8 Fakta Bogor Kota Sejuta Angkot, Jumlahnya Bakal Dikurangi Pemkot
Selain dikenal sebagai kota hujan, Bogor juga dikenal sebagai kota sejuta angkot. Namun belakangan ini Bima Arya selaku Walikota Bogor merancang wacana pemusnahan angkot sebagai upaya penataan transportasi di Kota tersebut. Berikut 8 fakta menariknya.
Selain memiliki julukan kota hujan, Bogor juga sering disebut sebagai kota sejuta angkot. Julukan ini diberikan bukan tanpa alasan, hampir di setiap jalan Kota Bogor angkot akan sangat mudah ditemui.
Namun jumlah angkot di kota ini akan segera berkurang karena Pemkot Bogor telah mengeluarkan kebijakan dan akan mulai melaksanakan pemusnahan sekitar 635 angkot di tahun ini.
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang memperkenalkan asinan Bogor? Mengutip Youtube Trans7 Official, kehadiran asinan di Bogor sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Ketika itu makanan ini dikenalkan oleh seorang Kapiten Tionghoa bernama Tan Goan Piaw.
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.
-
Apa yang keluar dari sumur di Bogor? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
Melalui kebijakan tersebut, Wali Kota Bogor, Bima Arya ingin melakukan tindakan 2:1 kepada ribuan angkot yang sudah melewati batas usia yang diperbolehkan untuk operasional yakni 20 tahun atau lebih. Nantinya dua angkot tua akan diganti dengan 1 angkot baru.
Jumlah Angkot di Bogor
Menurut data dari Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor, saat ini jumlah angkot di Bogor yang resmi tercatat adalah 3.412 kendaraan dengan rute keberangkatan sebanyak 23 trayek yang mengelilingi Kota Bogor dan sekitarnya.
2020 Merdeka.com/Muhammad Fayyadh/Magang
Berangkat dari Keluh Kesah Para Sopir Angkot
Bima Arya menjelaskan bahwa upaya pemusnahan angkot tersebut berawal dari keluh kesah para supir angkot. Ketika Ia naik angkot dan berbincang-bincang dengan para supir jawabannya selalu sama, yaitu turunnya pendapatan akibat banyaknya saingan dari para angkot di Bogor.
"Kalau saya ngobrol dengan sejumlah pengemudi angkot, jawabannya selalu sama. Katanya dibanding sebelumnya, sekarang turun jauh pemasukan. Kenapa? Karena saingannya banyak, angkotnya banyak, ditambah lagi ada ojol yang juga menjadi saingan sekarang. Sementara di sisi lain, kondisi mobil sudah tidak layak, bahkan usianya ada yang diatas 20-30 tahun. Sehingga kondisi mobil juga tidak prima lagi," ujar Bima Arya.
Memusnahakan Sebanyak 635 Angkot
2020 Merdeka.com
Program pemusnahan angkot tersebut rencananya akan dilakukan secara berkala oleh Bima Arya dengan memusnahkan sekitar 635 angkot yang berusia diatas 20 tahun. Ia menjelaskan bahwa saat ini ada sekitar 1.270 unit angkot tua yang berkeliaran di Jalur Sistem Satu Arah (SSA) atau mengitari Kebun Raya Bogor.
"Berdasarkan data, ada sekitar 1.270 angkot di pusat kota dan banyak yang usianya di atas 20 tahun dan setengahnya akan dihancurkan dan diganti dengan angkot baru," kata Bima saat pemusnahan angkot di Plaza Balai Kota Bogor, Minggu (01/3).
Program Penataan Transportasi
2020 Merdeka.com/Muhammad Fayyadh/Magang
Menurut Bima, Program tersebut merupakan upaya penataan transportasi di Kota Bogor yang kian semrawut dan macet dengan banyaknya angkot yang lalu lalang dan sudah tidak laik jalan namun masih tetap beroperasi sehingga membahayakan penumpang maupun pengguna jalan lain.
Dilaksanakan Secara Berkala
Menurut Kadishub Kota Bogor Eko Prabowo, program tersebut akan dijalankan secara berkala dimulai dari persetujuan para pemilik angkot yang saat ini telah terkumpul sebanyak 69 angkot yang bersedia mengikuti program ini.
"Hingga hari ini, kendaraan yang mengikuti program ini sebanyak 69 angkot, 10 unit diantaranya dilakukan scraping di Balaikota hari ini oleh Bapak Wali Kota Bogor. Targetnya sampai akhir 2020, jumlah angkot akan berkurang sebanyak 635 unit, tutur Eko.
Berpatokan Pada Perda
Eko pun menambahkan bahwa kegiatan tersebut juga didasari pada perda dan surat edaran dari Wali Kota Bogor. Program reduksi konversi angkutan ini berpedoman pada Perda Nomor 10 Tahun 2019, Surat Edaran Wali Kota dan Surat Edaran Kadishub.
Pematangan Rencana Moda Transportasi Baru
Pixabay 2020 Merdeka.com
Bogor berencana memiliki moda transportasi baru yaitu Trem yang merupakan hibah dari Pemerintah Belanda. Wacana yang telah digulirkan oleh Pemkot Bogor tersebut rencananya akan segera direalisasikan.
"Nantinya di pusat kota tidak ada lagi kemacetan, di pusat kota ini nantinya akan menjadi bus dan trem dan angkot hanya menjadi feeder (kendaraan penumpang) saja," kata Bima.
Menjadi Heritage City
24 set trem yang diterima dari pemerintah Belanda nantinya juga akan mematangkan konsep Heritage City yang selama ini identik dengan Kota Bogor. Bima menjelaskan bahwa transportasi jenis trem harus mendukung penguatan konsep Heritage City.
"Diharapkan Trem ini bisa jadi konsep transportasi yang mendukung kebijakan Herigae City yang telah lama di gaungkan oleh Pemkot Bogor, tidak akan keluar dari konsep yang melekat pada Kota Bogor tersebut. Tentunya harus sesuai dengan Heritage City. Nggak bisa keluar dari konsep itu," pungkas Bima.