7 Manfaat Diet Plant Based bagi Kesehatan, Bantu Turunkan Risiko Penyakit Kronis
Pola makan nabati atau diet plant based adalah pola makan yang berfokus pada makanan yang berasal dari tumbuhan. Diet plant based ini terdiri dari buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak, whole grain, dan legume.
Pola makan nabati atau diet plant based adalah pola makan yang berfokus pada makanan yang berasal dari tumbuhan. Pola makan plant based ini terdiri dari buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak, whole grain, dan legume.
Diet plant based tidak membuat Anda menjadi vegetarian atau vegan atau tidak pernah makan daging atau susu. Sebaliknya, secara proporsional Anda perlu memilih lebih banyak makanan dari sumber nabati.
-
Siapa yang mengembangkan diet golongan darah? Diet golongan darah, yang dikembangkan oleh Dr. Peter D’Adamo, ND, didasarkan pada teori bahwa makanan tertentu bereaksi dengan golongan darah seseorang.
-
Bagaimana cara meningkatkan berat badan janin dengan makanan? Memilih makanan yang tepat dan menjaga pola makan yang seimbang bisa membantu ibu hamil demi perkembangan janin yang sehat.
-
Bagaimana cara mengonsumsi bayam saat diet? Bayam memiliki kandungan nutrisi yang banyak dan sangat tepat untuk dikonsumsi saat diet. Selain itu, bayam juga termasuk rendah kalori, namun kaya akan vitamin dan mineral. Bagaimana tidak? Dalam 30 gram bayam terdapat 7 kalori.
-
Bagaimana cara diet golongan darah? Diet golongan darah, yang dikembangkan oleh Dr. Peter D’Adamo, ND, didasarkan pada teori bahwa makanan tertentu bereaksi dengan golongan darah seseorang. Diet ini menyarankan konsumsi makanan tertentu dan menghindari makanan lain sesuai dengan golongan darah.
-
Kapan sebaiknya mengonsumsi jamu Galian Parem? Meskipun Jamu Galian Parem dipercaya membawa manfaat, penting untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan atau herbalis sebelum mengonsumsinya, terutama jika ada kondisi kesehatan tertentu atau jika sedang dalam keadaan hamil. Memahami dosis yang tepat dan memastikan bahwa jamu ini sesuai dengan kebutuhan spesifik dapat membantu memastikan penggunaan yang aman dan efektif.
-
Kenapa minuman sehat penting saat diet? Ketika Anda sedang menurunkan berat badan, konsumsi makanan dan minuman sehari-hari merupakan hal yang perlu diperhatikan.
Meski begitu, beberapa orang berpikir dan menafsirkan diet plant based sebagai pola makan vegan, yang menghindari semua produk hewani. Dan bagi yang lain, pola makan ini berarti mereka mengonsumsi makanan nabati, tetapi terkadang juga mengonsumsi daging, ikan, atau produk susu.
Bagaimana pun penafsiran orang, mengonsumsi makanan yang lebih tinggi pada produk nabati dan lebih rendah produk hewani, dapat memberikan banyak manfaat kesehatan, termasuk penurunan atau pemeliharaan berat badan dan menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes.
Dilansir dari everydayhealth.com, berikut adalah manfaat diet plant based bagi kesehatan.
Menurunkan Tekanan Darah
Manfaat diet plant based yang pertama adalah untuk menurunkan tekanan darah. Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Untungnya, makanan yang Anda makan bisa membuat perbedaan. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa diet plant based dapat mengurangi tekanan darah, sehingga mengurangi risiko seseorang untuk mengalami kondisi tersebut.
Sebuah meta-analisis yang diterbitkan pada April 2014 di JAMA Internal Medicine mengeksplorasi data dari 39 penelitian dan menyimpulkan bahwa orang yang mengikuti diet vegetarian memiliki tekanan darah rata-rata lebih rendah daripada mereka yang mengikuti diet omnivora, yang berarti termasuk tanaman dan daging.
Menjaga Kesehatan Jantung
cardiomyopathy.org
Manfaat diet plant based yang kedua yaitu untuk menjaga kesehatan jantung. Daging mengandung lemak jenuh, yang dapat menyebabkan masalah jantung jika dimakan secara berlebihan. Jadi, dengan mengurangi daging dan mengonsumsi makanan nabati, bisa menjadi upaya untuk lebih baik dan sehat.
Sebuah studi yang diterbitkan pada Agustus 2019 di Journal of American Heart Association menemukan bahwa makan makanan nabati dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular hingga 16 persen dan kematian akibat kondisi kesehatan ini sekitar 31 persen. Tapi ini bukan hanya tentang membatasi daging — Anda harus memastikan makanan nabati yang Anda konsumsi sehat.
Membantu Mencegah Diabetes Tipe 2.
Manfaat diet plant based yang ketiga yakni untuk membantu mencegah diabetes tipe 2. Sudah diketahui bahwa ada hubungan antara diet dan diabetes tipe 2. Berat badan merupakan faktor risiko utama karena lebih banyak jaringan lemak membuat sel lebih resisten terhadap insulin, menurut Mayo Clinic. Studi menunjukkan bahwa diet nabati memiliki manfaat. Sebuah studi yang diterbitkan pada Juni 2016 di PLoS Medicine menemukan bahwa makan makanan nabati yang diisi dengan makanan nabati berkualitas tinggi mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 sebesar 34 persen.
Ini kemungkinan karena tanaman lebih rendah lemak jenuh daripada makanan hewani, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dan risiko diabetes tipe 2, catat American Diabetes Association. Studi lain yang diterbitkan dalam Diabetes Care menemukan prevalensi diabetes tipe 2 adalah 7,6 persen di antara nonvegetarian dan hanya 2,9 persen untuk vegan.
Membantu Menurunkan Berat Badan
Manfaat diet plant based yang keempat adalah untuk menurunkan berat badan. Risiko obesitas berkurang saat Anda menukar pola makan daging dengan diet plant based. Singkatnya, orang yang makan makanan nabati cenderung berbobot lebih ringan, meskipun itu tidak selalu menjadi tujuan nomor satu.
Studi Diabetes Care menemukan perbedaan besar indeks massa tubuh (BMI) antara pemakan non-daging dan pemakan daging. Rata-rata BMI untuk vegan adalah 23,6, sedangkan untuk nonvegetarian adalah 28,8, yang menunjukkan kelebihan berat badan, menurut National Heart, Lung, and Blood Institute.
Makan lebih banyak makanan nabati dapat membantu Anda menurunkan berat badan. Menurut sebuah penelitian kecil yang diterbitkan pada Maret 2017 di Nutrition & Diabetes, 65 orang dewasa yang kelebihan berat badan dan mengikuti diet nabati selama satu tahun kehilangan rata-rata 9,25 pon.
Salah satu alasan penurunan berat badan adalah bahwa biji-bijian dan sayuran relatif rendah pada indeks glikemik, yang membuatnya dicerna lebih lambat, dan buah mengandung antioksidan dan serat, yang membantu memperpanjang rasa kenyang, menurut data yang dikutip dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Januari 2016 dalam Journal of General Internal Medicine.
Mengurangi Risiko Kanker
Shutterstock/Pressmaster
Manfaat diet plant based yang kelima yaitu untuk mengurangi risiko kanker. Penelitian menunjukkan bahwa pola makan nabati dapat membantu mencegah kanker. American Institute for Cancer Research mengatakan cara terbaik untuk mendapatkan nutrisi pelindung kanker, seperti serat, vitamin, mineral, dan fitokimia, adalah dengan makan makanan yang kaya akan sayuran, buah, biji-bijian, kacang-kacangan, dan beberapa makanan hewani. Dan hal yang sama berlaku untuk penderita kanker.
Meminimalkan Risiko Stroke
Risiko stroke meningkat jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, kelebihan berat badan, diabetes atau penyakit jantung, kolesterol tinggi, atau merokok dan menggunakan obat-obatan. Salah satu cara sederhana untuk mengurangi risiko stroke adalah dengan meningkatkan asupan buah dan sayuran. Konsumen buah dan sayuran tinggi memiliki risiko stroke 21 persen lebih rendah daripada mereka yang mengonsumsi paling sedikit, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Juni 2014 di Stroke.
Menjaga Otak menjadi Kuat
Manfaat diet plant based yang terakhir adalah untuk membantu menjaga otak. Sebuah tinjauan dari sembilan penelitian, yang diterbitkan pada tahun 2017 di Frontiers in Aging Neuroscience, menemukan bahwa makan 100 gram ekstra buah dan sayuran per hari (sekitar satu setengah cangkir) menyebabkan pengurangan 13 persen risiko gangguan kognitif dan demensia.
Ini mungkin karena buah-buahan dan sayuran kaya akan polifenol. Polifenol dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer dan dapat membantu membalikkan penurunan kognitif, menurut ulasan yang diterbitkan pada tahun 2014 di Current Pharmaceutical Biotechnology.