OREO Edisi Spesial Hadir dengan Kemasan Batik dan Tenun dari 4 Daerah di Indonesia
Lewat kemasan sebuah produk, kita bisa melihat dan belajar banyak tentang keberagaman budaya Indonesia yang kaya dan berwarna.
Saat ini banyak produk makanan maupun minuman yang mengusung elemen-elemen budaya daerah Indonesia pada kemasannya. Terbaru, OREO sebagai brand dari Mondelez Indonesia meluncurkan kemasan edisi spesial bercorak wastra (kain tradisional Indonesia) dengan sentuhan kearifan lokal dari sejumlah daerah di Indonesia.
Lewat kemasan baru bergambar batik dan tenun khas Indonesia, OREO mengajak setiap orang untuk menikmati momen seru bersama sambil merayakan keberagaman budaya yang tercermin dalam kemasan dan cita rasa khasnya.
-
Kapan Catherine Camilon lahir? Catherine Camilon, wanita berbakat yang lahir pada 3 Januari 1997, meraih prestasi gemilang dengan memenangkan dua kategori bergengsi, yaitu Kostum Nasional dan Gandang Guro 2023.
-
Kapan Kamari lahir? Ini dia foto bayi cantik putri Jennifer Coppen yang lahir bulan Agustus kemarin.
-
Kapan Doa Kamilin dibaca? Setelah selesai menunaikan ibadah sholat tarawih, umat muslim dianjurkan untuk membaca doa.
-
Kapan Sagil lahir? Mengutip Instagram @majeliskopi, Sabtu (11/5), Sagil diketahui kelahiran Desa Belui pada 7 Juni 2012 lalu.
-
Apa kelemahan cabai? Cabai memiliki kelemahan yaitu masa simpan yang pendek. Pada suhu ruangan, cabai hanya dapat bertahan sekitar 2 hari, sedangkan dalam kulkas hanya sampai 6 hari.
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Head of Corporate Communication & Government Affairs Mondelez Indonesia, Khrisma Fitriasari mengungkapkan, OREO edisi spesial batik bertujuan untuk merayakan keindahan dari ragam batik yang masuk dalam wastra Indonesia.
"Batik merupakan simbol dari kekayaan budaya Indonesia, persatuan Indonesia. Oleh karenanya, OREO ingin berpartisipasi dalam mengapresiasi budaya Indonesia untuk menonjolkan kearifan budaya lokal dan mendukung industri lokal juga," ungkap Khrisma.
Khrisma mengatakan Oreo telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keluarga Indonesia dan dalam misinya untuk membawa kebahagian ke seluruh dunia
"Kami turut berbangga bahwa setiap keping Oreo yang dinikmati di 40 negara di Asia Pasifik, Timur Tengah dan termasuk Jepang, Australia dan Selandia Baru, merupakan sebuah persembahan dari Indonesia, dibuat oleh orang Indonesia dan untuk dinikmati orang Indonesia dan dunia,” tambahnya.
Senior Marketing Manager Biscuits Mondelez Indonesia, Dian Ramadianti menjelaskan tujuan kemasan OREO menggunakan konsep kearifan lokal yaitu agar keluarga Indonesia bisa melihat budaya nusantara dengan cara yang berbeda dan lebih menarik.
- 35 Ucapan Hari Batik Nasional 2 Oktober 2024, Bagikan Semangat Nasional Junjung Warisan Budaya Kebanggaan
- Resep Bolu Kukus Oreo Lembut 2 Bahan, Bikinnya Simpel dan Anti Gagal
- Intip Indahnya Batik Khas Kuningan, Ada Motif Kuda sampai Bokor Emas
- Mengenal Batik Betawi Khas Kampung Terogong, Ada Motif Tumbuhan sampai Ondel-Ondel
"Ada berbagai varian, yang warna pink rasa stroberi, kita lambangkan dari tenun Palembang sebagai salah satu perwakilan dari Sumatera, begitu juga kalau yang ungu kita ambil wastra corak dari Makassar yang salah satu kekuatannya ada di warna-warninya yang modern, dan OREO menghadirkan varian coklat dari tenun Bali, merepresentasikan warna-warna yang seru di packaging OREO,” kata Dian.
Makna Dibalik Empat Kemasan OREO Edisi Wastra
Untuk menjelajahi kekayaan tradisi dan budaya Indonesia lebih jauh, khususnya terkait batik dan tenun, Oreo menggandeng perancang busana Era Soekamto yang merupakan tokoh ternama di dunia mode Indonesia.
Era Soekamto mengungkapkan setiap motif batik pada kemasan OREO memiliki makna dan filosofi yang mendalam dan mengandung nilai-nilai kebaikan.
1. Batik Megamendung, Cirebon
Batik Mega Mendung merupakan salah satu motif batik paling ikonik dari Cirebon yang melambangkan kesejukan dan ketenangan.
"Megamendung ini bercerita tentang intercultural, karena memang ada inspirasi dari Cina yang masuk ke tanah Jawa yang mengajarkan tentang kesabaran, universalitas, tentang sesuatu yang luas tanpa batas tapi juga bicara tentang pencapaian diri kita kepada spiritual yang tertinggi," tuturnya.
2. Tenun Sengkang, Makassar
Berbeda dengan batik-batik yang lain. Ia menyebut Tenun Sangkang dari Bugis lebih mengutamakan warnanya dibandingkan dengan motif.
"Warna-warnanya memiliki filosofi mencerminkan tentang kebersamaan, mencerminkan tentang keseimbangan atau mencerminkan tentang solidaritas dari masyarakat Bugis," jelasnya.
3. Kain Songket, Palembang
Motif selanjutnya yang dipilih OREO yaitu Songket Palembang. Ia menyebutkan, batik ini berbeda dengan batik pada umumnya karena dibuat dengan teknik tenun dengan makna mendalam.
"Batik ini bicara tentang identitas diri, terus juga tentang keseimbangan titik konsentrik,” jelasnya.
4. Tenun Endek Motif Patra, Bali
"Motif Patra itu seperti tanaman yang menggambarkan tentang Tri Hita Karana yang juga tentang keseimbangan tentang Bagaimana kita itu berhubungan dengan manusia lain, terhadap alam semesta, dan juga hubungan kita dengan Tuhan Yang Maha Esa," jelasnya.
Era menambahkan bahwa setiap wastra yang dipilih memiliki konsep dan makna yang perlu dilestarikan.
"Dari setiap wastra ini sangat luas dan dalam, sehingga bisa mengajarkan kita pertama tentang konsep keseimbangan, kedua tentang konsep solidaritas untuk berhubungan dengan orang lain, bicara tentang mindfulness, bicara juga tentang eksplorasi diri dan juga bicara tentang cinta kasih dan hubungan kita antar alam semesta." tambahnya.
Public Figure, Nadine Chandrawinata mengatakan setiap daerah di Indonesia memiliki cara dan keunikan masing-masing. Keunikan itu berasal dari proses pembuatan hingga makna filosofis yang diangkat.
“Dalam Wastra Indonesia mengajarkan ada nilai luhur kehidupan ada relasi manusia dengan sesama dan itu tidak jauh dengan kehidupan asli kita. Aku setuju batik memang mempersatukan budaya Indonesia dan OREO ingin menyatukan kita, lebih dekat dengan keluarga dan teman-teman, ini bisa menjadi ice breaker, itu bisa dilakukan siapa saja dan selalu dikangenin, momen seru yang diciptakan OREO bisa dipraktikan siapa pun,” ujarnya.
Nadine menyebut kemasan baru OREA bercorak wastra ini mempermudah dirinya menjelaskan budaya dan warisan Indonesia kepada anak-anak.
“Aku senang OREO bisa memudahkan aku jelasin budaya dan warisan kita, dengan camilan favorit bisa menjembatani tentang Indonesia yang luar biasa, jadi memang OREO dengan empat wastra membuka wastra-wastra lain, mempermudah menjelaskan ke anak-anak,” sebut Nadine.
Menurutnya, OREO bisa membuat suasana menjadi seru dan kombinasi lengkap untuk semua, belajar dapat, momen seru dapat, membuat cerita momen lebih bermakna dapat.
"Dan yang paling penting, keluarga kecil aku, bagaimana berkomunikasi dengan kedua anakku yang lebih aktif, itu harus ada trik, salah satunya dengan OREO time,” jelasnya.
Dalam edisi spesial kali ini, Oreo juga menyiapkan berbagai program promosi berupa hadiah menarik bagi konsumen yakni merchandise eksklusif serta kompetisi desain kain Batik digital yang pemenangnya akan dipilih oleh tim Oreo bersama Era Soekamto. Selain itu, Oreo juga mengajak masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam kompetisi desain kain Batik digital yang diunggah melalui akun Instagram.
"Berbagai bantuan dan pelatihan pun telah kami siapkan guna mendukung produktivitas pengrajin maupun pengusaha Batik. Mulai dari pengadaan alat membatik dan pengolahan limbah hingga peralatan praktik membatik di sekolah untuk mendorong regenerasi pengrajin Batik dari kalangan generasi muda,” tutur Dian.
Penulis: Henny