Ini Tanggal Pemerintah Beri Waktu Penurunan 10 Persen Tiket Domestik saat Libur Nataru, Jangan Sampai Terlewat!
Memasuki musim libur Nataru, pemerintah menurunkan harga tiket pesawat domestik hingga 10 persen. Ini rentang waktu pemesanan supaya dapat diskonnya.
Pemerintah telah mengambil langkah untuk menurunkan harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Elba Damhuri, menyampaikan informasi ini dalam sebuah keterangan di Jakarta, yang dilansir dari akun Instagram @kemenhub151 dan situs resmi Kemenhub pada Rabu, 27 November 2024.
Elba menjelaskan bahwa kebijakan penurunan tarif pesawat ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto, dengan tujuan untuk membantu masyarakat dalam mengurangi beban biaya tiket pesawat. "Kemarin (Selasa), Presiden Prabowo mengadakan ratas (rapat terbatas) dengan Menteri Perhubungan dan sejumlah menteri lainnya di Istana Merdeka untuk membahas penurunan harga tiket pesawat selama masa Nataru. Hasilnya, Pemerintah sepakat untuk menurunkan harga tiket pesawat domestik sebesar 10 persen di seluruh bandara di Indonesia," ungkap Elba.
- VIDEO: Kejutan! Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Libur Akhir Tahun
- Jelang Natal-Tahun Baru, Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat 10 Persen
- Pemerintah Tak Bisa Jamin Harga Tiket Pesawat Bisa Turun Jelang Tahun Baru 2025
- Harga Tiket Pesawat Dijanjikan Turun Mulai Oktober 2024, Ternyata Begini Langkah yang Diambil Pemerintah
Untuk merealisasikan penurunan harga tiket ini (tanpa mengurangi PPN), Elba menambahkan bahwa diperlukan kerjasama dari berbagai pihak seperti Maskapai, PT Angkasa Pura Indonesia, PT Pertamina, dan Airnav untuk menurunkan fuel surcharge, PJP2U, serta avtur di beberapa bandara. Hal ini bertujuan agar penurunan tarif secara keseluruhan dapat tercapai dengan target minimal 10 persen.
Penyesuaian tarif ini akan berlaku selama 16 hari, dari tanggal 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025, khusus untuk tiket yang belum terjual. "Bagi penumpang yang telah membeli tiket untuk penerbangan pada periode tersebut, insentif dapat diberikan sesuai kebijakan masing-masing maskapai jika memungkinkan," jelasnya.
Elba berharap keputusan mengenai penurunan harga tiket pesawat ini akan menjadi kabar baik bagi masyarakat Indonesia yang merencanakan perjalanan menggunakan pesawat terbang selama Nataru. Ia meyakini bahwa keputusan ini dapat berkontribusi positif terhadap perekonomian dan pariwisata domestik pada kuartal terakhir tahun 2024. Selain itu, Elba juga menyampaikan bahwa PT Pertamina Persero Group akan memberikan dukungan untuk menurunkan harga avtur di 19 lokasi bandara, terutama di bandara-bandara besar seperti Denpasar, Surabaya, dan Medan.
Harga Avtur Turun
PT Pertamina Persero Group berkomitmen untuk memberikan dukungan pada perayaan Natal dan Tahun Baru dengan menurunkan harga jual avtur dalam kisaran 7,5-10 persen. "Setelah penyesuaian harga, tarif avtur akan mendekati harga jual di Bandara Soekarno-Hatta (CGK). Jika ada kenaikan harga avtur di bulan Desember 2024, hal itu tidak akan berpengaruh pada maskapai yang melayani publik," ungkapnya.
Dalam upaya penurunan tarif jasa kebandaraudaraan, PT Angkasa Pura Indonesia bersama seluruh UPBU (Unit Pelayanan Bandar Udara) di bawah Kementerian Perhubungan akan memberikan potongan tarif PJP2U dan PJP4U masing-masing sebesar 50 persen. Namun, PT Angkasa Pura Indonesia masih menunggu konfirmasi dari Kementerian BUMN untuk melibatkan CGK dan DPS dalam kebijakan ini.
Para maskapai penerbangan juga telah sepakat untuk memberikan diskon pada fuel surcharge jet sebesar 8 persen (menjadi 2 persen) serta discount propeller sebesar 5 persen (menjadi 20 persen). Di sisi lain, AirNav akan menyediakan layanan advance dan extend selama periode Nataru untuk mendukung jam operasional yang lebih lama sesuai dengan kebutuhan maskapai.
Melalui analisis dan perhitungan yang telah dilakukan, dengan penerapan diskon fuel surcharge jet sebesar 8 persen (menjadi 2 persen), diskon propeller 5 persen (menjadi 20 persen), serta potongan tarif PJP2U dan PJP4U masing-masing 50 persen, dan mempertimbangkan rute serta volume penerbangan, diperkirakan akan terjadi penurunan tarif tiket pesawat sekitar 10 persen secara rata-rata tertimbang (weighted average).
Kolaborasi Bersama
"Perlu diperhatikan bahwa analisis dan perhitungan terkait penurunan harga tiket pesawat tidak mencakup insentif PPN, karena hal tersebut merupakan tanggung jawab Kementerian Keuangan," ungkap Elba.
Penurunan harga tiket ini juga berlaku untuk penerbangan domestik, yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersama Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi. Langkah ini diambil untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan serta mendukung sektor ekonomi kreatif dan pariwisata dalam negeri.
Menko AHY menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan hasil dari upaya intensif selama dua minggu terakhir. Keputusan ini adalah hasil kolaborasi yang melibatkan semua pihak terkait, termasuk maskapai milik negara, untuk memastikan tiket pesawat menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat.
"Atensi dari Bapak Presiden Prabowo Subianto dan juga harapan masyarakat banyak bersama Menteri Perhubungan serta Menko Perekonomian selama dua minggu terakhir ini berupaya agar terjadi penurunan harga tiket pesawat menjelang musim puncak, yaitu libur Natal dan Tahun Baru," kata Menko AHY, seperti yang dikutip dari unggahan video di akun Instagram @kemenhub151 pada hari Rabu.
"Kami berharap, dengan melibatkan berbagai elemen dalam penurunan harga ini, semua pemangku kepentingan, termasuk Menteri Perhubungan dan maskapai milik negara, menyadari pentingnya langkah ini untuk membantu masyarakat," tambahnya.
Harga di OTA Masih Belum Mengalami Penurunan
Kebijakan ini juga diungkapkan oleh Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana. Dalam pernyataan resmi yang diterima oleh tim Lifestyle Liputan6.com pada Rabu, 27 November 2024, Widiyanti menjelaskan bahwa relaksasi kebijakan sangat dibutuhkan sebagai dukungan bagi masyarakat dan sektor pariwisata, terutama menjelang libur Natal dan tahun baru.
Penyesuaian harga tiket pesawat diharapkan dapat diterapkan di seluruh destinasi di Indonesia, termasuk tempat-tempat wisata. Oleh karena itu, relaksasi kebijakan ini penting untuk membantu pelaku industri pariwisata di Indonesia dalam menawarkan paket perjalanan yang menarik dengan harga yang lebih terjangkau.
"Sinergi dan koordinasi terus dilakukan dengan Menko Perekonomian, Menko Infrastruktur, dan Tim Satgas dalam dua pekan terakhir ini. Tim bekerja keras dan solid agar harga tiket, Insya Allah, bisa lebih terjangkau oleh publik saat libur Natal dan tahun baru ini," ungkap Menpar Widiyanti.
Namun, saat penelusuran di beberapa agen perjalanan online seperti Traveloka dan Tiket.com, tidak terlihat adanya perubahan yang signifikan. Sebagai contoh, harga tiket pesawat dari Jakarta ke Bali pada 29 November 2024 berkisar antara Rp1,3 juta hingga Rp1,6 juta, yang tidak jauh berbeda dengan harga untuk tanggal 20 Desember 2024.
Demikian pula, harga tiket dari Jakarta ke Surabaya berkisar antara Rp800 ribu hingga Rp1 juta pada 29 November 2024. Sementara itu, pada tanggal 20 Desember 2024, tarifnya justru lebih tinggi, mulai dari Rp1,1 juta. Hal ini juga menjadi perhatian warganet yang mempertanyakan mengapa harga tiket ke beberapa tujuan domestik pada tanggal yang ditentukan pemerintah belum menunjukkan penurunan. "Belum ada pergerakan nih pak di aplikasi," tulis seorang warganet di akun Instagram Kemenhub pada Kamis (28/11/2024). "Blm ada pergerakan di aplikasi nih min ," tambah warganet lainnya.