Selalu Jatuh Cinta kepada Orang yang Salah? Ini Kata Psikolog
Kenapa kita selalu jatuh cinta kepada orang yang salah? Ini kata psikolog. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa manusia normalnya tertarik terhadap sesuatu yang familiar. Anak yang dibesarkan oleh orangtua yang kurang perhatian akan jatuh cinta kepada pria yang tidak memperhatikan mereka pula.
"Mengapa aku selalu jatuh cinta kepada lelaki/perempuan yang tidak benar-benar menghargaiku?" Tampaknya pertanyaan seperti ini kerap ditanyakan oleh orang-orang yang sering gagal dalam percintaan.
Ada banyak faktor yang menyebabkan gagalnya sebuah hubungan. Dan lebih banyak faktor lagi yang mempengaruhi preferensi kita dalam memilih pasangan. Namun ada sebuah teori menarik yang dikemukakan Sigmund Freud dan diamini oleh psikolog-psikolog modern.
-
Apa makna dari "cinta sejati" yang diungkapkan di artikel? "Cinta sejati bukanlah bagaimana kamu memaafkan, tetapi bagaimana kamu melupakan, bukan apa yang kamu lihat tetapi apa yang kamu rasakan, bukan bagaimana kamu mendengarkan tetapi bagaimana kamu mengerti, dan bukan bagaimana kamu melepaskan tetapi bagaimana kamu bertahan."
-
Bagaimana cara menyatakan cinta sejati yang tulus? "Aku mencintaimu, bukan hanya karena siapa kamu. Tapi juga karena menjadi apa diriku saat bersamamu."
-
Apa definisi cinta yang sering diungkapkan? Cinta adalah suatu perasaan atau emosi yang kompleks dan mendalam, sering kali melibatkan afeksi, kasih sayang, dan keterikatan emosional terhadap seseorang atau sesuatu. Lebih dari sekadar perasaan romantisme antara pasangan, cinta mencakup berbagai bentuk hubungan dan koneksi emosional dalam kehidupan manusia.
-
Apa yang dialami orang yang sulit jatuh cinta? Mereka perlu usaha yang lebih keras untuk bisa jatuh cinta kepada lawan jenisnya. Saking sulitnya untuk bisa merasakan perasaan romantis, tak jarang ada pula yang akhirnya menyerah dan membiarkan takdir yang memutuskan.
-
Apa saja yang jadi ciri khas caption galau tentang cinta? Caption galau akibat cinta paling galau yang menyentuh dapat mewakili perasaanmu. Anda harus yakin agar dapat move on dan bangkit lagi dari kesedihan serta menjalani kehidupan di lembaran yang baru.
-
Apa pengertian Bahasa Cinta atau Love Language? Bahasa cinta ini kerap diartikan sebagai cara mengungkapkan perasaan kepada seseorang.
Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa manusia normalnya tertarik terhadap sesuatu yang sudah familiar dan hal ini juga berlaku dalam urusan asmara. Paparan berulang terhadap suatu karakteristik dalam diri seseorang yang membangkitkan perasaan familiar akan membuat ketertarikan terhadap orang itu semakin besar.
Misalnya, jika kamu adalah wanita yang dibesarkan oleh seorang ayah pecandu alkohol, kamu cenderung tertarik pada pria pecandu alkohol. Bukan karena kamu menganggapnya menarik, tetapi karena alam bawah sadarmu menganggap perilaku seorang alkoholik sudah tidak asing lagi.
Bahkan ketika perilaku atau kepribadian merupakan sumber trauma dan kesedihan, sedikit banyak alam bawah sadar kita akan merasakan 'kenyamanan semu' ats perilaku tersebut. Pasalnya, lingkungan tempat kita dibesarkan adalah satu-satunya rumah yang pernah kita kenal.
Menurut Mark Banschick M.D., psikolog dan perintis The Intelligent Divorce Course, hal ini juga yang menjadi penyebab banyak orang kesulitan untuk keluar dari rumah tangga yang penuh konflik.
Repetition Compulsion
Freud menyebut hal ini sebagai repetition compulsion. Kebanyakan orang yang menjalani hubungan destruktif pernah memiliki hubungan yang kurang memuaskan dengan orangtua di masa kecil. Setelah dewasa, tanpa sadar mereka mencoba membangkitkan kembali situasi menyakitkan yang mereka rasakan di masa kecil. Tak hanya karena adanya unsur familiar di dalam diri pria atau wanita 'salah' yang mereka cintai. Tanpa disadari, orang-orang seperti ini juga menyimpan harapan bahwa kali ini segalanya akan berlangsung lebih baik.
Ada ketidakpuasan di masa kecil yang mereka ciptakan kembali untuk diselesaikan. Bisa jadi alasan seperti inilah yang membuat seseorang selalu jatuh cinta kepada para pria atau wanita yang hobi berselingkuh, kasar, atau bahkan sudah menjadi milik orang lain.
Bisa Semakin Rumit Jika Keintiman sudah Menjadi Bagian di Dalamnya
Kondisi seperti ini bisa semakin rumit ketika seseorang sudah memasuki hubungan yang sudah gagal bahkan sebelum dimulai. Menurut Deborah Ward, penulis buku Overcoming Low Self-Esteem with Mindfulness, di sinilah mereka mulai memasuki 'medan keintiman'. Tak peduli seberapa rasional dan hebat kamu dalam mempersiapkan diri, segalanya akan berubah drastis begitu kita berkenalan dengan keintiman. Baik itu keintiman fisik atau emosional.
Menghentikan pola berujung bencana seperti ini memang tidak mudah, tetapi bukannya tidak mungkin dilakukan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyadari adanya masalah di masa kecil yang belum dituntaskan tadi. Dengan demikian bisa dilakukan introspeksi lebih jauh, proses perbaikan rasa percaya diri, dan pada akhirnya kemampuan untuk berkata tidak saat ketertarikan kepada pria atau wanita yang salah kembali menggoda.
Karena pada dasarnya setiap orang berhak untuk mendapatkan pasangan yang mampu menghargai dan tidak menjadikan mereka sebagai prioritas kedua, ketiga, atau nomor sekian.
(mdk/tsr)