Sanggar olah seni Bandung telah mencetak banyak seniman muda
Jebolan SOS pernah membuat karya terkenal yaitu lukisan Prabu Siliwangi.
Sanggar Olah Seni (SOS) terus melahirkan seniman-seniman muda berbakat. Sanggar ini mengajar calon seniman dari usia belia hingga dewasa.
Seniman lukis SOS, Tommy Dermawan, mengatakan SOS didirikan para maestro seni rupa pada 1982. Sanggar ini memiliki ruang A sampai F yang berukuran sekitar 6x6 meter.
Kini alumnus SOS sudah hampir 1.000 orang. Di masa lalu banyak calon seniman yang belajar seni rupa secara otodidak atau di luar jalur akademis. Berikutnya banyak calon seniman yang berasal dari jalur pendidikan ikut belajar di SOS.
“Dari hampir 1.000 alumni sekitar 60 persen yang eksis sebagai seniman,” kata Tommy, saat berbincang dengan Merdeka Bandung.
Keanggotaan di SOS bersifat cair, selama calon seniman tersebut bisa eksis berkarya, mereka bisa menjadi anggota. Mereka juga harus aktif dalam workshop atau kegiatan seni.
Di luar seni rupa, SOS juga melakukan pengembangan pendidikan untuk kesenian tradisional. Namun, seni rupa menjadi yang paling inten. Mereka dididik dengan silabus sistem kesanggaran yang dirancang seniman yang juga dosen dari FSRD ITB.
Lama pengajaran selama 9 bulan yang dibagi ke dalam 3 paket, yakni paket 1 dan 2 dan paket lanjutan. "Kurikulumnya setara dengan pendidikan S1, cuman di kita dipadatkan jadi 9 bulan," katanya.
Pertemuan dilakukan seminggu 2 kali, tiap pertemuan selama 2 jam. Metode ini berbeda dengan les privat yang juga menjadi salah satu layanan pendidikan seni rupa SOS. Untuk privat, guru les kadang datang ke rumah peserta.
Usia peserta tidak dibatasi, mau balita atau bapak dan ibu. Yang penting, kata dia, peserta memiliki keinginan untuk belajar. "Peserta kami mulai dari anak 3 tahun sampai kakek-kakek dan nenek-nenek," ujarnya.
Tentu usia peserta menjadi pertimbangan dalam memberikan materi. Materi dasar dimulai dari cara memegang pensil, cara narik garis, bagaimana membuat garis tebal, miring, lurus, lengkung, antomi bentuk atau sketsa dan seterusnya.
Ada beberapa target yang dipasang SOS dalam melakukan pengajaran, yakni peserta harus mampu memahami makna dan terampil mengambar. Kemudian pada tahap lanjutan, peserta didik harus mengenal seluruh aspek seni rupa sampai ke konten filosofinya.
"Alhamdulillah rata-rata target kita tercapai," katanya.
Tommy merupakan salah satu pelukis senior di SOS. Ia termasuk angkatan pertama jebolan SOS. Setelah itu sempat tinggal di Ubud Bali pada 1990-1995. Setelah itu ia kembali ke SOS.
Salah satu lukisan terkenal Tommy adalah lukisan Prabu Siliwangi, yang dilukis secara imajiner. Lukisan ini disebut-sebut anker karena auranya yang tajam.
Baca juga:
Sebanyak 12 Klub basket ramaikan turnamen Preseason jelang IBL 2016
Populasi jomblo di Kota Bandung banyak, ini nasihat Ridwan Kamil
Tahun depan Real Madrid dan Barcelona berkunjung ke Bandung
Nurlela, merek sepatu Cibaduyut pernah jadi primadona di Bandung
Kota Bandung terpilih sebagai finalis 6 Besar Smartcity di Barcelona
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
-
Dimana Langgar Merdeka berada? Lokasinya terletak di Jln. Dr. Radjiman No. 565 Laweyan, Solo.
-
Kapan Malaysia merdeka? Negara monarki konstitusional ini baru memperoleh kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957.
-
Apa saja yang bisa dinikmati di Bandung saat Lebaran? Selama liburan Lebaran, kamu tentu dapat menikmati suasana Kota Bandung yang ramai dengan beragam acara festival seni, pertunjukan musik, dan pameran seni. Jika sudah sampai di sini, jangan lupa juga untuk menjelajahi kuliner khas Bandung seperti makanan tradisional Sunda, kue basah, dan kopi lokal yang lezat.