6 Fakta Penemuan Ladang Ganja di Dekat Area Wisata, Begini Tanggapan Wabup Garut
Penemuan ladang ganja di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menggegerkan masyarakat. Pasalnya, 167 pohon ganja dengan berbagai ukuran itu ditanam di dekat area wisata sejarah Situ Cangkuang dan Kampung Pulo.
Penemuan ladang ganja di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menggegerkan masyarakat. Pasalnya, 167 pohon ganja dengan berbagai ukuran itu ditanam di dekat area wisata sejarah Situ Cangkuang dan Kampung Pulo.
Selama ini kawasan tersebut merupakan daerah yang ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun luar daerah. Penemuan ratusan pohon ganja itu pun dipertanyakan lantaran berlokasi dekat dengan areal keramaian.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Kasus ini pun sampai ke telinga pemerintah daerah dan mendapat respons dari Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman.
Ada 167 Pohon dengan Ketinggian yang Berbeda
©Shutterstock/Yellowj
Berdasarkan informasi dari petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) yang diterjunkan ke lapangan, jumlah pohon ganja yang ditanam di sana sebanyak 167 pohon. Ketinggiannya pun berbeda-beda yakni 1 sampai 2 meter.
Terkait usia pohon sendiri, petugas memperkirakan jika ini sudah ditanam sejak satu sampai dua tahun lalu. Hal ini terlihat dari ukuran daunnya yang sudah terlihat membesar. Selain itu ditemukan juga sejumlah bibit yang masih berukuran kecil, dan diperkirakan baru berusia beberapa bulan.
Dari informasi lainnya, tanaman ganja di sana juga diketahui sudah ada yang dipanen dan digunakan oleh pemiliknya. Sementara itu, petugas masih terus mendalami penemuan ladang ganja yang mengagetkan masyarakat itu.
Berada di Luar Pagar Kawasan Wisata
Sementara itu Kepala Disparbud Kabupaten Garut Agus Ismail, Rabu (1/2) kemarin mengungkapkan jika tanaman ganja bukan berada di dalam area wisata Situ Cangkuang, melainkan di luar kawasan tersebut.
Karena menurut dia, selama mengelola di dalam area, pihaknya belum pernah menemukan ladang ganja. Itu sebabnya penemuan ini membuat mereka terkejut.
"Ya, di luar, memang itu di luar pagar, karena yang dikelola oleh kita situ (danau), Kampung Pulonya," beber Agus, mengutip ANTARA.
Lokasi wisata sendiri masuk ke dalam Kecamatan Leles, dengan luasan areal mencapai 340,775 Ha.
Lokasi Ladang Ganja Berbatasan dengan Kawasan Wisata Situ Cangkuang
Untuk lokasi persisnya, Agus menyebut jika posisi ladang berada berbatasan dengan kawasan wisata. Pasalnya, di Kecamatan Leles itu, terdapat banyak area yang dimanfaatkan masyarakat untuk berladang, berternak, dan sebagai lokasi wisata.
Sedangkan lahan ganjanya, dipastikan lokasinya berada berbatasan dengan Situ Cangkuang.
"Jadi memang kawasan Cangkuang dibagi beberapa daerah, kawasan wisata dan pertanian, perikanan, nah kebetulan itu (ladang ganja) berbatasan dengan kawasan wisata. Ya, itu juga sudah klarifikasi kemarin juga, tidak ada itu (ganja) di daerah wisata, memang daerah Cangkuang, tapi kan luas," terangnya.
Wakil Bupati dan Pemda Merasa Kecolongan
Sementara itu, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman merasa kecolongan atas penemuan lahan ganja itu. Sebabnya, pemerintah daerah bersama pengelola tidak mengetahui keberadaannya. Padahal selama ini kawasan tersebut menjadi destinasi andalan di Kabupaten Garut dengan tingkat kunjungan yang tinggi.
Ia pun meminta kepada pihak kepolisian agar mengusut tuntas temuan itu, agar tidak ada lagi penyalahgunaan lahan untuk ditanami jenis tumbuhan narkotika.
“Sedang diusut oleh Polres, saya serahkan kepada Polres untuk mengusut tuntas, karenanya kami kecolongan padahal itu tempat ramai, tidak ada yang tahu petugas kami di sana," kata Helmi.
Pelaku Berani Menanam di Dekat Masyarakat
Helmi mengaku heran, lantaran pelaku berani menanam ganja di lahan yang terbilang ramai dan dekat area wisata. Padahal biasanya, penanaman ganja dilakukan di area yang jauh dari permukiman seperti di tengah hutan maupun di pegunungan.
"Dulu kan di hutan enggak ada orang, ternyata sekarang tidak hanya di hutan, tapi bisa di perkampungan, tempat-tempat ramai juga bisa," katanya.
Ia berharap, agar tidak ada lagi kasus penemuan ganja di wilayah Kabupaten Garut, maupun daerah lainnya, karena ganja bisa memberikan dampak buruk kepada generasi muda. Masyarakat diimbau pro aktif, melaporkan kasus-kasus serupa.
Pelaku Dikabarkan Sudah Ditangkap
Saat ini, terduga pelaku penanam ganja disebut sudah diamankan oleh polisi. Namun hingga kini belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak kepolisian. Namun berdasarkan keterangan dari petugas Satpol PP, polisi sudah memproses kasus tersebut.
"Kabar terakhir yang kami terima, pohon ganja berikut terduga pemiliknya sudah diamankan oleh pihak kepolisian," ujar Kepala Bidang SDM Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Garut Tubagus Agus Sofyan.