Makan Daging Kambing Menyebabkan Darah Tinggi, Mitos atau Fakta? Ini Jawaban Dokter
Penjelasan dokter soal benarkah makan daging kambing bisa menyebabkan darah tinggi
-
Kenapa daging kambing bisa menyebabkan hipertensi? 'Adapun yang dapat meningkatkan risiko hipertensi adalah penambahan bumbu dalam daging yang dimasak yang tinggi natrium dengan takaran yang banyak,' ujarnya.
-
Kenapa daging kambing bahaya untuk darah tinggi? Daging kambing adalah sumber protein yang lezat dan kaya nutrisi, namun seringkali dikaitkan dengan risiko peningkatan tekanan darah.
-
Kenapa konsumsi kambing bisa tingkatkan tekanan darah? Pada dasarnya, konsumsi daging kambing tidak secara langsung meningkatkan tekanan darah. Faktor memasak serta garam berlebih bisa jadi penyebab masalah ini.
-
Kenapa sate kambing bisa bikin kolesterol naik? Kambing dikenal sebagai salah satu sumber protein hewani yang kaya, tetapi kandungan lemak jenuhnya juga tinggi. Lemak jenuh, jika dikonsumsi berlebihan, dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (low-density lipoprotein) yang dikenal sebagai kolesterol 'jahat.'
-
Apa efek samping daging kambing berlebihan? Daging kambing mengandung lemak yang tinggi, karbohidrat, dan beberapa senyawa kimia yang dapat berpengaruh pada kesehatan tubuh.
-
Kenapa daging kambing dapat meningkatkan risiko kanker? Daging kambing mengandung beberapa senyawa kimia yang dapat meningkatkan risiko kanker, seperti polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) dan heterocyclic amines (HCAs).
Makan Daging Kambing Menyebabkan Darah Tinggi, Mitos atau Fakta? Ini Jawaban Dokter
Masyarakat Indonesia masih banyak yang percaya jika makan daging kambing bisa menyebabkan hipertensi atau darah tinggi.
Bahkan ada juga yang beranggapan meningkatkan kolesterol. Sehingga banyak orang takut untuk mengonsumsi daging kambing.
Lantas, benarkah daging kambing menyebabkan hipertensi?
Ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana Jakarta membantah mitos yang mengatakan memakan daging kambing dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi dengan cepat.
“Daging kambing masuk ke dalam kelompok lauk hewani dengan lemak sedang, sehingga sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan,” kata Ahli Gizi Fitri Hudayani SST, M.Gz saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin (17/6).
Menanggapi soal mitos tersebut, Fitri mengatakan sebenarnya daging kambing memiliki manfaat yang baik bagi tubuh. Menjadi salah satu sumber protein hewani, 40 gram atau setara dengan satu potong daging kambing berukuran sedang mengandung energi sebesar 75 Kkal, protein tujuh gramd an lemak lima gram.
Penyebab hipertensi
Adapun yang dapat meningkatkan risiko hipertensi adalah penambahan bumbu dalam daging yang dimasak yang tinggi natrium dengan takaran yang banyak. Misalnya garam dapur, kecap atau bumbu penyebab.
Daging kambing juga tidak meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, selama masyarakat mengonsumsinya dalam batas wajar, hanya menggunakan dagingnya dalam kondisi yang bersih tanpa lemak sehingga kambuhnya penyakit tersebut dapat dicegah.
“Maka dari itu konsumsinya harus dibatasi dengan bijak,” kata Fitri.
Fitri kemudian juga membantah bahwa daging kambing tidak boleh dicuci sebelum dimasak.
Menurutnya, sangat penting untuk mencuci daging guna menghindari terjadinya kontaminasi silang bakteri yang ada pada daging.
Terjadinya kontaminasi silang juga dapat dicegah dengan cara memasak daging kambing sampai matang.
Fitri juga menjelaskan cara menyimpan daging kambing yang benar.
“Sementara penyimpanan daging kambing setelah dari rumah potong hewan (RPH) atau tempat pemotongan harus disimpan dengan baik, tidak dengan tempat terbuka dan jika disimpan di lemari pendingin jangan dekat dengan makanan lain,” katanya.