Karyawan pemalas lebih bahagia saat bekerja
Karyawan yang pemalas cenderung lebih bahagia dan menyukai pekerjaan mereka.
Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa pada 42 persen perusahaan, karyawan yang malas adalah karyawan yang paling bahagia saat bekerja, seperti dilansir oleh Inc.com (29/03).
Uniknya, karyawan yang lebih santai dan malas bekerja justru lebih menyukai pekerjaan mereka dibandingkan karyawan yang selalu berprestasi dan menjadi anak emas. Karyawan pemalas juga merasa bahwa perusahaan tempat mereka bekerja merupakan perusahaan hebat.
-
Bagaimana bentuk kareh-kareh? Ketika disajikan, kareh-kareh ini mirip seperti sarang burung yang berlapis-lapis.
-
Apa itu kareh-kareh? Kareh-kareh ini adalah kue tradisional khas Minangkabau dengan tekstur yang renyah serta rasanya manis.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan Kamari lahir? Ini dia foto bayi cantik putri Jennifer Coppen yang lahir bulan Agustus kemarin.
-
Apa itu petir? Secara proses, petir merupakan peristiwa pelepasan listrik yang ditimbulkan lantaran ketidakseimbangan badai awan dan permukaan Bumi.
-
Kenapa penemuan makam Kaisar Xiaomin penting? Temuan ini akan membantu kita memahami lebih dalam tentang kehidupan dan budaya dari masa lalu yang kini tengah terungkap melalui artefak-artefak yang ditemukan dalam makam ini.
Survei yang dilakukan oleh Leadership IQ, firma yang berbasis di Atlanta, menemukan bahwa karyawan pemalas juga lebih termotivasi dan terhubung dengan pekerjaan mereka. Mengejutkan bukan?
Yang lebih unik lagi, meski mereka tergolong lebih malas bekerja dibanding rekan kerja lainnya, para karyawan pemalas ini justru merasa mereka melakukan pekerjaan lebih baik dibanding karyawan lainnya. Bagaimana mungkin?
Ketua penelitian menjabarkan bahwa karyawan yang memiliki performa rendah biasanya hanya diberikan tugas-tugas dasar yang mudah. Karena itu, mereka tidak merasa stres dengan pekerjaan mereka dan lebih puas atas pencapaian mereka.
Para karyawan pemalas ini juga merasa mereka telah memberikan 100 persen tenaga dan kemampuan mereka untuk pekerjaan.