Gunung Kelud dan ritual suci larung sesaji
Upacara adat yang diadakan setiap bulan suro ini biasa digelar di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.
Terlepas dari bencana meletusnya gunung yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang ini, terdapat sebuah ritual adat yang selalu dilakukan di kawah Gunung Kelud yaitu Larung Sesaji. Upacara adat yang diadakan setiap bulan suro ini biasa digelar di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.
-
Kapan tradisi Syawalan Gunung digelar? Syawalan itu digelar di puncak bukit.
-
Apa itu Tradisi Ujungan? Warga di kampung adat Cibadak, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki sebuah tradisi unik bernama Ujungan.
-
Apa yang dimaksud dengan "jodoh kembar" dalam tradisi Jawa? Menurut kepercayaan Jawa, anak kedua dan anak ketiga disebut sebagai "jodoh kembar" atau "lurah wracikan". Mereka diyakini dibawa oleh takdir sebagai pasangan yang sempurna satu sama lain.
-
Mengapa tradisi Gunungan Ketupat di Nganjuk dilakukan? Tradisi Gunungan Ketupat bertujuan untuk melestarikan tradisi Jawa Islam, yaitu tradisi sedekahan dan mencintai selawat dengan guyub rukun antar warga.
-
Siapa yang terlibat dalam tradisi Gunungan Ketupat? Tradisi ini biasanya dihadiri ratusan orang, termasuk Muspika, kepala desa, dan tokoh masyarakat setempat.
-
Kapan tradisi Gunungan Ketupat di Nganjuk dilaksanakan? Tradisi Gunungan Ketupat dilaksanakan sepekan setelah Idulfitri.
Photo by Dimas Andhika Pramayuga
Menurut cerita masyarakat setempat, larung sesaji dimaksudkan untuk menolak bala sumpah Lembu Suro yang ditipu Dewi Kilisuci. Namun bagi umat Hindu sendiri, ritual suci ini diselenggarakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Hyang Widhi, dan juga bentuk rasa hormat pada penguasa Gunung Kelud.
Photo by Dimas Andhika Pramayuga
Upacara adat ini didatangi oleh berbagai kalangan masyarakat, khususnya para penganut Hindu dari Bali, Yogyakarta, Surabaya, dan Semarang. Dimulai pada pukul 10.00 WIB dan berakhir pada pukul 13.00, ini merupakan salah satu tradisi budaya yang menyedot perhatian banyak orang yang tinggal di sekitar Kediri dan juga luar Kediri.
Photo by Dimas Andhika Pramayuga
Awalnya, acara larung sesaji diadakan di kawah Gunung Kelud, namun karena lokasi kawah itu sekarang sudah menjadi batu, yang kini disebut anak Gunung Kelud, ritual ini hanya diselenggarakan di tepian kawah.
Photo by Dimas Andhika Pramayuga
Sesaji yang dibawa saat ritual
Ada beragam sesaji yang dibawa dalam ritual suci ini, mulai dari nasi, sayuran, lauk pauk, dan buah-buahan. Dalam ritual larung sesaji, masyarakat setempat biasanya membawa dua jenis tumpeng, yakni tumpeng nasi putih dan kuning. Tumpeng itu dilengkapi dengan aneka lauk-pauk, seperti telor, tahu, tempe, urap, parutan sambal kelapa dan masih banyak lagi. Menariknya, semua sesaji itu dihias dan ditata sedemikian rupa sehingga tampak cantik.
Semua makanan yang dibawa oleh warga kemudian dikumpulkan di tengah. Mereka duduk mengelilinginya sembari mendengarkan pemangku adat membacakan doa. Setelah selesai didoakan, mereka akan berbondong-bondong memperebutkan sesaji berupa makanan tradisional, hasil bumi, sayur-sayuran dan buah-buahan.
Baca juga:
Khawatir rusak Candi Borobudur, abu Gunung Kelud diteliti
Malam ini pengungsi Kelud terus menjauh sampai radius 20 Km
Gunung Kelud masih awas, 26 ribu warga Blitar kembali ke rumah
Gunung Kelud meletus, 576 penerbangan dibatalkan
Kelud meletus, 18 warga Ngantang Malang dilaporkan hilang
21 Wilayah di Jateng tertutup abu erupsi Gunung Kelud