Siapa Gubernur Pertama Sumatera?
Terpilihnya ia menjadi gubernur bermula dari perbincangan.
Teuku Muhammad Hasan merupakan gubernur pertama Sumatra. Menariknya, bukan ia sendiri yang mengusulkan namanya untuk dipilih sebagai gubernur.
Teuku Muhammad Hasan lahir pada 4 April 1906 di Gampong Peukan Sot, Aceh. ia tumbuh dari keluarga terpandang, ayahnya adalah seorang ulee balang, yaitu pemimpin daerah pada pemerintahan Kesultanan Aceh, di wilayah Pidie. Oleh karenanya, ia dapat menempuh pendidikan tinggi pada masa itu.
Teuku Muhammad Hasan merupakan salah satu anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) bersama Dr. Mohammad Amir dan Mr. Abdul Abbas mewakili Sumatra.
Terpilihnya ia menjadi gubernur bermula dari perbincangan antara Mohammad Amir dan Teuku Mohammad Hasan setelah sidang PPKI yang memutuskan dasar negara serta pemilihan Sukarno dan Hatta sebagai presiden dan wakil presiden pada 18 Agustus 1945.
Pada malam harinya, Amir dan Hasan berbincang di kamar Hasan di Hotel des Indes, Jakarta. Amir menyampaikan bahwa dia terpilih sebagai anggota panitia yang akan memberikan saran kepada Presiden Sukarno mengenai beberapa hal.
Salah satu topik yang akan dibahas dengan Sukarno adalah penunjukan Gubernur Sumatera. Hasan memberikan pendapatnya bahwa Amir sendiri merupakan calon yang pantas sebagai gubernur.
Amir Memilih Hasan
Namun, Amir menolak karena ia merasa ia hanya seorang psikiater dan tidak terlalu memahami soal pemerintahan.
Dalam memoarnya, Mr. Teuku Hasan dari Aceh ke Pemersatu Bangsa, Teuku Muhammad Hasan mengatakan, “Lalu saya menyebut Mr. Abdul Abbas, anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dari Sumatera sebagai calon Gubernur Sumatera,"
Namun, usulannya itu ditolak oleh Amir. Hal ini karena Amir berpendapat Abbas yang berprofesi sebagai advokat kurang memahami masalah pemerintahan.
Hasan kemudian mengusulkan beberapa nama. Namun, Amir masih belum setuju dengan usulan tersebut.Hasan justru tidak mengusulkan namanya untuk menjadi gubernur.
Namun, Amir sendirilah yang kemudian memilih Hasan sebagai calon yang tepat. Menurut Amir, calon Gubernur Sumatera seharusnya memiliki pendidikan tinggi, gelar sarjana, dan pengalaman dalam pemerintahan.
Dan Hasan lah orang yang memenuhi kriteria tersebut. Karena Hasan memiliki pengalaman dalam pemerintahan, di mana ia pernah bekerja di kantor Gouvernor van Sumatera (Kegubernuran Sumatera) pada masa Hindia Belanda.
Terpaksa Terima Jabatan
Pengalaman tersebut diyakini akan sangat membantu dalam menjalankan pemerintahan di Sumatera. Akhirnya, Amir menanyakan kepada Hasan apakah ia bersedia menerima tugas sebagai gubernur Sumatera.
"Jika sekiranya saya diangkat menjadi gubernur, terpaksa menerima jabatan ini untuk melaksanakan urusan kemerdekaan tanah air, meskipun belum pernah memegang jabatan itu," ujar Hasan menanggapi Amir.
Keesokan harinya, 19 Agustus 1945, setelah wilayah Indonesia ditetapkan, penunjukan Hasan sebagai Gubernur Sumatera disetujui oleh Presiden Sukarno.
Hasan menjadi salah satu dari delapan gubernur pertama Indonesia yang memimpin daerah-daerah.
Reporter Magang: Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti