6 Fakta Tertangkapnya Kompol Yuni, Kapolsek Astana Anyar yang Terbukti Konsumsi Sabu
Citra Kepolisian Republik Indonesia kembali tercoreng. Pada Selasa (16/2), Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Astana Anyar, Kota Bandung, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi ditangkap Propam Polda Jabar dan Mabes Polri terkait kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu.
Citra Kepolisian Republik Indonesia kembali tercoreng. Pada Selasa (16/2), Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Astana Anyar, Kota Bandung, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi ditangkap Propam Polda Jabar dan Mabes Polri terkait kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu.
Informasi seputar penangkapan Kompol Yuni ini pun menggegerkan masyarakat Tanah Air. Apalagi sebelumnya Ia kerap terlibat aktif dalam penggerebekan pengedar serta jaringan narkoba di wilayahnya.
-
Kenapa surat kabar menjadi primadona di Bandung? Di era kejayaannya, surat kabar menjadi primadona bagi masyarakat yang tengah menantikan informasi.
-
Apa yang sebenarnya terjadi di foto-foto yang beredar di media sosial tentang Bandung yang dipenuhi salju? Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan hasil suntingan dan telah beredar dari tahun lalu.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Bagaimana Sariban menyebarkan pesan kebersihan di Bandung? Di sepeda tuanya, ia menuliskan pesan untuk masyarakat agar membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Imbauan ini diserukan agar banyak orang yang makin sadar akan kebersihan lingkungan demi masa depan.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Ia ditangkap di sebuah hotel di Kota Bandung bersama beberapa anggota polisi lainnya. Lantas seperti apa fakta terkait kasus yang menjerat Kapolsek Astana Anyar tersebut? Berikut informasinya.
Hasil Tes Urine Positif
©2021 Liputan6/ Merdeka.com
Kompol Yuni beserta 11 anak buahnya diamankan petugas Provesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jabar dan Mabes Polri di sebuah hotel di Kota Bandung. Berdasarkan hasil pemeriksaan urine, Kompol Yuni dinyatakan positif mengonsumsi narkotika jenis sabu.
"Dari pemeriksaan cek urine yang dilakukan beberapa di antaranya positif. Kapolseknya positif," terang Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Erdi Ardi Chaniago di Polda Jawa Barat seperti dilansir dari merdeka.com.
Dimutasi ke Posisi Pamen Yanma Polda Jabar
Akibat perbuatannya, Kompol Yuni langsung dimutasi ke Pamen (Perwira Menengah) Yanma (Pelayanan Markas) di Polda Jawa Barat untuk memudahkan proses pemeriksaan. Saat ini posisi Kapolsek Astana Anyar diisi oleh Kompol Fajar Hari Kuncoro yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Cinambo, Polrestabes Bandung.
Keputusan ini dikeluarkan oleh Kapolda Jawa Barat, Irjen Ahmad Dofiri melalui Surat Telegram Nomor: ST/267/11/KEP/2021 tertanggal 17 Februari 2021.
Saat Ditangkap Tidak Ditemukan Barang Bukti
Kombes Erdi mengungkapkan saat proses penangkapan tidak ditemukan barang bukti yang dibawa Kompol Yuni. Barang bukti berupa 7 gram sabu didapat dari tangan beberapa anak buahnya.
Namun berdasarkan hasil tes urine, Kompol Yuni bersama beberapa anggota polisi lainnya dinyatakan positif mengonsumsi sabu. Meski begitu, belum dapat dipastikan apakah mereka semua anggota yang bertugas di Polsek Astana Anyar atau bukan.
"Ini masih didalami semuanya anggota Polsek Astana Anyar atau tidak. Masih dilakukan pemeriksaan, nanti perkembangan akan kita sampaikan," jelasnya.
Bermula dari Laporan Masyarakat
Penangkapan Kompol Yuni beserta 11 anggota polisi lainnya ini berawal dari pengaduan masyarakat ke Mabes Polri. Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Propam Polda Jabar.
Mereka pun langsung melakukan penangkapan terhadap Kompol Yuni dan anggota kepolisian lainnya. Terbukti mengonsumsi sabu, belasan anggota kepolisian tersebut terancam hukuman penurunan pangkat hingga pemecatan.
Merupakan Polisi yang Berprestasi di Bidang Narkotika
Penangkapan Kompol Yuni terkait kasus narkoba ini tentu mengejutkan publik. Pasalnya Ia merupakan anggota polisi yang memiliki prestasi gemilang di Kota Bandung. Wanita kelahiran Sidoarjo ini kerap terlibat aktif dalam penggerebekan pengedar serta jaringan narkoba di wilayahnya.
Ia juga pernah menempati beberapa jabatan penting, salah satunya Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Bogor Kota. Selain itu Ia juga pernah bertugas di Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Barat serta menjabat sebagai Kapolsek Bojoloa Kidul dan Kapolsek Sukasari.
Pelayanan di Polsek Astana Anyar Tetap Berjalan Seperti Biasa
©2021 Liputan6/ Merdeka.com
Penangkapan pimpinan polisi di Kecamatan Astana Anyar tersebut tidak lantas mempengaruhi aktivitas pelayanan kepada masyarakat. Kombes Erdi memastikan bahwa pihaknya telah menyiapkan personel kepolisian lainnya agar roda organisasi di Polsek Astana Anyar tetap berjalan.
"Roda organisasi harus terus berjalan, sistem sudah berjalan walaupun ada yang tidak hadir, sakit dan sebagainya, nah pelayanan tetap berjalan kan ada wakil dan personel lainnya," katanya.