5 Mitos Tentang Ngidam saat Kehamilan, Begini Penjelasan Faktanya
Terdapat berbagai mitos tentang ngidam yang tidak memiliki penjelasan ilmiah.
Ngidam merupakan salah satu kebiasaan yang sering dialami oleh sebagian besar ibu hamil. Setiap ibu hamil, memiliki keinginan ngidam yang berbeda-beda. Ada yang ingin makan makanan asam seperti asinan, makanan manis, hingga makanan pedas yang menggugah selera.
Namun, tahukah Anda, jika terdapat berbagai mitos tentang ngidam yang sebenarnya tidak memiliki penjelasan ilmiah. Mulai dari mitos tentang keinginan ngidam yang akan terus bertambah seiring membesarnya kandungan atau mitos tentang ngidam bisa memprediksi jenis kelamin bayi.
-
Apa mitos yang berkembang tentang kejatuhan cicak di punggung? Mitos kejatuhan cicak di punggung sebagai pertanda kehancuran telah lama dipercaya di masyarakat. Pada dasarnya, kejatuhan cicak di punggung dianggap sebagai pertanda yang buruk, sedangkan kejatuhan di pantat dianggap sebagai pertanda baik.
-
Kapan mitos umumnya diceritakan? Mitologi atau mitos merupakan kumpulan cerita tradisional yang biasanya diceritakan secara dari generasi-kegerasi di suatu bangsa atau rumpun bangsa meyadur dari buku Akulturasi Budaya Banjar di Banua Halat (2011).
-
Apa mitos yang beredar tentang menggendong bayi menangis? Menggendong bayi yang menangis bukanlah tindakan untuk memanjakan , tetapi justru merupakan suatu cara untuk menunjukkan kasih sayang kepada bayi.
-
Apa saja mitos tentang haid selain larangan keramas? Selain larangan keramas, ada beberapa mitos lainnya yang berkaitan dengan haid dan masih dipercaya oleh sebagian orang. Beberapa mitos tersebut antara lain: Larangan Berenang Saat HaidMitos: Wanita tidak boleh berenang selama menstruasi karena bisa menyebabkan infeksi.Faktanya: Berenang saat haid aman, asalkan menggunakan produk higienis yang tepat. Air kolam renang tidak akan memengaruhi aliran darah menstruasi.Larangan Berolahraga Saat HaidMitos: Wanita sebaiknya tidak berolahraga saat menstruasi karena bisa memperburuk kondisi.Faktanya: Olahraga ringan seperti yoga atau berjalan-jalan justru dapat membantu mengurangi kram dan meningkatkan perasaan nyaman selama haid. Tidak Boleh Minum Air Dingin Ketika HaidMitos: Minum air dingin saat haid bisa menyebabkan masalah kesehatan.Faktanya: Tidak ada hubungan antara minum air dingin dan haid. Minumlah air sesuai kebutuhan tubuh Anda.Konsumsi Minuman Bersoda Membuat Haid Lebih LancarMitos: Minum minuman bersoda dapat memperlancar aliran darah menstruasi.Faktanya: Tidak ada bukti yang menunjukkan hubungan antara minuman bersoda dan aliran darah haid. Konsumsi Mentimun Membuat Haid Lebih LamaMitos: Makan mentimun saat haid dapat memperpanjang durasi menstruasi.Faktanya: Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini. Mentimun adalah makanan sehat dan tidak berpengaruh pada durasi haid.
-
Apa saja mitos yang dipercaya orang tentang menabrak kucing? Mitos menabrak kucing merupakan suatu kepercayaan atau kebiasaan yang umumnya dianggap sebagai suatu bentuk takhayul atau mitos di beberapa budaya. Mitos ini seringkali berkaitan dengan kepercayaan bahwa menabrak kucing membawa nasib buruk atau malapetaka bagi si pelaku. Beberapa masyarakat meyakini bahwa kucing memiliki kekuatan mistis atau spiritual, dan menabrak kucing dianggap dapat mengundang energi negatif.
-
Apa saja mitos yang umum dipercaya tentang kejatuhan kotoran cicak? Beberapa mitos umum tentang kejatuhan kotoran cicak melibatkan ramalan keberuntungan atau malapetaka. Sebagai contoh, ada yang percaya bahwa jika kotoran cicak jatuh ke tubuh seseorang, itu membawa keberuntungan atau tanda baik. Sementara itu, beberapa orang mungkin percaya bahwa kejatuhan kotoran cicak adalah pertanda buruk atau malapetaka.
Penting bagi ibu hamil untuk memahami penjelasan fakta dibalik berbagai mitos tentang ngidam yang beredar. Berikut kami rangkum informasinya yang bisa disimak.
1. Frekuensi Ngidam Bertambah, Seiring Membesarnya Kandungan
Mitos tentang ngidam yang pertama, berkaitan dengan frekuensi ngidam. Mitos yang menyebutkan bahwa frekuensi ngidam akan bertambah seiring dengan membesarnya kandungan merupakan salah satu kepercayaan yang berkembang di masyarakat.
Namun, anggapan ini tidak benar. Secara medis, ngidam atau keinginan kuat untuk mengonsumsi makanan tertentu selama kehamilan tidak berkaitan langsung dengan usia kehamilan atau ukuran kandungan. Ngidam terjadi karena perubahan hormon dalam tubuh wanita hamil, terutama hormon estrogen dan progesteron yang memengaruhi indra penciuman dan perasa.
Setiap wanita hamil memiliki pengalaman ngidam yang berbeda, dan tidak ada pola yang pasti bahwa semakin besar kandungan, semakin sering ngidam terjadi. Sebenarnya, frekuensi dan intensitas ngidam bisa bervariasi sepanjang kehamilan dan lebih dipengaruhi oleh kondisi hormonal serta psikologis daripada ukuran kandungan.
2. Ngidam Bisa Memprediksi Jenis Kelamin Bayi
Mitos tentang ngidam berikutnya, berkaitan dengan prediksi jenis kelamin bayi dalam kandungan. Mitos yang menyebutkan bahwa ngidam bisa memprediksi jenis kelamin bayi. Misalnya, ngidam makanan manis menandakan janin perempuan atau ngidam makanan asin dan gurih menandakan janin laki-laki. Ini adalah salah satu kepercayaan populer yang sering beredar di masyarakat.
Namun, anggapan ini tidak didukung oleh bukti ilmiah dan tidak benar. Ngidam selama kehamilan disebabkan oleh perubahan hormonal yang memengaruhi selera makan dan bukanlah indikator dari jenis kelamin bayi. Penelitian medis telah menunjukkan bahwa ngidam tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan jenis kelamin janin.
Satu-satunya cara yang dapat diandalkan untuk mengetahui jenis kelamin bayi adalah melalui pemeriksaan medis, seperti USG atau tes genetik. Mitos ini lebih merupakan bagian dari tradisi lisan dan kepercayaan budaya yang tidak memiliki dasar ilmiah.
3. Ibu Hamil Cenderung Ngidam Makanan Berkalori Tinggi dan Berlemak
Mitos tentang ngidam selanjutnya yaitu berkaitan dengan jenis makanan yang diinginkan. Mitos menyebutkan bahwa ibu hamil cenderung ngidam makanan tinggi kalori dan berlemak. Anggapan ini sering kali muncul karena adanya kepercayaan bahwa tubuh ibu hamil membutuhkan lebih banyak energi untuk mendukung pertumbuhan janin.
Namun, ini tidak sepenuhnya benar. Sebenarnya, ngidam pada ibu hamil bisa sangat bervariasi dan tidak selalu berhubungan dengan makanan yang tinggi kalori atau berlemak. Meskipun ada beberapa ibu hamil yang mungkin menginginkan makanan berkalori tinggi, seperti es krim atau makanan cepat saji, hal ini lebih disebabkan oleh perubahan hormon yang memengaruhi selera dan preferensi makanan, bukan kebutuhan fisiologis tubuh yang meningkat.
Ngidam bisa mencakup berbagai jenis makanan, termasuk yang sehat seperti buah-buahan, sayuran, atau makanan dengan kandungan gizi seimbang. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menjaga pola makan yang sehat dan seimbang selama kehamilan, terlepas dari jenis makanan yang mereka idamkan.
4. Ibu Hamil Harus Menuruti Ngidam dan Makan Dua Kali Lipat
Mitos tentang ngidam lainnya termasuk anjuran untuk menuruti ngidam dan makan lebih banyak. Mitos yang menyebutkan bahwa ibu hamil harus selalu menuruti ngidam dan makan dua kali lebih banyak adalah kepercayaan yang keliru. Meskipun ngidam adalah hal yang umum terjadi selama kehamilan, tidak berarti bahwa setiap keinginan harus dituruti, terutama jika ngidam tersebut berkaitan dengan makanan yang kurang sehat atau tidak memberikan nilai gizi yang baik.
Selain itu, anggapan bahwa ibu hamil harus makan dua kali lebih banyak juga tidak benar. Yang sebenarnya diperlukan adalah peningkatan asupan kalori yang sesuai dengan kebutuhan kehamilan, yang biasanya hanya sedikit lebih tinggi dari kebutuhan kalori sebelum hamil, bukan dua kali lipat.
Mengutamakan pola makan seimbang yang kaya akan nutrisi, termasuk protein, vitamin, dan mineral, jauh lebih penting daripada sekadar menuruti ngidam. Memenuhi ngidam secara bijak dan menjaga asupan makanan yang sehat akan membantu menjaga kesehatan ibu dan perkembangan janin yang optimal.
5. Jika Ngidam Tidak Kesampaian, Bayi Akan Mengeces
Mitos tentang ngidam yang terakhir, yaitu berkaitan dengan kemungkinan bayi mengeces. Mitos yang menyebutkan bahwa jika ngidam ibu hamil tidak kesampaian, maka bayi akan sering mengeces adalah kepercayaan yang tidak memiliki dasar ilmiah. Mitos ini berkembang di berbagai budaya dan sering kali membuat ibu hamil merasa khawatir jika keinginan mereka tidak terpenuhi.
Namun, kenyataannya, tidak ada hubungan antara ngidam yang tidak terpenuhi dengan kondisi bayi setelah lahir, termasuk kebiasaan bayi yang sering mengeces. Mengeces pada bayi adalah hal yang normal dan disebabkan oleh perkembangan kelenjar air liur yang belum sepenuhnya matang, bukan karena ngidam ibu yang tidak terpenuhi selama kehamilan.
Oleh karena itu, ibu hamil tidak perlu merasa cemas jika ngidam mereka tidak selalu bisa dituruti, karena hal ini tidak akan memengaruhi kondisi kesehatan atau kebiasaan bayi setelah lahir.