Sering Dianggap Gulma, 17 Tumbuhan Liar Ini Ternyata Punya Banyak Manfaat
Tumbuhan liar yang sering dianggap sebagi gulma seperti putri malu, rumput mutiara, dan bayam duri ternyata memiliki khasiat obat yang sangat beragam.
Gulma memang membuat keindahan taman berkurang. Selain itu, keberadaan tumbuhan-tumbuhan liar ini bisa mengganggu pertumbuhan tanaman peliharaan. Namun ternyata gulma seperti rumput teki dan krokot pun bukannya tak punya manfaat.
Tumbuhan liar yang sering dianggap sebagi gulma seperti putri malu, rumput mutiara, dan bayam duri ternyata memiliki khasiat obat yang sangat beragam. Yuk, kita pelajari bersama.
-
Apa yang dimaksud dengan 'kuda, berjenggot, luas, serba ada' dalam tebak-tebakan ini? Jawaban dari tebak-tebakan ini sebenarnya adalah nama tempat, yang kemungkinan jawabannya adalah salah satu nama pulau di Indonesia, yaitu Pulau Sumba.
-
Apa jenis tebak-tebakan yang dimaksud dalam teks ini? Tebak-tebakan adalah jenis permainan kata-kata atau pertanyaan yang dirancang untuk menguji kecerdasan, kreativitas, atau keterampilan pemikiran kritis seseorang.
-
Apa yang dimaksud dengan tumit pecah-pecah? Tumit pecah-pecah adalah masalah kaki yang umum. Masalah ini membuat tumit nampak kering, kaku, dan pecah-pecah. Meski kondisi ini bukanlah hal yang serius, terkadang tumit pecah-pecah bisa menimbulkan ketidaknyamanan.
-
Di mana buah matoa tumbuh? Matoa adalah buah yang tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia.
-
Kapan kue pukis menjadi matang? Setelah bagian tepinya membeku, taburkan meses di atasnya. Tunggu sampai matang, angkat, dan sajikan.
-
Di mana macan kumbang dan macan tutul ditemukan? Namun di sedikit tempat, kelestarian alam masih begitu terjaga. Salah satunya adalah di sebuah hutan yang berada di kawasan Blora, Jawa Tengah.
1. Anting-Anting
©2020 Tantri Setyorini
Anting-anting (Acalypha australis linn) merupakan tanaman gulma yang kerap dijumpai di tanah lembap, pinggir jalan, atau selokan. Bunganya berbentuk seperti untaian mutiara berwarna hijau. Sementara tanamannya sendiri seperti perdu.
Dilansir Farmasetika, anting-anting bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal. Tanaman liar ini berkhasiat mengatasi pendarahan pada luka, menghentikan darah mimisan, membantu mempercepat penyembuhan luka, peluruh kencing (diuretik), mengobati gatal-gatal, mengatasi radang, meredakan diare, dan mengatasi batuk berdarah. Selain itu, anting-anting juga memiliki sifat antioksian.
2. Tempuyung
©Creative Commons/Setiawanap
Tumbuhan bernama latin Sonchus arvensis ini juga dikenal dengan nama tempuyung, lobak ari, lempung jombang, galibuk, dan rayana. Penampilannya mirip tapak liman, namun bisa tumbuh tinggi dan menghasilkan bunga berwarna kuning. Sementara tapak liman berbunga keunguan dan tumbuh mendatar di tanah.
Tempunyung bermanfaat untuk pengobatan berbagai penyakit, di antaranya demam, bengkak, sulit kencing, peredaran darah tak lancar, dan keracunan. Biasanya tempuyung direbus untuk dijadikan obat herbal. Bisa juga disantap sebagai lalapan.
3. Bayam Duri
©2020 Tantri Setyorini
Bayam duri (Amaranthus spinosios) memang jarang dikonsumsi karena daunnya keras, tidak seperti bayam daun dan bayam raja. Batang tanaman ini pun liat serta berduri.
Bayam duri dianggap sebagai gulma di ladang dan sawah, namun sebenarnya ia memiliki khasiat obat. Dilansir situs Kabartani, akar bayam duri berkhasiat untuk mengobati bisul, wasir (hemoroid), eczema, gusi berdarah, gusi bengkak, melancarkan ASI, meringankan demam, mengobati kutil, serta obat luka bakar.
4. Babadotan
©2020 Tantri Setyorini
Kerap disebut bandotan, wedusan, atau babadotan, tanaman bernama ilmiah Ageratum conyzoides ini kerap dimanfaatkan untuk mengobati luka. Babadotan juga bermanfaat untuk menurunkan demam. Caranya dengan membalur akar yang sudah dihaluskan ke badan.
5. Kitolod
©2020 Tantri Setyorini
Kitolod (Hippobroma longifora, Isotoma longifora) adalah tanaman liar dengan daun hijau tua dan bergerigi yang mudah ditemukan di dekat perairan atau tanah lembap. Bunganya berukuran mungil dan berwarna putih.
Kitolod mengandung zat alkaloid seperti lobelin, lobelamin, dan isotomin, saponin, flovonoid, dan polifenol. Kitolod memiliki sifat antinflamasi, antikanker, analgesik, dan hemostatik. Tanaman ini juga berkhasiat untuk obat mata, sakit gigi, menyembuhkan luka, obat asma, obat radang tenggorokan.
Walaupun begitu, getah kitolod juga mengandung racun dosis rendah. Karena itu Anda harus berhati-hati dalam mengolahnya.
6. Rumput Mutiara
Jenis rumput liar yang sering tumbuh di retakan beton atau lapisan semen ini juga dikenal dengan nama rumput siku-siku, daun mutiara, lidah ular, atau katepan.
Rumput mutiara mengandung dua senyawa aktif, yaitu asam ursolat dan asam uleanolat yang terbukti dapat menghentikan pembelahan sel kanker.
©2020 Tantri Setyorini
Selain kanker, rumput mutiara juga bermanfaat untuk menyembuhkan tonsilitis, pharyngitis, bronkitis, pneumonia, gondongan, radang usus buntu, hepatitis, dan cholecytitis. Rumput mutiara juga digunakan untuk menyembuhkan penyakit luar seperti bisul dan luka infeksi.
7. Meniran
©Creative Commons/HPBJS
Meniran yang daunnya sedikit mirip putri malu ini memiliki banyak kandungan senyawa seperti alkaloid, damar, flavonoid, kalium, lignan, saponin, dan tanin. Ada dua jenis meniran, yaitu meniran hijau (Phyllanthus niruri L) dan meniran merah (Phyllanthus urinaria L). Keduanya memiliki daun majemuk kecil yang berbentuk bulat telur. Keduanya sama-sama berkhasiat obat.
Meniran berkhasiat melancarkan air seni (diuretik), meningkatkan daya tahan tubuh (immunomodulator), dan menurunkan demam. Manfaat lain dari meniran adalah mengobati sakit maag, menghilangkan nyeri haid, mengobati sakit malaria, menyembuhkan sakit gigi, menurunkan berat badan, menyembuhkan luka bakar dan mengobati epilepsi.
Meski memiliki banyak khasiat, Profesor H. M. Hembing Wijayakusuma dalam bukunya yang berjudul Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia (1996) mengingatkan konsumsi meniran berlebihan bisa menyebabkan lemah syahwat. Jadi sebaiknya memang dikonsumsi sesuai saran ahli herbal.
8. Ilalang
©Creative Commons/W.A. Djatmiko
Rumput alang-alang, ilalang, atau lalang adalah jenis rumput yang kerap tumbuh subur di padang liar. Bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat adalah akar atau rimpangnya yang berwarna putih beruas-ruas.
Akar ilalang diyakini berkhasiat untuk mengobati panas dalam, sariawan, meluruhkan kencing (diuretik), mengobati demam, obat sakit ginjal, mengatasi mimisan, dan mengatasi kencing darah. Saat darurat, cairan dari akarnya juga bisa dimanfaatkan untuk menghilangkan dahaga.
9. Rumput Teki
©Creative Commons/Forest & Kim Starr
Rumput teki (Cyperus rotundus L.) atau suket teki adalah gulma yang sulit dikendalikan dan sering tumbuh pada area lahan tanaman budidaya. Namun rumput liar ini juga bukannya tak bermanfaat.
Umbi rumput teki dapat mengobati kencing batu, memperbaiki siklus menstruasi, menyembuhkan berbagai penyakit kulit, mempercepat proses pembekuan darah, memperlancar buang air besar, merangsang produksi ASI, menurunkan demam, dan mengobati keputihan. Jika dilumatkan dan dioles ke kulit, tanaman ini juga efektif mengusir nyamuk.
10. Putri Malu
©Creative Commons/Putra Mahanaim Tampubolon
Putri malu atau Mimosa pudica adalah tanaman perdu yang dikenal karena daunnya mengatup saat disentuh. Gulma yang satu ini berkhasiat untuk menurunkan panas, meluruhkan air seni, mengatasi tenggorokan berdahak, mengatasi insomnia, dan menurunkan berat badan.
11. Sawi Langit
©2020 Tantri Setyorini
Tanaman sawi langit atau sesawi langit (Cyanthillium cinereum) juga dikenal dengan nama buyung-buyung, leuleuncaan, capeutuhur, ruku-ruku gajah, sampu angin, maryuna, nyawon, sarap, dan gofu mutiara.
Dilansir situs Dokter Sehat, tanaman ini sering digunakan untuk mengobati panas, batuk, disentri, hepatitis, lelah, susah tidur, bisul, digigit ular, luka terpukul, dan keseleo. Bagian yang bisa dimanfaatkan dari tanaman buyung-buyung adalah akar dan daunnya. Tanaman ini mengandung glikosida yang bisa digunakan untuk mengatasi sakit perut dan batuk.
12. Tapak Liman
Daun tapak liman adalah tumbuhan herbal yang memiliki nama Latin Elephantopus Scaber L. Bentuknya mirip tempuyung, namun bisa dibedakan dari daunnya yang tumbuh melingkar seperti kipas, sedikit berkilau, dan berbulu. Sementara bunganya berwarna ungu.
©Creative Commons/Vinayaraj
Tapak liman memiliki khasiat antioksidan, antiseptik, antihepatotoksik, antiinflamasi, dan antikanker. Tanaman ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengobati diabetes, diare, dan batuk. Konsumsi tanaman ini juga bisa menjaga kesehatan hati.
13. Patikan Kebo
©2020 Tantri Setyorini
Dilansir National Geographic Indonesia, daun patikan kebo atau Euphorbia kerap digunakan untuk mengobati gangguan pernapasan. Misalnya asma, bronkitis, dan dada sesak.
Menurut penelitian pada tahun 2010, daun patikan kebo mengandung natrium, kalium, kalsium, dan litium. Selain itu, tanaman yang sering dianggap gulma ini juga kaya vitamin C, fenolik, serta beta-karoten.
Selain baik untuk kesehatan sistem pernapasan, patikan kebo juga dapat meningkatkan sistem imun, menyehatkan kulit, mengatasi nyeri perut, dan meningkatkan gairah seks.
Walaupun begitu, patikan kebo juga bisa menyebabkan reaksi alergi dan iritasi ringan jika disentuh dengan tangan telanjang. Jadi berhati-hatilah saat memetik tumbuhan liar ini.
14. Suruhan
©2020 Tantri Setyorini
Daun suruhan atau tumpang air (Peperomia pellucida) memiliki sifat antibiotik, analgesik, anti inflamasi, dan diuretik. Tanaman ini bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal pereda pegal linu, nyeri tubuh, dan sakit kepala. Bisa juga untuk pencegahan kanker, penyakit ginjal, katarak, dan infeksi mata.
15. Sintrong
©2020 Tantri Setyorini
Gulma dengan daun berbulu dan berbunga mirip dandelion ini dikenal dengan nama sintrong atau salentrong di Sunda. Ia juga dikenal dengan nama jalentrong, sembung gilang, jonggolan, serta junggul di Jawa.
Sintrong biasa dimanfaatkan sebagai sayuran liar. Jika di Sunda, ia biasa dilalap. Sementara orang Jawa lebih suka mengolahnya menjadi urap atau pecel.
Sintrong tak hanya nikmat disantap. Tumbuhan liar ini juga bisa membantu melancarkan pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh, dan menyehatkan kulit.
16. Ajeran
©2020 Tantri Setyorini
Tumbuhan ajeran (Bidens pilosa L) juga dikenal dengan nama ambong-ambong (Melayu), ketul-ketul kebo, ketul sapi (Jawa), cinglancingan (Madura), hareuga (Sunda). dan rai-raisu (Maluku).
Bagian akar, daun, dan batangnya dapat dimanfaatkan untuk pengobatan luar maupun dalam. Ajeran yang ditumbuk dan direbus bisa digunakan untuk meringankan gatal-gatal dan memar. Sementara air rebusannya dapat diminum untuk mengatasi demam, diare, rematik, radang selaput otak, sakit gigi, wasir, dan radang usus buntu.
17. Krokot
©2020 Tantri Setyorini
Terakhir ada krokot, gulmayang kaya asam lemak Omega-3, asam alfalinilenat, asam lemak, dan vitamin A. Kandungan asam lemak pada krokot rupanya lebih tinggi daripada ikan. Vitamin A yang dikandungnya pun tergolong tinggi jika dibandingkan sayuran hijau.
Krokot bisa dimanfaat untuk membantu penurunan berat badan, menjaga kesehatan mata, meningkatkan kesehatan jantung, mencegah kanker, menguatkan tulang, dan meningkatkan sirkulasi darah.
Demikian berbagai jenis tumbuhan liar yang dianggap sebagai gulma, namun memiliki banyak khasiat untuk kesehatan dan kecantikan.