Moai, patung raksasa misterius yang menjaga Pulau Paskah
Patung raksasa yang menyimpan banyak misteri ini mengundang tanda tanya bagi para arkeolog dunia.
Pulau Paskah yang terletak di Chili, tepatnya di bagian selatan Samudera Pasifik merupakan salah satu pulau paling misterius di seluruh dunia. Pulau ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO. Apa yang menjadikannya misterius sekaligus istimewa? Mungkin ada sudah pernah mendengar kalau di pesisir pulau yang berbentuk segitiga ini berdiri ratusan patung raksasa berusia sekitar 400 tahun yang disebut moai. Moai merupakan patung manusia berjenis monolitis. Artinya dipahat dari satu buah batu saja. Tetapi ada juga moai yang terdiri dari dua buah batu pahat yang menyusun bagian tubuh dan kepalanya.
Kurang lebih ada 600 moai yang tersebar di seluruh Pulau Paskah. Kebanyakan dibuat dari batu karang vulkanik yang mudah ditemui di daerah Rano Raraku. Di Rano Raraku juga terdapat sekitar 400 patung moai yang tidak terselesaikan atau hancur. Patung-patung tersebut tampaknya tiba-tiba ditinggalkan begitu saja oleh para pembuatnya. Sampai sekarang tak diketahui apa penyebab patung-patung berwajah sedih tersebut ditinggalkan dalam kondisi demikian.
-
Mengapa UNESCO mengupayakan pelestarian kuliner khas dunia? Namun, tidak semua kuliner dapat bertahan di tengah arus globalisasi yang mengancam keberadaan tradisi.
-
Di mana letak Batu Basiha, objek wisata sejarah yang diakui UNESCO? Batu Basiha merupakan Global Geopark yang terletak di Desa Aek Bolon, Balige, Kabupaten Toba.
-
Kapan Gunung Lushan diakui sebagai warisan dunia UNESCO? Pada 1996, Gunung Lushan masuk dalam daftar warisan dunia UNESCO.
-
Kapan pantun ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO? Pada 17 Desember 2020, pantun telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO.
-
Kenapa Candi Muaro Jambi ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO? Tahun 2009, UNESCO menetapkan candi berupa susunan batu bata merah ini sebagai salah satu situs warisan dunia yang wajib dilindungi.
-
Kapan topi Al-Kalpak diakui sebagai warisan budaya oleh UNESCO? Al-Kalpak telah menjadi bagian dari warisan budaya Kyrgyzstan yang diakui secara internasional. Topi ini dijuluki sebagai "Masterpiece of Oral and Intangible Cultural Heritage of Humanity" oleh UNESCO pada tahun 2018, mengakui nilai budaya dan tradisionalnya yang penting bagi masyarakat Kyrgyzstan dan juga sebagai warisan manusia secara keseluruhan.
Photo by Shutterstock/Filipe Matos Frazao
Ada dugaan kalau Pulau Paskah dulunya pusat dari peradaban Mu yang konon sudah sangat tinggi namun hancur karena bencana alam yang tiba-tiba melanda pulau tersebut. Ada juga yang berspekulasi bahwa moai dibangun oleh masyarakat kelas bawah untuk menghormati kelas atas. Penduduk kelas bawah tersebut kemudian memberontak dan terjadilah perang besar antara kedua golongan yang kemudian menghancurkan peradaban Pulau Paskah. Pendapat ini dikuatkan dengan penemuan beberapa peneliti yang baru-baru ini mendapati sisa-sisa senjata seperti mata panah dan pisau di gua-gua tersembunyi Pulau Paskah.
Photo by Shutterstock/Amy Niceole Harris
Lalu apa sebenarnya arti dari moai sendiri? Sampai sekarang hal ini juga menjadi misteri bagi para arkeolog. Tak ada yang tahu apa arti dari kata moai, atau apa fungsi dari patung-patung tersebut. Pada beberapa moai ditemui huruf-huruf hieroglif yang mungkin memuat penjelasan mengenai patung-patung tersebut beserta penduduk Pulau Paskah yang membuatnya. Tetapi sampai sekarang belum ada arkeolog yang berhasil membacanya.
Ada sebuah legenda menarik mengenai moai. Seperti dilansir dari Wikipedia, konon patung-patung ini adalah penjaga pulau, penanda letak kuburan dari setiap kepala suku. Penduduk Pulau Paskah percaya kalau moai-moai tersebut sengaja dibangun di seluruh pulau untuk menangkap mana, kekuatan gaib mendiang kepala suku agar pulau mereka selalu dilimpahi berkah berupa hujan, tanah yang subur, dan panen yang berlimpah.
Photo by Shutterstock/hecke61
Yang juga menjadi misteri bagi para arkeolog adalah bagaimana cara para pembuat moai mengangkut patung monolit yang sangat besar dan berat itu. Batu karang pembuat moai hanya bisa ditemui di Rano Raraku, tetapi patung tersebut berdiri di seluruh bagian pulau. Padahal tidak ditemui sisa-sisa alat angkut atau pengerek di seluruh pulau.