Black orlov, permata tersohor dengan kisah sekelam warnanya
Permata ini merupakan salah satu perhiasan paling terkenal dalam sejarah. Namun di baliknya tersimpan kisah-kisah kelam.
Permata 67,50 karat ini dikenal dengan nama The Eye Of Brahma atau 'Mata Sang Brahma'. Black Orlov diperkirakan ditemukan di sebuah tambang India pada awal abad 19. Permata ini sebenarnya berwarna abu-abu gelap, tetapi karena begitu pekatnya hingga tampak seperti berwarna hitam. Black orlov merupakan salah satu permata paling tersohor di dunia. Bahkan penampilan bintang Desperate Housewives, Felicity Huffman saat memakai berlian ini dalam perhelatan Oscar pun menjadi perhatian media massa.
Walaupun begitu, cerita di balik keindahan berlian ini ternyata segelap warnanya. Menurut keterangan dari situs Diffraction Diamonds, Black Orlov diyakini pernah tertanam pada patung Dewa Brahma. Permata berharga itu kemudian dicuri oleh seorang biarawan dan berpindah kepemilikan hingga beberapa kali. Hal itulah yang menjadi asal-usul kutukan yang konon meliputi berlian ini. Legenda mengatakan bahwa tiga pemilik Black Orlov mati karena bunuh diri.
-
Kapan Irfan Hakim memiliki koleksi barang antik ini? Alat musik antik ini merupakan koleksi Irfan yang sudah ia miliki sejak masih bujangan.
-
Siapa yang menemukan koleksi barang antiknya di rumahnya? Irfan Hakim baru saja menemukan koleksi barang antiknya di rumah setelah bertahun dicari.
-
Apa yang dikoleksi di Museum Kretek Kudus? Museum itu menyimpan berbagai koleksi benda-benda pembuatan rokok kretek dari tradisional hingga modern.
-
Apa saja koleksi Museum Batik Pekalongan? Museum Batik Pekalongan memiliki 1.230 koleksi batik yang terdiri dari jenis Batik Pedalaman, Batik Pesisiran, Batik Nusantara, Batik Kontemporer, koleksi Nonbatik, dan Koleksi Mancanegara.
-
Apa saja koleksi yang disimpan di Museum Radya Pustaka? Adapun koleksi yang ada di museum ini seperti naskah-naskah perjuangan serta naskah peninggalan kerajaan.
-
Apa saja koleksi yang disimpan di Museum Balaputera Dewa? Museum yang terletak di Jalan Srijaya I No.28, Palembang ini dibangun untuk menjaga dan melestarikan ragam koleksi peninggalan sejarah sebagai sarana edukasi.
Photo by The Richest
Kutukan itu pertama kali terungkap pada tahun 1932, ketika seorang pedagang berlian JW Paris membawa Black Orlov ke Amerika Serikat untuk dijual. Setelah berhasil menjual berlian tersebut, tanggal 7 April pada tahun yang sama Paris meloncat dari gedung pencakar langit 5th Avenue Manhattan karena alasan yang tidak diketahui. Korban kedua kutukan adalah Putri Leonila Viktorovna-Bariatinsky dari Rusia. Sang putri menghabisi nyawanya dengan cara yang sama seperti Paris. Selanjutnya kutukan berlian itu jatuh kepada Putri Nadia Vygin-Orlov, kerabat putri Leonila yang menjadi pewaris selanjutnya Black Orlov. Sang putri menghabisi nyawanya satu bulan setelah kematian Putri Leonila, lagi-lagi dengan cara melompat dari atas gedung.
Berlian tersebut kemudian berpindah tangan kepada Charles Wilson pada tahun 1950-an. Atas perintah Wilson Black Orlov dipotong dan dijadikan perhiasan baru. Sejak itu tak ada lagi kisah insiden kematian yang berkaitan dengan berlian itu terdengar.