Phnom Penh, kota sejarah yang dijuluki 'Wild West of Asia'
Agoda.com tawarkan liburan seru ke Phnom Penh, ibukota Kamboja yang bersejarah dan kerap kali diremehkan.
Agoda.com, situs pemesanan hotel terdepan di Asia dan bagian dari Priceline Group yang terdaftar di Nasdaq (Nasdaq:PCLN), memberikan penawaran tahun baru di Phnom Penh, ibukota Kamboja yang bersejarah dan kerap kali diremehkan.
Sekian lama setelah Phnom Penh nyaris jatuh ke tangan musuh pada saat meletusnya Perang Vietnam dan tergulingnya organisasi komunis Khmer Rouge di tahun 1979, Phnom Penh masih sering disebut sebagai “Wild West of Asia”. Untungnya selama beberapa dekade terakhir, langkah besar telah dibuat untuk membuat kota ini menjadi lebih layak huni, menyenangkan, dan menjadi tujuan yang kaya akan budaya.
Menurut legenda, kota ini didirikan pada 1372 ketika seorang wanita bernama Penh membangun sebuah kuil di atas bukit (phnom, dalam bahasa Khmer) untuk menyimpan beberapa patung Buddha yang ia temukan. Dari sanalah, nasib kota seakan naik dan turun seiring berbagai konflik dan kepentingan kolonial yang membentuk wilayah itu, hingga pada akhirnya dideklarasikan sebagai ibukota Kamboja pada 1866. Dari 1867 hingga kemerdekaannya di tahun 1953, Kamboja berada di bawah kekuasaan Prancis, masih bisa dilihat dari beberapa arsitektur bangunan di kotanya, meskipun hanya beberapa yang tetap terawat dengan baik.
Saat ini Phnom Penh adalah kota yang aktif dan penuh semangat, serta suasana dari sebuah tempat yang terbangun dari tidur panjangnya begitu terasa. Berbagai hotel dan pusat perbelanjaan baru dibangun, struktur bangunan tua diperbaiki, dan berbagai restoran baru bermunculan di setiap sudut jalanan kota. Dapat dikatakan bahwa kondisi kota ini masih tertinggal jauh di belakang kota-kota di Asia lainnya seperti Bangkok atau Ho Chi Minh City, jadi jangan heran dengan infrastruktur kesehatan, transportasi, perekonomian, dan komunikasi yang ada di sana.
Anda juga bisa mempelajari sejarah gelap Kamboja di Museum Genosida Tuol Sleng yang kejam dan Killing Fields of Choeung Ek, situs bersejarah yang menggambarkan kekejaman Khmer Rouge. Meskipun sejarah kekejaman mereka tidak menyenangkan, mereka menjadi sebuah peringatan penting dalam salah satu periode yang paling mengerikan di Kamboja, serta sebagai pelajaran penting kepada para pengunjung untuk dapat ikut merasakan pengalaman pada masa itu.
Energi dari kota ini sebagaimana dilihat di masa yang akan datang dan dari kualitas situs-situs serta daya tariknya, membuat kota ini pantas dikunjungi dan tidak lagi menjadi persinggahan singkat dalam perjalanan ke reruntuhan candi Angkor di Siem Reap. Beberapa tempat wisata terkenal lainnya adalah Royal Palace dengan Pagoda perak dan Kuil Emerald Buddha yang menakjubkan; Sisowath Quay, jalan lebar di pinggir sungai yang dipenuhi tempat untuk berbelanja dan menikmati santap siang Anda, serta suasana pasar malam yang ramai; Museum Nasional yang cukup lengkap dan luas; dan masih banyak lagi kuil, pasar, serta keramahan penduduk yang ingin membagikan keindahan kota mereka dengan para pengunjung.