Kesepian, pria tua ini siap relakan uang pensiun agar bisa diadopsi
Kasihan, pria China ini siap relakan dana pensiun demi obati rasa kesepian di hari tua.
Adalah hal yang sangat menyedihkan jika kita harus menjalani masa tua tanpa kehadiran seseorang di sisi kita. Sisa-sisa umur haris dilalui seorang sendiri. Tetapi justru itulah yang terjadi pada pria China ini.
Huan Qi (75), seorang pria asal Changzhou, Jiangsu, China merasa kesepian di hari tuanya. Karena itulah dia memasang iklan di koran, mencari keluarga yang bersedia untuk mengadopsinya. Sebagai imbalan, ia akan memberikan dana pensiunnya.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
Dilansir Oddity Central, Huan Qi sudah menjalani hidup seorang diri sejak istrinya meninggal pada tahun 1999. Kerabat-kerabatnya yang masih hidup tinggal di tempat jauh, sehingga tak bisa sering mengunjunginya. Begitu juga anak lelaki Huan yang tinggal di asrama, sehingga tidak bisa merawat ayahnya.
Cucunya sudah menikah dan memiliki anak, jadi tak bisa menjaganya setiap waktu. Dulu ada seorang wanita bernama Xiao Yun yang merawat Huan Qi selama enam tahun. Tetapi wanita itu harus mengikuti suaminya setelah menikah.
"Ketika dia menikah saya menyerahkannya seperti anak sendiri dan sejak itu saya menjadi satu-satunya penghuni rumah kosong ini," kata Huan.
Sekarang Huan Qi tak punya siapapun yang bisa menemaninya di rumah itu dan dia tidak merasa bahagia. Itulah sebabnya dia punya ide untuk menawarkan uang pensiun sebesar 6.000 yuan per bulan untuk setiap keluarga yang bersedia mengadopsinya. Dia bahkan membiarkan keluarga itu tinggal di rumahnya secara gratis (meskipun kelak rumah itu akan diwarisi putranya) atau pindah bersama mereka jika rumahnya dirasa kurang layak.
Sebagai gantinya, Huan Qi cuma meminta agar keluarga itu mau mengurus dirinya dan memakamkannya di samping sang istri ketika dia meninggal suatu hari nanti. Apakah Anda bersedia untuk mengadopsi pria malang ini?
Baca juga:
Diabaikan pemerintah, Juned puluhan tahun tinggal di rumah reyot
Lumpuh, mantan Bendesa Adat ini kurang perhatian
Miris, bertahun-tahun Nasiran dan Ibunya kelaparan & makan apa saja
Tatakan gelas usik hidup Nenek Sarniti
Cerita Yongki, anak SD 5 hari bersepeda Lampung-Palembang demi paman