[Part 1] Ketika kemurnian hati runtuhkan jurang perbedaan kasta
Ini adalah kisah cinta Raja Sukjong dari Dinasti Joseon dan Choe Suk-bin, seorang pelayan dengan kasta terendah.
Dibandingkan Ratu Inhyeon dan Jang Hui-bin, barangkali Choe Suk-bin ibarat bayangan. Pasalnya literatur sejarah lebih banyak menuliskan riwayat dua istri Raja Sukjong itu. Namun kisah Choe Suk-bin dan Sukjong menyimpan daya tarik tersendiri.
Tak banyak yang bisa ditelusuri mengenai perempuan ini. Nama yang dia sandang sebelum dianugerahi gelar sebagai selir pun tak diketahui. Yang pasti, Choe Suk-bin memasuki istana sejak usia 7 tahun dan merupakan salah satu pendukung paling setia Ratu Inhyeon. Kemungkinan besar, latar belakang Choe yang berasal dari kasta cheonmin (kasta terendah pada masa Dinasti Joseon) membuat kisah hidupnya sebelum menjadi selir Sukjong sengaja disamarkan.
Namun justru hal inilah yang mengundang tanda tanya dan melahirkan berbagai spekulasi di antara ahli sejarah. Bagaimana mungkin seorang raja seperti Sukjong bisa memperistri wanita dari kasta terendah dan mengangkatnya menjadi selir agung kerajaan? Tentunya pertanyaan ini juga membangkitkan sisi romantis dalam diri banyak orang.
Dilansir Archive.org, ada berbagai teori mengenai awal pertemuan Choe Suk-bin dan Raja Sukjong. Salah satu yang paling romantis disampaikan oleh Yi Mun Jeong (1656-1726), penulis yang hidup pada era kepemimpinan Sukjong.
Choe adalah seorang musuri, pelayan rendahan yang bertugas membawakan air di istana. Dengan kata lain, Choe cuma salah satu dari sekian banyak budak, pelayan, dan dayang yang melayani keluarga kerajaan. Namun menjadi musuri yang bisa memasuki istana adalah kebanggaan tersendiri, terutama bagi gadis biasa dari kasta cheonmin sepertinya. Apalagi Choe berkesempatan melayani Ratu Inhyeon yang berhati emas. Ini sungguh sebuah kehormatan besar baginya.
-
Kenapa Hari Valentine dikaitkan dengan cinta? Karena alasan inilah hari Valentine lantas dikaitkan dengan hari perayaan cinta.
-
Apa yang dirayakan pada Hari Valentine? Perayaan ini memiliki akar sejarah yang kompleks dan berbagai versi asal-usulnya. Namun, secara umum, Hari Valentine diidentikkan dengan cinta romantis dan ekspresi kasih sayang.
-
Apa yang dimaksud dengan puisi hari Valentine? Puisi hari Valentine dapat menjadi media untuk membebaskan perasaan dan menggambarkan keindahan hubungan.
-
Apa yang dimaksud dengan ucapan Hari Valentine untuk sahabat? Ucapan Hari Valentine untuk Sahabat 41. "Selamat Hari Valentine, sahabatku tercinta! Terima kasih telah menjadi teman sejati yang selalu ada di setiap langkah hidupku."
-
Kenapa puisi hari Valentine bisa menjadi sarana ekspresi cinta yang mendalam? Puisi hari Valentine dapat menjadi sarana ekspresi yang mendalam dan abstrak, memungkinkan penulis untuk menyentuh inti dari perasaan cinta mereka.
-
Bagaimana cara merayakan Hari Valentine? Merayakan Valentine dapat diisi dengan berbagai kegiatan yang menunjukkan kasih sayang, keintiman, dan apresiasi terhadap orang yang kamu cintai.
Sayangnya, ratu muda yang sangat dia kagumi itu harus menyingkir dari istana. Konflik politik dengan Selir Jang Hui-bin dan faksi pendukungnya membuat Ratu Inhyeon digulingkan dari tahta. Sang ratu diasingkan ke luar istana atas persetujuan Raja Sukjong. Keadaan ini membuat Choe susah hati. Dia tak punya kuasa untuk membantu ratunya. Yang bisa dia lakukan hanya berdoa kepada para dewa agar Ratu Inhyeon senantiasa dilindungi dan suatu saat bisa kembali ke istana.
Setiap malam Choe menyelinap ke sebuah ruangan kecil di salah satu sudut istana. Di sana dia menyusun altar kecil dan persembahan untuk mendoakan kesejahteraan Ratu Inhyeon. Sebenarnya ini merupakan tindakan berbahaya. Seluruh istana sudah berada di genggaman Jang Hui-bin. Selir kesayangan Sukjong itu bahkan sudah menggantikan posisi Ratu Inhyeon sebagai permaisuri kerajaan. Jika tertangkap basah, Choe bisa langsung dihukum mati.
Suatu malam, Raja Sukjong memutuskan untuk berjalan-jalan di dalam kompleks istana. Dia baru kembali dari perjalanan jauh bersama rombongan kerajaan dan kesulitan untuk memejamkan mata. Sedikit jalan kaki mungkin bisa membantunya tidur lebih nyenyak.
Ketika hendak kembali ke istananya, Sukjong melewati kompleks bangunan yang ditempati para pembantu. Dia terkejut ketika mendengar suara tangisan dari sebuah ruangan di sudut. Karena penasaran, Sukjong pun mengintip ke dalam ruangan. Di dalam kamar yang terlihat rapi dan bersih itu ada seorang wanita muda dalam balutan seragam pelayan. Dia bersimpuh dan terisak di depan sebuah altar kecil. Pada altar persembahan itu tertulis nama Ratu Inhyeon.
Sukjong takjub atas keberanian pelayan muda ini. Dia sama sekali tak takut menunjukkan kesetiaannya pada Ratu Inhyeon, meskipun nyawa yang jadi taruhannya.
Sukjong lantas mendekati si pelayan dan berbicara kepadanya. Sang raja bertanya kenapa dia nekat mendirikan altar untuk Ratu Inhyeon.
"Chon Na, dulu hamba bertugas melayani sang ratu. Hari ini adalah hari ulang tahun beliau. Hamba tidak bisa melupakan kebaikan yang Ratu Inhyeon berikan ketika hamba melayaninya, dengan demikian secara pribadi hamba membuat sebuah peringatan untuknya. Mohon hukum hamba dengan kematian," jawabnya dengan suara gemetar.
Sukjong semakin terkejut mendengar jawaban itu. Dalam situasi yang sama, orang lain akan melakukan apa saja untuk mendapatkan pengampunan darinya. Namun pelayan ini sama sekali tak takut kehilangan nyawa.
Hati Sukjong benar-benar tergerak. Meskipun kecantikan paras gadis ini jauh dari Jang Hui-bin (yang disebut-sebut sebagai salah satu wanita tercantik di era Joseon), kemurnian jiwanya telah menawan Sukjong pada pandangan pertama.
Bersambung
Baca juga:
[Part 1] Menyusul cinta hingga ke liang lahat
[Part 1] Selembar cinta dalam buku harian nenek
Akankah cinta mampu menghapus trauma perceraian itu? (Part 1)
[Part 1] Taj Mahal, monumen cinta paling agung yang pernah dibuat
[Part 1] Cinta yang terkoyak di tengah gejolak perang