Cara Aman Turunkan Berat Badan Tanpa Risiko Kulit Kendur atau Bergelambir Menurut Ahli Gizi
Dokter spesialis gizi mengungkapkan tips untuk mencegah kulit kendur saat menjalani diet serta memberikan panduan aman untuk menurunkan berat badan.
Bagi banyak individu, menurunkan berat badan merupakan pencapaian yang sangat diimpikan, terutama setelah menjalani diet yang panjang untuk melawan obesitas. Namun, setelah berhasil menurunkan berat badan, sering kali muncul permasalahan baru, yaitu kulit bergelambir. Kondisi ini biasanya terjadi di area tubuh seperti perut, paha, atau lengan atas. Apa penyebabnya?
Mengapa Kulit Bergelambir Setelah Diet?
Ketika seseorang menurunkan berat badan, terutama bagi mereka yang pernah mengalami obesitas, fokus utama tubuh adalah mengurangi massa lemak. Hal ini merupakan tujuan utama dalam proses diet. Menurut dr. Evania Astella, M.Gizi SpGK AIFO-K, seorang dokter spesialis gizi klinik di Dermis Skin & Slimming Center Kemang, lemak yang terletak di bawah permukaan kulit berfungsi sebagai bantalan antara kulit dan jaringan tubuh. Ketika lemak ini berkurang, ruang kosong antara kulit dan jaringan tubuh muncul, menyebabkan kulit terlihat kendur dan bergelambir.
-
Bagaimana mengatasi kulit bergelambir setelah diet? Untuk mengatasi kulit bergelambir, banyak orang memilih berbagai metode, mulai dari perawatan kulit topikal dan latihan fisik hingga prosedur medis seperti operasi pengencangan kulit. Penggunaan pelembap yang kaya nutrisi, konsumsi cukup protein, dan rutin berolahraga, khususnya latihan kekuatan, dapat membantu meningkatkan elastisitas kulit dan mengencangkan area yang kendur.
-
Kenapa kulit bergelambir setelah diet? Ketika seseorang kehilangan berat badan dengan cepat, kulit yang sebelumnya meregang untuk mengakomodasi lemak ekstra sering kali tidak dapat kembali ke bentuk asalnya dengan cepat. Hasilnya adalah kulit yang kendur dan bergelambir, terutama di area seperti perut, lengan, paha, dan wajah.
-
Bagaimana cara alami atasi kulit kendur? Terdapat berbagai cara untuk mengatasi masalah ini termasuk operasi. Namun tentu saja menggunakan cara alami untuk mengatasinya merupakan yang terbaik.
-
Bagaimana cara yang sehat untuk menurunkan berat badan? Penurunan berat badan yang sehat dan berkelanjutan memerlukan keseimbangan antara asupan kalori dan aktivitas fisik, serta pola makan yang seimbang dan nutrisi yang cukup.
-
Apa diet yang aman dan sehat? Kebanyakan orang melakukan diet dengan langsung mengubah secara drastis pola makan sehari-hari. Hal ini tidak benar dilakukan. Sebaiknya lakukan diet dengan sehat dan aman.
-
Kenapa kulit kendur setelah turun berat badan? Kulit kendur ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa saat berat badan bertambah, kulit juga meregang untuk menampung lemak tambahan. Namun, saat lemak itu hilang, kulit tidak selalu kembali ke bentuk semula, menyebabkan kulit kendur.
Dr. Evania menjelaskan, "Pada pasien, terutama yang sudah berusia lanjut, elastisitas kulit dan produksi kolagen mulai menurun. Akibatnya, kulit tidak bisa mengencang secepat penyusutan lemak yang terjadi." Pernyataan ini diungkapkan dalam acara 'The First Frax Pro In Indonesia & Dermis 7th Anniversary' pada Selasa, 29 Oktober 2024.
Kondisi ini paling sering terlihat pada individu berusia di atas 30 atau 40 tahun, ketika kemampuan regenerasi kulit mulai menurun dan stretch mark sering muncul.
Apa yang Dapat Dilakukan Agar Kulit Tetap Kencang Setelah Menjalani Diet?
Kunci untuk mengurangi risiko kulit kendur adalah dengan menjalani diet yang tepat dan berada di bawah pengawasan dokter.
"Penurunan berat badan haruslah terkontrol," ungkap Evania. Setiap individu disarankan untuk menetapkan target penurunan yang spesifik, seperti berapa kilogram yang ingin diturunkan dalam seminggu atau sebulan. Pada tahap awal, yang biasanya berlangsung sekitar tiga bulan, penting untuk menentukan batas maksimal penurunan berat badan agar tidak terjadi penurunan yang terlalu drastis. Di tahap berikutnya, target dapat disesuaikan berdasarkan kondisi tubuh dan kesehatan.
Selain itu, penggunaan suplemen yang dapat merangsang sintesis kolagen juga sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan dan elastisitas kulit selama proses penurunan berat badan.
"Dengan begitu, penurunan lemak tidak hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga menjaga estetika kulit agar tetap terlihat sehat dan kencang," jelas Evania.
Dengan menjaga keseimbangan antara penurunan berat badan dan kesehatan kulit, seseorang dapat mencapai hasil yang optimal tanpa mengorbankan penampilan fisik mereka.
Bagaimana Cara Mengatasi Kulit Kendur Setelah Menjalani Diet?
Dr. Evania mengungkapkan bahwa di kliniknya terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengatasi kulit yang mengalami kekenduran, yang disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi tersebut. Berikut adalah beberapa opsi yang dapat dipertimbangkan:
1. Radiofrekuensi
Bagi mereka yang mengalami kekenduran ringan, perawatan radiofrekuensi bisa menjadi alternatif yang baik. Terapi ini berfungsi untuk merangsang produksi kolagen baru, sehingga membuat kulit terlihat lebih kencang dan sehat.
2. Microneedling Radiofrekuensi
Apabila kekenduran kulit sudah cukup parah, metode microneedling radiofrekuensi dapat menjadi solusi yang efektif. Teknologi ini lebih mendalam dibandingkan radiofrekuensi biasa dan mampu meningkatkan elastisitas kulit dengan lebih baik.
3. Body Tight
Untuk kondisi yang lebih serius, penggunaan teknologi body tight dapat menjadi pilihan terbaik. Metode ini mirip dengan liposuction, namun dengan tambahan efek pengencangan kulit, sehingga sangat cocok bagi individu yang mengalami masalah kendur kulit yang signifikan.
Dengan adanya berbagai pilihan perawatan ini, penanganan kulit kendur pasca diet dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu, sehingga hasil yang diperoleh menjadi lebih maksimal.
Frax Pro: Inovasi Terkini untuk Mendapatkan Kulit Halus Tanpa Nyeri
Dengan kemajuan teknologi, menjaga kecantikan kulit kini menjadi lebih praktis berkat kehadiran Frax Pro. Frax Pro adalah mesin fraksional laser mutakhir yang diproduksi oleh Candela Medical, yang diakui sebagai salah satu pelopor dalam industri laser. Berbeda dengan teknologi laser lama, seperti laser ablative yang sering menimbulkan rasa sakit dan memerlukan waktu pemulihan yang lama, Frax Pro adalah inovasi non-ablative yang tidak merusak lapisan epidermis. Pendiri Dermis Skin & Slimming Center Kemang, dr. Hafiza Fikri Fadel, Sp.DVE, FINSDV, PGC, menyatakan bahwa inovasi ini menjadikan proses perawatan kulit jauh lebih nyaman.
Frax Pro memiliki dua panjang gelombang yang mampu menembus hingga lapisan dermis, sehingga tidak hanya merangsang pembentukan kolagen baru, tetapi juga memberikan hasil yang nyata dalam waktu yang relatif singkat. Keunggulan lain dari Frax Pro adalah kemampuannya dalam menangani berbagai masalah kulit, termasuk bekas jerawat, kerutan, dan pori-pori yang membesar. Selain itu, teknologi ini juga meningkatkan penyerapan serum atau obat pada kulit, sehingga hasil perawatan menjadi lebih optimal dan memuaskan.