Mangalitsa, si babi berbulu domba
Wow, ada babi berbulu domba. Yuk simak cerita menariknya!
Masih ingat pepatah serigala berbulu domba? Pepatah ini menggambarkan seseorang yang dari luar terlihat baik dan polos, ternyata di dalam hatinya memiliki niat jahat. Lantas, jika di dunia nyata yang berbulu domba itu bukan serigala, melainkan babi, kira-kira apa maknanya ya?
Mangalitsa atau juga dikenal sebagai mangalica, merupakan salah satu ras babi paling langka di dunia yang berasal dari Hungaria. Ras ini mengalami pertumbuhan rambut yang tidak biasa, yang sekilas menyerupai bulu domba. Bulu mangalitsa bisa berwarna hitam atau merah, tetapi yang paling umum ditemui adalah yang berwarna pirang.
-
Siapa yang memulai perkelahian? Kemudian sekitar pukul 18.45 WITA, Markus hendak pergi mencari makan dan tiba-tiba di depan minimarket atau di TKP sudah ditunggu oleh kelompok Jony dengan membawa lima orang teman-temannya. Saat itu, Markus diberhentikan oleh Jony dengan kawan-kawannya dan langsung dipukuli oleh kelompok Jony.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kenapa orang pingsan? Pingsan adalah kondisi sementara di mana seseorang kehilangan kesadaran karena penurunan aliran darah ke otak.
-
Apa yang dirusak oleh pelaku? Partai Amanat Nasional (PAN) mencatat ada 24 APK berupa baliho dan spanduk calegnya yang dirusak.
Photo credit
Perkembangbiakan dari Mangalitsa dimulai pada tahun 1830-an pada masa Kekaisaran Austro-Hungaria setelah Archduke Joseph Anton Johann, anak ketujuh dari Kaisar Romawi Leopold II, menerima hadiah babi Sumadija dari seorang pangeran Serbia, dan kemudian mengawinkan mereka dengan babi Bakony dan Szalonta. Mangalitsa tidak membutuhkan perawatan khusus dan ras babi ini sangat mudah besar. Menurut laporan Amusingplanet, lemak babi ini mencapai 65 sampai 70 persen dari berat tubuhnya.
Photo credit
Daging Mangalitsa juga dianggap sebagai daging babi paling lezat di dunia karena mengandung banyak asam lemak omega-3 dan antioksidan alami. Hal itu disebabkan jenis pakan yang diberikan kepada Mangalitsa tidak seperti babi pada umumnya. Babi jenis ini hanya diberi makan gandum, jagung dan barley. Lemak babi ini juga lebih ringan dan mudah meleleh pada suhu rendah, dibandingkan lemak babi dari jenis babi lainnya.
Photo credit
Dari awal abad ke-19 sampai 1950, Mangalitsa menjadi jenis babi yang sangat populer di Hungaria. Dagingnya kemudian diolah menjadi beragam produk, seperti salami, bacon, dan masih banyak lagi. Lemak Mangalitsa juga digunakan untuk memproduksi lilin, sabun dan produk kosmetik lainnya. Saat ini, ada lebih dari 8.000 peternakan babi di Hungaria yang menernak 60.000 Mangalitsa setiap tahunnya.