Penelitian: Hobi Nonton Film Sedih Justru Bisa Bikin Lebih Bahagia
Menurut hasil penelitian, film sedih memberikan kebahagiaan jangka pendek kepada para penontonnya.
Hobi nonton film sedih yang menguras air mata? Pasti kamu sering dikira lagi cari pelampiasan kesedihan. Padahal, menurut penelitian nonton film sedih itu justru bikin seseorang merasa lebih bahagia, lho.
Dalam jurnal yang diterbitkan di Communication Research seperti dilansir Research News, para peneliti mencoba mencari tahu mengapa banyak orang gemar menyaksikan film yang justru membuat mereka sedih. Penelitian itu melibatkan 361 mahasiswa. Mereka diminta menyaksikan Atonement, film tragis yang dibintangi oleh Keira Knightley dan James McAvoy pada tahun 2007.
-
Apa yang dipelajari dalam ilmu psikologi manusia? Psikologi manusia merupakan cabang ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental individu.
-
Apa pengertian psikotes? Psikotes adalah alat evaluasi yang digunakan oleh perusahaan, lembaga pendidikan, atau profesional psikologi untuk mengukur berbagai aspek psikologis individu, seperti kemampuan kognitif, kepribadian, minat, dan sikap.
-
Mengapa psikologi manusia berusaha untuk memahami kompleksitas pikiran dan perilaku manusia? Dalam kajian ini, para ahli psikologi berupaya menjelaskan bagaimana pengaruh internal dan eksternal dapat membentuk kepribadian, mengapa seseorang bereaksi terhadap situasi tertentu, dan bagaimana perkembangan manusia terjadi sepanjang rentang kehidupannya.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Apa itu keterbelakangan mental? Keterbelakangan mental, atau yang lebih dikenal sebagai gangguan perkembangan intelektual, merupakan suatu kondisi medis yang memengaruhi fungsi intelektual dan keterampilan adaptif seseorang.
-
Apa yang dimaksud dengan kelelahan mental? Kelelahan mental, yang juga dikenal sebagai burnout adalah kondisi kelelahan fisik dan emosional kronis yang disebabkan oleh stres berkepanjangan, kelebihan kerja, atau ketidakseimbangan antara tanggung jawab dan sumber daya.
Sebelum dan sesudah menyaksikan film, para responden diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan yang bertujuan untuk mengukur tingkat kebahagiaan mereka terhadap hidup masing-masing. Para peneliti juga menanyakan seberapa besar kesedihan yang tengah dirasakan responden sebelum, sesudah, dan saat menonton film.
Setelah film berakhir, responden diminta untuk menilai film tersebut dan menuliskan seberapa jauh dampak film tersebut berdampak pada hidup dan hubungan asmara yang tengah mereka jalani.
Hasilnya, responden yang mengalami kesedihan paling besar saat menyaksikan film lebih banyak menceritakan orang-orang yang mereka sayangi dan hubungan cinta yang tengah dijalani dalam ulasan yang mereka tulis. Dengan kata lain, film tersebut telah memberikan kebahagiaan jangka pendek kepada para responden. Pasalnya, film yang berakhir dengan tragis membuat mereka jadi merasa lebih menghargai orang-orang yang mereka sayangi, termasuk pasangan.
"Tampaknya orang-orang ini memanfaatkan tragedi sebagai cara untuk bercermin terhadap hubungan penting dalam hidup mereka, untuk menghargai berkah yang mereka miliki," jelas Silvia Knobloch-Westerwick, salah satu peneliti.
Baca juga:
Penelitian: Pria lebih gila gosip daripada wanita
Ada manusia di dunia benar-benar alami 5 fobia paling aneh ini
Penelitian: Ini ukuran payudara paling ideal di mata pria
4 Alasan kenapa orang yang mudah menangis itu justru bermental kuat
4 Ciri khas anak bungsu, kamu termasuk?