Madakaripura, tempat Gajah Mada habiskan masa kecil hingga remaja
Gajah Mada disebut menghabiskan hidupnya di kawasan Madakaripura hingga berusia 17 tahun.
Madakaripura, air terjun eksotis yang berada di Desa Sapih, Kabupaten Probolinggo ini memang dikenal sebagai tempat pertapaan Gajah Mada.
Selain itu, Madakaripura juga dikenal sebagai tempat dibesarkannya Gajah Mada dari kecil hingga masa remaja.
-
Di mana letak Air Terjun Api Abadi? Air terjun api abadi merupakan air terjun kecil bernuansa pedesaan yang terletak di New York Barat.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Apa isi dari syair 'Caca Aghuna' Madura? Syair Caca Aghuna Ya’ tampar ya’ tampar (Ini tali, ini tali) Mulet nyono’ ka cengkol (Melingkar masuk ke siku) Mon lapar yu’ nono tela sapekol (Kalau lapar ayo bakar tela sepikul) Ka’ korang, ka’ korang, ka’ korang (Kak kurang, kak kurang, kak kurang) Mon coma neng sapekol (Kalau hanya tela sepikul) Arapa ma’ pada bongsombongan (Kenapa harus pada sombong sombongan) Acaca ta’ mambhu ongnaongan (Berbicara tak usah) Lebbi becce’ caca seaghuna (Lebih baik berbicara yang berguna) Nyauwaghi ka jhuba’ panyana (Menjauhkan kejelekan) Arapa arapa, bhujung bada eroma (Kenapa, kenapa, bhujung ada di rumah) Acaca, acaca ngangghuya tatakrama (Berbicara, berbicara menggunakan tatakrama) Yu’ kanca kakabbhi, Yu’ kanca pada a alako se aghuna (Ayo berteman semua, Ayo berteman pada kegiatan yang berguna)
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Dimana letak Mata Air Abadi yang melimpah di Magelang? Di Desa Treko, Kecamatan Mungkid, Magelang, terdapat sebuah mata air abadi yang sumber airnya melimpah dan jernih.
Hal ini diutarakan juru kunci Madakaripura, Suhardi yang menyebut jika Madakaripura tak hanya jadi pertapaan Gajah Mada namun juga jadi tempatnya menghabiskan masa kecil hingga remaja.
"Sejak umur 7 tahun Gajah Mada sudah dibawa ke sini (Madakaripura) sama sang guru dan diangkat jadi anak dan murid." ungkap Suhardi.
Selain itu, dirinya juga menyebutkan jika selama berada di kawasan Madakaripura, Gajah Mada kecil ditempa berbagai ilmu yang membuatnya bisa menjadi Patih Mangkubumi handal di Kerajaan Majapahit.
"Selama 10 tahun di sini Gajah Mada dijejali dengan ilmu politik dan kanuragan." tambahnya.
Dalam lontar Badad Gajah Maddha juga diceritakan, orangtua Gajah Mada, Ayahnya bernama Mpu Curadharmayogi dan ibunya bernama Patni Nuriratih yang menjadi pendeta harus lari hingga ke daerah dekat Gunung Semeru kala Patni mengandung Gajah Mada.
Hal ini karena dalam aturan yang berlaku untuk pendeta, keduanya dilarang untuk melakukan hubungan suami istri meski sudah berstatus nikah. Namun, perbuatan Hyang Brahma (Dewa Api) yang tergoda untuk bersetubuh dengan Patni, membuat Hyang Brahma berubah wujud menyerupai Curadharmayogi dan mendatangi Patni, di saat suaminya yang asli sedang pergi mencari air minum.
Kehamilan Patni seolah tamparan bagi Patni dan Curadharmayogi. Bagaimana tidak, keduanya sudah berjanji untuk meninggalkan kenikmatan dunia demi agama. Karena didorong rasa malu itulah keduanya memutuskan kabur ke hutan.
Pelarian mereka berakhir di dekat Gunung Semeru. Dari sana keduanya menuju ke arah Barat Daya, lalu sampai di Desa Maddha. Si jabang bayi akhirnya melahirkan di sebuah balai agung di desa Maddha pada tahun 1299.
Gajah Mada pun disebut menghabiskan waktu kecil hingga remajanya di desa Mada dengan menjadikan Madakaripura sebagai salah satu tempat yang sering dikunjunginya.
Suhardi menyebutkan jika Gajah Mada bertahan di kawasan Madakaripura hingga berusia 17 tahun. Setelah itu barulah Gajah Mada pindah ke Maja Pahit.
(mdk/dzm)