Sejarah Dubai, Bermula dari Desa Nelayan jadi Salah Satu Kota Terkaya Dunia
50-60 Tahun lalu, tak ada yang membayangkan kota metropolis yang luar biasa itu hanya sebuah gurun pasir. Namun Dubai berkembang menjadi salah satu kota paling kaya di dunia.
50-60 Tahun lalu, tak ada yang membayangkan kota metropolis yang luar biasa itu hanya sebuah gurun pasir. Selama ratusan tahun, penduduknya menetap di sebuah pemukiman kecil di tepian sungai. Menyambung hidup menjadi nelayan dan penyelam mutiara.
Catatan tertua yang menyebut Dubai adalah pada 1095 dalam Buku Geografi karya geografer Arab-Andalusia Abu Abdullah al-Bakri. Lalu dikisahkan oleh pedagang mutiara Venesia Gaspero Balbi. Dia mengunjungi area ini pada 1580 dan menyebut Dubai atau Dibei.
-
Apa yang terjadi di Dubai? Uni Emirat Arab kembali diguyur hujan lebat. Guyuran hujan itu menyebabkan Dubai, kota paling maju di negara tersebut, kembali dilanda banjir.
-
Kenapa Dubai dilanda banjir? Uni Emirat Arab kembali diguyur hujan lebat hanya dua minggu berselang setelah rekor hujan lebat yang oleh para ahli dikaitkan dengan perubahan iklim.
-
Apa yang terjadi di Dubai saat hujan deras dan angin kencang? Hujan deras dan angin kencang kemarin juga menyebabkan jalan-jalan berubah menjadi sungai dan bahkan landasan pacu di Bandara Dubai tergenang.
-
Apa saja aktivitas yang dilakukan oleh Azizah Salsha di Dubai? Selain bersenang-senang di medan pasir, Azizah bahkan sempat melatih keterampilannya dalam free diving, lho! Azizah Bagikan Keseruan Naik Gokart Ia juga sempat membagikan foto dan video keseruannya saat menaiki gokart dengan perlengkapan lengkap seperti seorang pembalap profesional. Menikmati Dinner Tanpa Ditemani Sang Suami Meskipun tanpa kehadiran suaminya, Azizah tetap dapat menikmati makan malam mewah di restoran mahal dengan escargot sebagai hidangan pembuka.
-
Kapan badai dan banjir terjadi di Dubai? Pemerintah Kota Dubai, Uni Emirat Arab meminta warga tetap berada di rumah di tengah kondisi cuaca buruk dan banjir besar yang tengah melanda negeri itu.
-
Apa yang dilakukan Alyssa Daguise saat berlibur di Dubai? Alyssa juga membagikan beberapa foto saat menikmati keindahan padang pasir.
Di sinilah Maktoum bin Butti dari suku Bani Yas memimpin orang-orangnya ke Semenanjung Shindagha di muara sungai Dubai tahun 1883. Mereka kemudian menetap di sana dan mendeklarasikan kemerdekaan kota itu dari Abu Dhabi. Hingga saat ini Dinasti Maktoum masih berkuasa di Dubai.
Titik balik Dubai terjadi tahun 1950an, saat minyak pertama kali ditemukan. Emas hitam itu mengubah wajah Dubai selamanya.
Sheikh Rashid bin Saeed Al Maktoum memulai perkembangan Dubai. Mengubah kota itu dari kluster hunian kecil di tepi sungai menjadi kota pelabuhan modern dan pusat perdagangan.
Sheikh Rashid mulai mengembangkan infrastruktur untuk mendukung Dubai menjadi pusat perdagangan terkemuka. Pelabuhan Rashid, Pelabuhan Jebel Ali, Dok Kapal Dubai, pelebaran sungai, dan Dubai World Trade Center adalah beberapa proyek besar yang diselesaikan saat itu.
Pada tahun 1971, Uni Emirat Arab dibentuk untuk menjaga kemakmuran area tersebut. Ada tujuh Emir yang bergabung dalam UEA. Abu Dhabi, Ajman, Dubai, Fujairah, Ras al-Khaimah, Sharjah, dan Umm al-Qawaoin.
'Unta dan Mercedes'
Dubai tak berpuas diri dengan minyak. Ambisi Sheikh Rashid adalah menjadikan Dubai kota perdagangan, industri dan tujuan wisata kelas dunia. Pemimpin yang visioner itu sadar, suatu hari minyak akan habis.
"Kakek saya mengendarai unta. Ayah saya mengendarai unta. Saya mengendarai Mercedes. Putera saya mengendarai Land Rover. Puteranya akan mengendarai Land Rover. Tapi putera dari puteranya akan mengendarai unta," ujar Sheikh Rashid, mengatakan pada orang-orang bahwa minyak tidak abadi.
Tahun 1994, dibangun Burj Al Arab. Gedung setinggi 321 meter di pulau buatan Teluk Persia. Burj Al Arab disebut sebagai hotel paling mewah di dunia.
Namun Dubai tak puas dengan itu, tahun 2004 dibangunlah sebuah gedung pencakar langit paling tinggi di dunia. Cuma butuh lima tahun untuk merampungkannya. Inilah Burj Khalifa, gedung setinggi 828 meter.
"Kata tidak mungkin, tidak ada dalam kamus di Dubai," kata Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, penguasa Dubai saat ini. Dan dia benar-benar membuktikannya.
Tahun 1991, Dubai hanya punya satu gedung pencakar langit. Kini tak kurang ada 400 gedung tinggi menjulang di Dubai.
Multikultular di Dubai
Selain pembangunannya, menarik pula menengok beragam etnis di Dubai. Menurut sensus tahun 2018 lalu, penduduk Dubai berjumlah sekitar 3,1 juta orang. Penduduk asli, yang biasa disebut Emirati, kurang dari 20 persennya.
"Masyarakat Dubai terdiri dari banyak etnis dan latar belakang. Penduduk asli Emirati hanya 20 persen. Sisanya adalah mereka yang memilih Dubai sebagai tempat tinggal dan mencari nafkah," kata CEO Dubai Tourism Issam Kazim saat menerima merdeka.com dan beberapa media dari Indonesia beberapa waktu lalu.
Semua itu membentuk Dubai menjadi kota yang multikultural dan penuh toleransi. Banyak orang tertarik untuk datang dan berinvestasi karena situasi keamanan yang kondusif.
"Di sini sangat aman. Coba anda tinggalkan ponsel anda di meja saat makan siang. Ponsel itu akan tetap di sana, malah mejanya yang sudah diduduki orang," candanya.
Ingin lebih banyak tahu soal Dubai? Simak perjalanan merdeka.com di Kanal Travel. Selamat membaca.
Foto: AFP, Reuters, Dubai Tourism
Baca juga:
Menggali Pesona Kota Tua dan Pasar Rempah di Dubai Lewat Walking Tour
Dikejar 'Hantu' Sampai 'Jantungan' Naik Velociraptor di IMG Worlds of Adventure
Desert Safari Dubai, Petualangan Seru Menjelajah Padang Pasir
Melihat Akuarium Dalam Mal Terbesar di Dunia
Megahnya Dubai Frame, gedung pencakar langit berbentuk bingkai foto