Selain Hari Lahir Pancasila, 1 Juni Juga Diperingati sebagai Hari Susu Sedunia
World Milk Day atau Hari Susu Sedunia dicanangkan oleh badan pangan PBB, Food and Agriculture Organization pada 1 Juni 2001.
Tanggal 1 Juni diperingati warga negara Indonesia sebagai hari lahir Pancasila. Tak banyak yang tahu, 1 Juni juga diperingati sebagai Hari Susu Sedunia atau World Milk Day.
World Milk Day atau Hari Susu Sedunia dicanangkan oleh badan pangan PBB, Food and Agriculture Organization pada 1 Juni 2001. Tujuannya adalah memperingati pentingnya susu sebagai sumber pangan global.
-
Apa yang membuat Susu Kunyit bermanfaat bagi kesehatan? Susu Kunyit: Emas untuk Kesehatan
-
Apa aja alternatif susu selain susu sapi? Tidak semua anak suka rasa susu sapi biasa, dan ada berbagai alternatif yang bisa dicoba. Susu almond, kedelai, atau oat adalah beberapa opsi yang bisa dicoba untuk anak yang menolak susu sapi. Beberapa anak mungkin juga lebih suka susu dengan rasa tambahan seperti cokelat atau stroberi. Penting untuk memilih susu yang diperkaya dengan kalsium dan vitamin D agar tetap memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Eksperimen dengan berbagai jenis susu ini bisa membantu menemukan opsi yang disukai anak.
-
Bagaimana susu sapi membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh pria? Susu sapi juga mengandung zat-zat yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh pria. Vitamin seperti vitamin A, vitamin B12, dan vitamin D yang ditemukan dalam susu sapi, memiliki peran penting dalam meningkatkan respons kekebalan tubuh terhadap infeksi dan penyakit.
-
Mengapa puding telur susu bisa jadi camilan sehat? Dengan perpaduan telur dan susu, menjadikan menu camilan ini bernutrisi untuk bantu dukung aktivitas si kecil.
-
Bagaimana cara merawat kuku Domba Sapudi agar tetap sehat? Salah satu perawatan wajib pada Domba Sapudi ialah pemotongan kuku. Pasalnya, kuku yang bersih menunjang kesehatan domba.
-
Mengapa susu sapi dapat membantu pria menjaga kesehatan jantung? Kandungan asam lemak omega-3 dalam susu sapi dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Omega-3 memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat mengurangi peradangan dalam tubuh dan menjaga tekanan darah tetap normal.
Hari Susu Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Juni untuk menggarisbawahi peranan industri susu dalam menyokong 3 pilar, yaitu:
- Meningkatkan status nutrisi masyarakat
- Memastikan keberlanjutan lingkungan lewat proses produksi yang bertanggung jawab
- Memajukan kesejahteraan masyarakat dan komunitas
Melalui tiga pilar ini bisa disimpulkan, susu tak hanya berperan sebagai sumber nutrisi. Industri susu juga berperan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Karena industri ini masih terus berkembang dan berdampak langsung terhadap kehidupan warga, para pelaku industri susu harus menjalankan proses produksi yang selaras dengan upaya pelestarian lingkungan.
Tingkat Konsumsi Susu di Indonesia Masih Rendah
ilustrasi minum susu © pexels.com/Alex Green
Meskipun susu termasuk produk kuliner populer di Indonesia, ternyata tingkat konsumsi susu di Tanah Air masih terbilang rendah. Total konsumsi susu dalam setahun hanya 16,27 kg per kapita. Jumlah ini tertinggal dari negara-negara tetangga.
Melalui sambutan di event peringatan Hari Susu Sedunia 2023 yang digelar PT Greenfields Dairy Indonesia (Greenfields Indonesia) di peternakan pertamanya yang terletak di dataran tinggi Malang, Jawa Timur (30/5/2023), menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, “Konsumsi protein per kapita masyarakat Indonesia sudah di atas standar nasional, yaitu 62,2 gram dari standar nasional 57, tetapi konsumsi sumber protein hewani, salah satunya susu dan produk olahannya masih rendah."
Hal ini cukup disayangkan, karena susu kaya nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan manusia. Protein di dalam susu penting untuk tumbuh kembang anak dan remaja. Sementara itu, kalsium yang terkandung di dalam susu bermanfaat untuk menjaga kepadatan tulang pada orang dewasa.
"Konsumsi susu dapat meningkatkan kecukupan gizi. Susu mengandung protein, kalsium, serta vitamin dan mineral yang banyak dibutuhkan oleh tubuh serta memperkuat sistem imunitas," lanjut Budi Gunadi Sadikin.
Walaupun begitu, harus diakui kalau susu masih belum menjadi bahan pangan yang terjangkau bagi semua kalangan. Meskipun harganya tidak mahal, masyarakat dengan perekonomian di bawah garis kemiskinan tentu lebih memprioritaskan bahan pangan yang lebih pokok seperti beras dibanding susu.
Sejumlah 80 Persen Susu di Indonesia Merupakan Produk Impor
pemerahan sapi di peternakan sapi perah Greenfields di Gunung Kawi, Malang ©2023 Greenfields Indonesia
Bukan hanya tingkat konsumsi susu di Indonesia yang masih tergolong rendah. Produksi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) pun masih perlu ditingkatkan. Perlu diketahui, Indonesia masih mengimpor 80 persen kebutuhan susu.
Khofifah Indar Parawansa, gubernur Jawa Timur mengatakan, “Pada kondisi normal sebelum penyakit mulut dan kaki (PMK), kebutuhan susu segar harian Industri Pengolah Susu (IPS) Jawa Timur berjumlah 2000 ton, namun baru terpenuhi sebesar 1400 ton dan masih defisit sebanyak 600 ton hingga Jawa Timur masih melakukan impor bahan baku industri susu berupa skim milk powder, whole milk powder dan full milk powder sebanyak 342000 ton per tahun."
Khofifah pun melanjutkan, "Peningkatan populasi sapi perah untuk meningkatkan produksi susu segar kian dibutuhkan terlebih akibat wabah PMK."
Peran Industri Susu terhadap Perekonomian
peternakan sapi perah Greenfields di Gunung Kawi, Malang ©2023 Greenfields Indonesia
Seperti disebutkan sebelumnya, susu berperan penting dalam pemenuhan nutrisi hingga perekonomian masyarakat. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya bisnis kuliner yang bergantung pada produk olahan susu.
Epi Taufik, kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor memaparkan, “Sebagai komoditas pangan penting, susu tidak hanya memberikan dampak positif bagi kesehatan, tetapi juga ke sektor lainnya seperti sosial, maupun ekonomi dengan keberadaan peternakan dan pabriknya.“
Industri susu juga bisa menjadi sumber penghasilan bagi warga di sekitarnya. Seperti halnya kemitraan yang dijalankan Greenfields dengan para peternak sapi perah di Gunung Kawi. Sebelumnya, komunitas peternak sapi di Gunung Kawi lebih memilih sapi potong. Namun, kini mereka beralih ke sapi perah, karena mereka tidak perlu kebingungan memasarkan sendiri produk yang dihasilkan. Susu langsung ditampung dan dibeli oleh Greenfields. Rumput gajah dan jagung untuk pakan sapi perah juga didapatkan dari petani setempat.
Heru Setyo Prabowo, Head of Dairy Farm Development & Sustainability, Government, Environment and Safety Farm Greenfields Indonesia mengatakan, "Untuk pemberdayaan masyarakat dan mewujudkan ekonomi sirkular, kami telah melaksanakan berbagai program, salah satu yang banyak diminati adalah Kemitraan Sapi Perah Greenfields (KSG) yang telah berjalan hampir 16 tahun. Dari 220 mitra peternaknya, rata-rata KSG menghasilkan 15 ton susu per hari atau sejumlah Rp108 juta per hari."
"Selain itu, kami juga membuka kesempatan kepada masyarakat untuk menyediakan pakan bagi seluruh sapi kami. Setiap tahunnya transaksi untuk kebutuhan rumput odot mencapai Rp7,5 miliar sedangkan tebon jagung mencapai lebih dari Rp100 miliar,” terangnya.
Pentingnya Praktik Bisnis Berkelanjutan di Industri Susu
pabrik pengolahan susu Greenfields di Gunung Kawi, Malang ©2023 Greenfields Indonesia
Epi menyarankan, “Agar dapat memainkan peranan secara optimal, industri susu juga harus mampu menyokong keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat."
"Kedua hal tersebut umumnya tercantum pada tata laksana pengelolaan ternak sapi perah atau good dairy farming practice (GDFP) yang wajib dipenuhi dan dipastikan kelayakannya oleh para peternak maupun produsen, antara lain meliputi kesehatan hewan, proses pemerahan, pakan, hingga kesejahteraan hewan dan lingkungan," katanya
Sementara itu, Heru menjelaskan kalau hal ini sudah dilakukan oleh Greenfields Indonesia. "Beberapa langkah kami dalam melestarikan lingkungan di antaranya adalah dengan memanfaatkan solar panel sebagai tambahan pasokan energi, menggunakan kandang konsep kandang terbuka dengan sirkulasi udara yang baik agar tidak menciptakan gas rumah kaca, pengolahan air bekas pembersihan kandang agar bisa digunakan untuk pembersihan selanjutnya, hingga melakukan pengolahan kotoran sapi menjadi listrik biogas dan juga pupuk."
(mdk/tsr)