6 Makanan Penyebab Tensi Tinggi, Berdampak Buruk bagi Jantung
Ada beberapa makanan yang dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga sebaiknya dihindari atau dibatasi oleh penderita hipertensi.
Tensi yang tinggi bisa dikarenakan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah karena makanan yang Anda konsumsi.
6 Makanan Penyebab Tensi Tinggi, Berdampak Buruk bagi Jantung
Tensi tinggi atau hipertensi adalah salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat modern. Penyakit ini ditandai dengan tekanan darah yang melebihi nilai normal, yaitu 130/80 mmHg atau lebih. Tensi tinggi dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang berbahaya, seperti stroke, penyakit jantung, gagal ginjal, kebutaan, dan disfungsi seksual. Oleh karena itu, pencegahan dan pengobatan tensi tinggi sangat penting untuk dilakukan.
-
Kenapa makan daging kambing bisa dikaitkan dengan munculnya hipertensi? Konsumsi daging kambing kerap dikaitkan dengan munculnya tekanan darah tinggi pada seseorang. Pada dasarnya, konsumsi daging kambing tidak secara langsung meningkatkan tekanan darah. Faktor memasak serta garam berlebih bisa jadi penyebab masalah ini.
-
Bagaimana cara agar hipertensi yang muncul setelah makan daging kambing tidak semakin parah? Pastikan untuk mengenali tanda adanya masalah tekanan darah tinggi ini untuk mencegah masalah semakin memburuk.
-
Apa yang menyebabkan hipertensi, bukan daging kambing? Penyebab hipertensiAdapun yang dapat meningkatkan risiko hipertensi adalah penambahan bumbu dalam daging yang dimasak yang tinggi natrium dengan takaran yang banyak. Misalnya garam dapur, kecap atau bumbu penyebab.
-
Kenapa konsumsi ikan pindang yang berlebihan bisa menyebabkan hipertensi? Garam adalah salah satu faktor risiko penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi. Konsumsi garam berlebih dapat menyebabkan retensi air dalam tubuh, yang pada gilirannya meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu, bagi individu yang sudah memiliki riwayat hipertensi atau penyakit kardiovaskular lainnya, mengonsumsi terlalu banyak ikan pindang dapat memperburuk kondisi kesehatan mereka.
-
Bagaimana cara untuk mencegah hipertensi? Dalam rangka pencegahan hipertensi, Prima menyarankan masyarakat untuk membatasi konsumsi gula, garam, dan makanan berlemak. Ia juga menekankan pentingnya mengurangi konsumsi makanan olahan dan cepat saji serta meningkatkan asupan ikan, buah-buahan, dan sayuran.
-
Apa tanda-tanda hipertensi yang bisa muncul setelah makan daging kambing? Konsumsi daging kambing kerap dikaitkan dengan munculnya tekanan darah tinggi pada seseorang. Pada dasarnya, konsumsi daging kambing tidak secara langsung meningkatkan tekanan darah. Faktor memasak serta garam berlebih bisa jadi penyebab masalah ini.
Makanan-makanan ini biasanya mengandung banyak garam, gula, lemak jenuh, lemak trans, atau zat-zat lain yang dapat merusak pembuluh darah dan organ tubuh. Apa saja makanan yang dapat menyebabkan tensi tinggi? Berikut ini adalah ulasannya.
1. Garam
Garam dan sodium merupakan musuh utama kesehatan manusia khususnya jika anda ingin menjaga tekanan darah. Garam dapat meningkatkan volume darah dan membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Disarankan bagi anda untuk mengurangi konsumsi garam dari makanan kemasan dan makanan yang dijual di restoran.
2. Gula
Gula sudah dikenal sebagai penyebab obesitas dan sangat dilarang untuk menjadi makanan penderita diabetes. Gula dalam jumlah tertentu memang dibutuhkan bagi tubuh, namun jika dalam jumlah yang berlebihan, tentu tidak akan menyehatkan lagi bagi tubuh kita. Pada keadaan seorang yang obesitas, biasanya juga ditemukan tekanan darah yang tinggi, sehingga dikatakan gula sangat erat dengan hipertensi atau penyakit darah tinggi. Disarankan untuk membatasi jumlah asupan gula yang dikonsumsi. Cukup maksimal enam sendok teh saja setiap harinya untuk konsumsi gula ini.
3. Daging merah
Sebagian besar orang menyukai olahan yang terbuat dari daging, bisa dari daging kambing atau daging sapi. Daging merah ini bisa menjadi penyebab tingginya tekanan darah.
Mengurangi konsumsi daging merah akan membantu tubuh, untuk mengontrol tekanan darah. Daging merah mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol jahat dan menyumbat pembuluh darah.
4. Kulit ayam
Kulit ayam yang digoreng garing dengan bumbu atau kulit ayam yang digoreng yang biasa disajikan di restoran menjadi favorit banyak orang. Namun, kulit ayam ternyata mengandung banyak minyak jenuh. Minyak jenuh ini bisa menjadi salah satu penyebab hipertensi. Bahkan seorang yang menderita hipertensi tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi olahan kulit ayam dalam bentuk apa pun. Lemak jenuh atau lemak trans yang terdapat di dalam kulit ayam juga kebalikan dari makanan rendah kolesterol. Jumlah kolesterol jahat yang tinggi ini, akan membuat tekanan darah menjadi tinggi pula. Keadaan seperti ini juga dapat mengarah pada penyakit jantung koroner.
5. Minuman tinggi gula, beralkohol, dan berkafein
Minuman-minuman ini dapat meningkatkan tekanan darah dengan cara yang berbeda-beda. Minuman tinggi gula dapat menyebabkan obesitas dan resistensi insulin yang dapat memicu hipertensi.
Minuman beralkohol dapat meningkatkan tekanan darah secara langsung dengan merangsang sistem saraf simpatis dan mengganggu keseimbangan cairan tubuh. Minuman berkafein dapat meningkatkan tekanan darah secara sementara dengan meningkatkan denyut jantung dan menyempitkan pembuluh darah.
6. Makanan cepat saji
Mengonsumsi makanan cepat saji secara teratur dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi karena kandungan natrium atau garam, serta lemak jahat seperti lemak trans dan lemak jenuh.
Selain itu, makanan cepat saji juga cenderung mengandung kalori tinggi yang dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas, faktor yang juga berkontribusi terhadap peningkatan risiko hipertensi. Kombinasi antara kandungan natrium, lemak jahat, dan kalori tinggi dalam makanan cepat saji memperumit risiko tekanan darah tinggi, sehingga penting bagi individu untuk membatasi konsumsi makanan cepat saji guna menjaga kesehatan jantungnya.
Dampak Tensi Tinggi
Tensi tinggi atau hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah melebihi nilai normal, yaitu 130/80 mmHg atau lebih. Tensi tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan organ tubuh, serta meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit berbahaya. Berikut ini adalah beberapa dampak dari tensi tinggi:
• Stroke. Stroke adalah gangguan otak yang terjadi akibat terputusnya aliran darah ke otak. Tensi tinggi dapat menyebabkan stroke dengan dua cara, yaitu dengan merusak pembuluh darah di otak sehingga menyebabkan pendarahan (stroke hemoragik) atau dengan menyumbat pembuluh darah di otak sehingga menyebabkan kekurangan oksigen (stroke iskemik).
• Penyakit jantung. Penyakit jantung adalah gangguan jantung yang terjadi akibat terganggunya aliran darah ke jantung. Tensi tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung dengan beberapa cara, yaitu dengan meningkatkan beban kerja jantung sehingga menyebabkan pembesaran dan pelemahan jantung (kardiomiopati hipertensi), dengan merusak pembuluh darah di jantung sehingga menyebabkan pendarahan atau penyumbatan (infark miokard atau serangan jantung), atau dengan mengganggu irama jantung sehingga menyebabkan detak jantung tidak teratur (aritmia).
• Gagal ginjal. Gagal ginjal adalah gangguan ginjal yang terjadi akibat menurunnya fungsi ginjal. Tensi tinggi dapat menyebabkan gagal ginjal dengan merusak pembuluh darah di ginjal sehingga menyebabkan penurunan aliran darah dan oksigen ke ginjal. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan sel-sel ginjal dan penumpukan zat-zat sisa dalam tubuh (uremia).
• Kebutaan. Kebutaan adalah gangguan mata yang terjadi akibat hilangnya penglihatan. Tensi tinggi dapat menyebabkan kebutaan dengan merusak pembuluh darah di mata sehingga menyebabkan perdarahan, penyumbatan, atau pembengkakan pada retina (retinopati hipertensi). Hal ini dapat mengakibatkan gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur, berbayang, atau hilang.
• Disfungsi seksual. Disfungsi seksual adalah gangguan seksual yang terjadi akibat gangguan pada fungsi seksual, seperti gairah, ereksi, orgasme, atau ejakulasi. Tensi tinggi dapat menyebabkan disfungsi seksual dengan merusak pembuluh darah di organ seksual sehingga menyebabkan penurunan aliran darah dan oksigen ke organ seksual. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan seksual, seperti impotensi, ejakulasi dini, atau frigiditas.