Dua Isi Pidato Soeharto saat Dilantik Jadi Presiden 20 Maret 1968
Soeharto presiden kedua Republik Indonesia dengan masa jabatan terlama yang pernah berkuasa.
Soeharto presiden kedua Republik Indonesia dengan masa jabatan terlama yang pernah berkuasa.
Soeharto dilantik menjadi presiden pada tanggal 27 Maret 1968, setelah setahun sebelumnya ditunjuk sebagai pejabat presiden sementara hingga MPRS memilih presiden secara resmi.
- Berpakaian Serba Hitam, Cucu Soekarno Temui Prabowo di Istana
- Titiek Soeharto Berkebaya Biru, Hadiri Pelantikan Presiden Terpilih Prabowo Subianto
- Potret Lawas Presiden Soeharto Mendapat Pangkat Jenderal Besar Bintang 5, Didampingi Sosok Jenderal Bintang 4
- Kisah Titiek Soeharto, Pernah Minta Maaf Atas Nama Soeharto
Terlepas dari ditunjuknya Soeharto sebagai presiden sementara berkat Supersemar, Soeharto baru secara resmi dilantik dan menjadi presiden pada 27 Maret 1968.
Selain menjabat sebagai presiden, Soeharto juga merangkap posisi sebagai Menteri Pertahanan/Keamanan. Peristiwa ini menandai peralihan rezim dari Orde Lama ke Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.
Pidato Soeharto
Dalam upacara pelantikannya pada 27 Maret 1968 di Jakarta, Soeharto mengucapkan sumpah jabatan sebagai Presiden RI ke-2 dan menyampaikan pidato perdananya.
Mengutip dari Harian Kompas edisi 29 Maret 1968 disebutkan bahwa dalam pidato perdananya, Soeharto menekankan dua tema utama: Pertama, mengisi kemerdekaan dengan meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan kedua, menegakkan konstitusi serta memulihkan demokrasi.
Menurut Soeharto, kedua tema ini tidak boleh dipertentangkan, melainkan harus diselaraskan. Dalam upacara pelantikannya yang berlangsung selama 40 menit, Soeharto juga mengajak masyarakat untuk melaksanakan keputusan-keputusan Sidang Umum ke-5 MPRS, terutama terkait pembangunan.
Dalam sebuah unggahan video di akun X @VideoSejarah pada Minggu (20/10), terekam suasana pelantikan Soeharto sebagai presiden pada 1968.
Pelantikan Mirip Seperti Saat Ini
Dalam video tersebut terlihat bahwa pelantikan berlangsung dengan pengamanan ketat, tampak dari banyaknya anggota militer yang berjaga di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Sama seperti pelantikan presiden saat ini, pelantikan Soeharto sebagai presiden juga dihadiri oleh para pejabat negara. Para pejabat perempuan yang datang mengenakan baju kebaya dan kain rok, sementara para pejabat laki-laki mengenakan jas.
Siapa sangka, yang awalnya hanya menjabat sebagai presiden sementara, kemudian resmi dilantik sebagai presiden kedua, dan berhasil mempertahankan kekuasaannya selama 32 tahun.
Reporter Magang: Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti