tahun sekarang, meskipun lahir pada tahun 2003.
-
Kapan Nurhayati memulai bisnis jualan kue? Sebelumnya dia memutuskan berhenti bekerja di tahun 2018 lalu, dan memilih membangun bisnis berjualan ragam kue tradisional.
-
Apa pekerjaan perempuan itu selain menjadi pemilik warung? Perempuan tersebut terlihat sedang menjamu tamunya dengan sangat baik. Mereka kemudian berbincang panjang dan menjelaskan masing-masing latar belakangnya. Perempuan pemilik warung sekaligus tukang pijat itu pun akhirnya mengaku bahwa ia bekerja di bidang tersebut karena terpaksa.
Konsep bisnis berbasis sharing economy tengah menjamur di China. Mulai dari power bank, sepeda, hingga bola basket dikomersilkan dengan sistem sewa. Model bisnis seperti ini tidak hanya sederhana, tetapi juga dianggap memudahkan dan hemat bagi konsumen.
Sayangnya, sharing economy untuk bisnis penyewaan barang yang sulit dipantau seperti sepeda dan payung bisa menyebabkan masalah yang dialami Sharing E Umbrella. Kebijakan pengembalian dan kurangnya kesadaran dari pengguna jasa penyewaan mengakibatkan sebagian besar payung hilang. Umumnya mereka malas mengembalikan payung atau meletakkannya secara sembarangan. Karena hal ini, Sharing E Umbrella mengalami kerugian sebesar 60 yuan untuk setiap payung yang hilang.
"Payung berbeda dari sepeda," kata Zhao Shuping, pendiri Sharing E Umbrella kepada situs berita ThePaper.cn. "Sepeda bisa diparkir di mana saja, tapi dengan payung Anda perlu gantungan atau pagar untuk meletakkannya."
Namun Zhao masih belum siap untuk menghentikan bisnisnya. Meskipun saat ini perusahaannya rugi besar-besaran, Sharing E Umbrella masih berencana untuk meraup 30 juta yuan pada akhir tahun ini. Mungkin bisnis ini bisa sukses jika perusahaan menerapkan sistem tracking yang baik untuk payung-payung yang disewakan. Menurut kamu bagaimana?
Baca juga:
Bisnis di bidang pertanian, Elma Theana jadi tahu susahnya petani
Kue kekinian ala mama amy: perlu dicolek pakai saus
Ruben Onsu dapat titipan bisnis body lotion hasil karya Jupe
Hijab anti-budek Ivan Gunawan mulai tersebar di beberapa kota
Padat pembeli, Gigieat Cake milik Nagita Slavina didatangi polisi