3 Dampak Buruk Konsumsi Obat Nyeri untuk Kesehatan, Jangan Konsumsi Jangka Panjang
ebelum mengonsumsi obat tersebut, penting untuk memahami efek samping yang ditimbulkan terutama bila kamu berencana mengonsumsinya dalam jangka panjang.
Nyeri merupakan pengalaman tidak menyenangkan yang berasal dari respons fisik maupun psikologis terhadap jejas atau lecet. Menurut The International Association for the Study of Pain (IASP), nyeri merupakan pengalaman sensorik dan motorik yang tidak menyenangkan sehubungan dengan kerusakan jaringan baik aktual maupun potensial atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut.
Biasanya orang yang mengalami nyeri akan diberikan obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa sakit. Ada berbagai jenis obat pereda nyeri atau sering juga disebut analgetik yang memiliki keunggulan dan efek samping masing-masing. Sebelum mengonsumsi obat tersebut, penting untuk memahami efek samping yang ditimbulkan terutama bila kamu berencana mengonsumsinya dalam jangka panjang.
-
Apa yang dimaksud dengan Nyambat di budaya Betawi? Tradisi ini akan meringankan warga yang sedang memiliki hajat atau kegiatan yang berat, dengan adanya keterlibatan dari para tetangga.
-
Kapan Teuku Nyak Makam wafat? Teuku Nyak Makam meninggal pada 21 Juli 1896. Tepat pada hari ini adalah 128 tahun wafatnya Teuku Nyak Makam yang patut dikenang oleh masyarakat Indonesia.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan Nyambat? Yang menarik turut dilibatkan kaum perempuan dalam kegiatan Nyambat oleh masyarakat Betawi tempo dulu.
-
Apa yang menjadi ciri khas tarian Dana Syarah khas Jambi? Tarian ini dibawa langsung oleh para pedagang Arab.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
Beberapa obat pereda nyeri yang biasa dikonsumsi adalah ibuprofen dan asam mefenamat. Sebaiknya obat-obatan tersebut diminum dengan resep dokter untuk menghindari efek samping yang berbahaya.
Berikut ini informasi lengkap mengenai 3 dampak buruk konsumsi obat nyeri untuk kesehatan yang telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com dan hellosehat.
1. Efek Samping NSAID Termasuk Ibuprofen
Obat ibuprofen yang kerap digunakan untuk menghilangkan rasa sakit ternyata memiliki risiko meningkatkan serangan jantung hingga 31 persen. Sebuah studi di Denmark meneliti hal tersebut selama 10 tahun antara 2001-2010 dengan melibatkan 30 ribu pasien. Data kemudian dikumpulkan, termasuk untuk semua resep yang ditebus untuk obat Non Steroud Anati-Inflammatory (NSAID) dari apotek Denmark sejak 1995.
Golongan NSAID termasuk ibuprofen diklofenak, naproxen, rofecoxib, dan celecoxib. Studi menunjukkan, dari 28.947 pasien, ada lebih dari 3.300 yang mengonsumsi golongan NSAID hingga 30 hari. NSAID yang paling sering digunakan adalah ibuprofen dan diklofenak, yang biasanya beroperasi di bawah nama dagang Nurofen dan Voltaren.
Risiko serangan jantung tertinggi adalah mereka yang menggunakan diclofenac (51 persen). Sedangkan ibuprofen dikaitkan dengan 31 persen peningkatan risiko jantung. Diperkirakan, NSAID dapat menyebabkan penyempitan arteri yang mengontrol aliran darah ke jantung, pembekuan darah dan peningkatan tekanan darah.
2. Efek Samping Asam Mefenamat
Asam mefenamat pada dasarnya merupakan obat pereda nyeri yang sama seperti lainnya, yang berpotensi menyebabkan efek samping. Ada beberapa efek samping yang umum terjadi saat kamu mengonsumsi asam mafenamat, yakni:
- Nyeri ulu hati
- Gangguan pencernaan
- Hilang nafsu makan
- Mual dan muntah
- Sakit kepala
- Mengantuk dan kelelahan
Kamu dapat menghentikan pemakaian obat dan segera menghubungi dokter apabila mengalami efek samping yang lebih serius seperti sariawan, diare, kotoran berwarna hitam atau berdarah, dan muntah darah.
3. Efek Samping Paracetamol
Paracetamol digunakan untuk mengatasi nyeri tingkat ringan hingga sedang seperti demam atau sakit kepala. Namun, terlalu sering memberikan obat parasetamol menempatkan seseorang pada masalah kesehatan yang lebih serius di kemudian hari, kata spesialis anak dari University College London.
Tanpa kita sadari, mengobati demam ringan menggunakan parasetamol bisa berakibat pada risiko yang lebih besar mengembangkan asma, ginjal, jantung, dan meningkatkan risiko kerusakan hati.
Alastair Sutcliffe merupakan peneliti dari universitas tersebut menjelaskan, penggunaan parasetamol berlebih telah terbukti dapat meningkatkan risiko-risiko yang disebutkan tadi.
Maka itu, Backing Sutcliffe dari Royal Pharmaceutical Society (RPS) mengimbau agar siapa saja terutama para orangtua lebih cerdik dan lebih tahu kapan harus memberikan anak obat berbasis parasetamol.
Pada saat mendeteksi demam, orangtua juga diminta untuk tidak mengandalkan termometer saja yang mungkin tidak akurat. Perhatikan juga kondisi tubuhnya, apakah lesu atau tidak.
Dokter anak Ellie Cannon menyarankan orang tua mengobati demam anak dengan menjaga mereka terhindar dari dehidrasi dan memberi obat penghilang rasa sakit jika anak merasa tidak nyaman dan tertekan. Dengan catatan baca petunjuk terlebih dahulu dan pastikan dosis yang tepat agar tidak terjadi risiko yang tidak diinginkan.