Ini Dampak yang Terjadi Saat Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat 10 Persen
Kebijakan ini diklaim menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya.
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Akbar Djohan menilai penurunan Harga tiket pesawat sebesar 10 persen selama periode natal 2024 dan tahun baru 2025, bisa berdampak positif. Ini bisa memicu mobilitas masyarakat dan dapat mendongkrak ekonomi nasional.
“Ini adalah kebijakan yang sangat tepat untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan di sektor pariwisata, logistik, dan ekonomi nasional secara keseluruhan,” ujar Akbar Djohan dalam pernyataannya di Jakarta, Senin (9/12)
Akbar menyampaikan penurunan harga tiket pesawat tidak hanya berdampak pada pariwisata dan masyarakat, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi sektor logistik. Menurut Akbar, kebijakan ini akan mempercepat pengiriman barang melalui kargo udara, yang sering mengalami lonjakan permintaan selama periode Nataru.
“Dengan harga tiket pesawat yang lebih terjangkau, biaya operasional pengiriman barang melalui jalur udara dapat lebih efisien. Ini akan mendorong kelancaran distribusi barang, khususnya untuk kebutuhan mendesak selama libur akhir tahun,” ucap Akbar.
Akbar menambahkan, pengurangan biaya logistik udara dapat membantu pelaku usaha dalam menjaga stabilitas harga barang di pasar sehingga memberi manfaat langsung kepada konsumen. Bagi Akbar, kebijakan ini tidak hanya menguntungkan masyarakat dan pelaku usaha, tetapi juga memberikan efek berganda bagi perekonomian nasional.
"Dengan tingginya mobilitas masyarakat dan wisatawan, pemerintah daerah dapat meraup pendapatan lebih besar dari sektor pariwisata dan jasa terkait,"
Tak hanya itu, Akbar menilai lonjakan aktivitas perjalanan akan mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah yang menyediakan barang dan jasa di sekitar destinasi wisata. Akbar meyakini tingginya aktivitas pengiriman selama Nataru akan memacu inovasi dan efisiensi di sektor logistik udara.
Akbar mengajak seluruh pihak, baik pelaku usaha maupun masyarakat, untuk memanfaatkan momentum ini secara optimal. Akbar menegaskan kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya.
"ALFI siap mendukung langkah-langkah strategis seperti ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," tegas Akbar.