Orang berkacamata pintar dan berwawasan. Benarkah?
Selain itu, penggunaan kacamata juga membuat seseorang lebih mudah mendapat pekerjaan. Benarkah?
Ada anggapan orang, jika berkacamata maka biasanya pintar. Sampai-sampai kacamata dijadikan patokan untuk menilai kualitas otak dan wawasan seseorang.
Anda pernah penasaran apakah anggapan ini benar atau tidak? Faktanya--percaya atau tidak-- studi membuktikan memang ada kemungkinan orang yang memakai kacamata lebih pintar dari orang-orang yang tak memakai kacamata.
-
Apa yang dipelajari dalam ilmu psikologi manusia? Psikologi manusia merupakan cabang ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental individu.
-
Apa pengertian psikotes? Psikotes adalah alat evaluasi yang digunakan oleh perusahaan, lembaga pendidikan, atau profesional psikologi untuk mengukur berbagai aspek psikologis individu, seperti kemampuan kognitif, kepribadian, minat, dan sikap.
-
Kenapa pengalaman psikosis bisa menakutkan? Pengalaman ini dapat menakutkan dan mungkin mendorong individu untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain. Oleh karena itu, bantuan medis segera sangat penting bagi siapa pun yang menunjukkan gejala psikosis.
-
Apa itu keterbelakangan mental? Keterbelakangan mental, atau yang lebih dikenal sebagai gangguan perkembangan intelektual, merupakan suatu kondisi medis yang memengaruhi fungsi intelektual dan keterampilan adaptif seseorang.
-
Apa kebiasaan yang menandakan orang bahagia dalam menjalani kehidupan? Seseorang yang merasa gembira selalu memiliki arah dalam hidupnya. Mereka bahkan merencanakan hal-hal yang ingin mereka lakukan setiap hari, mingguan, bulanan, atau saat diperlukan. Mungkin mereka akan menuliskannya di kertas agar dapat mengingatnya dan memanfaatkan waktu dengan maksimal untuk mewujudkan segala rencananya.
-
Apa definisi tentang kebahagiaan yang banyak digunakan oleh psikolog dan ilmuwan sosial? Karena kebahagiaan cenderung memiliki definisi yang luas, para psikolog dan ilmuwan sosial biasanya menggunakan istilah 'kesejahteraan subjektif' ketika mereka membicarakan keadaan emosional ini.
Dalam riset yang dipublikasikan jurnal Nature Communications di Inggris, membuktikan bahwa pengguna kacamata itu cenderung lebih cerdas. Menurut jurnal ini orang yang memakai kacamata sekitar 30 persen lebih cerdas dibanding yang tidak.
Fakta ini diketahui tim peneliti dari Scotland's University Edinburg yang melihat data 300 ribu orang. Peneliti kemudian berusaha mengungkap hubungan antara faktor genetik terhadap aspek kecerdasan dan penglihatan.
Hasil analisis mereka adalah faktor genetik memengaruhi kecerdasan secara umum serta aspek kesehatan yang lain seperti kemampuan penglihatan, tekanan darah dan usia. Hal tersebut disampaikan salah satu peneliti dari University of Edinburgh's Centre for Cognitive Ageing and Cognitive Epidemiology (CCACE), Gail Davies melansir Newsweek, Senin (4/6/2018).
Hasil penelitian lain
Pada penelitian sebelumnya, University Medical Center di Jerman mengungkap fakta tentang kepintaran orang berkacamata.
Hasilnya, rata-rata orang berkacamata menghabiskan lebih banyak waktu untuk sekolah dan memiliki pendidikan yang lebih tinggi.Paling tidak ada 53 persen responden yang berkacamata berhasil sukses kuliah. Sementara yang tidak lulus kuliah hanya 23 persen yang memakai kacamata seperti melansir Metro.
Selain itu, penggunaan kacamata juga membuat seseorang lebih mudah mendapat pekerjaan. Survei yang dilakukan British College of Optometrists menunjukkan satu dari tiga orang berpikir orang yang memakai kacamata itu terlihat profesional dan cerdas.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/ita)