Green Canyon Pangandaran, kemegahan sepotong Taman Eden
Green Canyon, sebuah keindahan alam bagai sepotong taman Eden di Pangandaran.
Selama ini Anda mungkin mengenal Green Canyon sebagai tempat wisata terkenal di Amerika Serikat. Tapi tunggu dulu, Indonesia juga memiliki Green Canyon sendiri yang terletak di Pangandaran. Awalnya, keajaiban alam yang menakjubkan ini bernama “Cukang Taneuh” yang dalam bahasa Sunda berarti jembatan tanah. Nama ini untuk menyebutkan sebuah jembatan dengan lebar 3 meter yang terbuat dari tanah yang berada di atas tebing kembar tepi sungai.
Nama Green Canyon diyakini muncul pada tahun 1993 ketika seorang wisatawan Perancis datang ke tempat ini dan melihat banyaknya air dan lumut berwarna hijau. Dari sinilah Cukang Taneuh kemudian dikenal sebagai Green Canyon.
-
Bagaimana Sido Muncul mempromosikan pariwisata Indonesia melalui iklan video musik Tolak Angin? Dalam iklan video musik itu, Sido Muncul menampilkan sejumlah tempat wisata yang indah, seperti Pantai PAAL yang berada di Desa Marinsow, Batu Dinding Kilo Tiga di Amurang, Bukit Larata di Desa Kinunang, Taman Nasional Bunaken, Pulau Nain, serta Tarian khas Sulawesi Utara yaitu Tari Kabasaran.
-
Bagaimana Wisata Halal di Indonesia dipromosikan? Kemenparekraf mulai mengembangkan konsep wisata halal di sejumlah daerah di Indonesia.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Apa yang diresmikan oleh Kemenparekraf di Desa Wisata Jerowaru? Ekowisata Bale Mangrove adalah bukti nyata kolaboraksi yang kuat dari keberlanjutan program Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0 di Desa Wisata Jerowaru,” kata dia.
-
Bagaimana Etihad Airways mempromosikan wisata di Bali? Dengan pemesanan yang melalui etihad.com, tamu yang terbang ke Bali melalui Abu Dhabi bisa menambah masa inap hotel gratis dengan program Persinggahan Abu Dhabi dari Etihad.
-
Kenapa Nagita muncul di poster kampanye tersebut? Sebagai seorang yang masih ada darah Sulawesi Utara (yaitu) Manado, tentu bangga bisa mewakili daerah untuk membangun," tulisnya. "Namun untuk postingan yang mengatasnamakan saya sebagai Calon Wakil Gubernur, saya menyatakan belum pernah mencalonkan diri atau ajakan untuk mencalonkan," sambungnya.
Green Canyon tersembunyi di balik semak-semak tebal dan pepohonan hutan Pagandaran. Karena itulah dibetuhkan perahu untuk menuju lokasi ini. Ketika tiba di area parkir Green Canyon, Anda akan mendapati “ketinting” atau perahu kayu yag berbaris rapi di tepi sungai. Anda hanya perlu mengeluarkan biaya Rp 75.000,- per orang untuk bisa diantar ke Green Canyon. Setelah membayar ongkos, Anda akan menerima nomor dan mendapat giliran sesuai dengan nomor Anda.
Dengan menaiki ketinting, Anda akan diajak menyusuri sungai yang berwarna kehijauan. Anda akan melihat pemandangan indah pepohonan di tepi sungai, serta tebing kembar tinggi yang berdiri tegak di kudua sisi sungai dengan stalaktit dan stalagmit dan air yang begitu jernih. Tidak hanya itu saja, Anda akan dibuat kagum dengan megahnya air yang mengalir turun dari setiap sisi tebing yang menciptakan gemuruh suara air terjun. Jika sedang tidak mengalami air pasang, Anda bahkan bisa berjalan di bawah gua besar ini dan mengagumi kedua tebing raksasa ini.
Jika Anda mengunjungi Pangandaran, jangan lewatkan untuk berkunjung sejenak ke Green Canyon, sepotong surga di bumi. Tapi sebelumnya, cari tahu lebih banyak mengenai Green Canyon Pangandaran di sini.
(mdk/boo)