Awal Mula Bandung Dijuluki Kota Kembang & Para Gadis Indo yang Cantik Menawan
Ada satu versi yang menyebut, kembang di sini bukanlah ‘bunga’ sungguhan, tapi para wanita cantik.
Penulis: Arsya Muhammad
Bandung, Ibu Kota Provinsi Jawa Barat dijuluki Kota Kembang, alias Kota Bunga. Sudah sejak lama sebutan ini melekat. Namun ada satu versi yang menyebut, kembang di sini bukanlah ‘bunga’ sungguhan, tapi para wanita cantik.
Kisah ini disampaikan oleh penulis sejarah Bandung Haryoto Kunto dalam buku Wajah Bandoeng Tempo Doeloe yang terbit tahun 1984.
Ceritanya, Haryoto saat itu tengah mencari asal usul siapa yang pertama kali menyebut Bandung Kota Kembang. Dia membolak-balik arsip dan catatan lama. Ada satu fakta yang menunjukan sebutan Kota Kembang itu awalnya sama sekali tidak ada kaitannya dengan bunga.
Saat itu tahun 1896, Bandung tiba-tiba mendapat kehormatan untuk menggelar kongres pertama Pengurus Besar Pengusaha Perkebunan Gula (Bestuur van De Vereniging van Suikerplanters), yang berpusat di Surabaya.
“Mohon maaf, saat itu Bandung masih kampung, belum pantas disebut kota,” tulis Haryoto Kunto.
-
Apa nama awal dari Bandung? Dahulu Bandung bernama Tatar Ukur, dengan daerah administratif sampai Garut dan Sukabumi
-
Apa yang digambarkan 'Kota Kembang' tentang Bandung? Lagu ini memikat banyak penikmat musik dengan melodi dan lirik yang menggambarkan keindahan Kota Bandung yang membawa nostalgia.
-
Bagaimana 'Kota Kembang' menggambarkan Bandung? Gambarkan Bandung sebagai Kota yang Sejuk dan Damai Merujuk bandung.go.id, dalam liriknya disampaikan tentang keindahan Bandung sebagai kota yang nyaman untuk ditinggali. Ini karena topografinya berada di kawasan dataran tinggi dan dekat dengan perbukitan.
-
Kenapa 'Kota Kembang' jadi simbol kebanggaan Bandung? Lagu ini menjadi simbol kebanggaan masyarakat Priangan dan tetap relevan di era sekarang.
-
Apa yang terkenal dari Kota Bandung? Tentu semua orang sudah tahu kalau alat musik tradisional angklung berasal dari Jawa Barat. Berkat Saung Angklung Udjo, alat musik angklung jadi terkenal hingga ke mancanegara.
-
Kenapa Taman Balai Kota Bandung disebut sebagai taman tertua di Kota Bandung? Merujuk bandung.go.id, Taman Balai Kota Bandung sendiri sering dianggap sebagai taman tertua di Kota Bandung. Bahkan, kehadirannya sudah lebih dulu ada sebelum Bandung menjadi gemeente alias Kotapraja.
Dibanding Surabaya, infrastruktur Kota Bandung saat itu masih jauh tertinggal. Jalan Braga yang jadi kebanggaan warga Eropa di Bandung masih jeblok berlumpur. Lampu penerangan pun belum terpasang merata.
“Fasilitas di Bandung masih terlalu sederhana untuk memikul tanggung jawab sebagai penyelenggara kongres,” kata Haryoto.
Kongres ini memang bukan kongres sembarangan. Mereka adalah para jutawan dari wilayah jawa Tengah dan Jawa Timur. ‘Crazy Rich’ kalau sebutan anak sekarang.
Para Gadis Indo dari Onderneming Pasirmalang
Meneer Jacob yang jadi seksi sibuk pun pusing tujuh keliling. Bagaimana cara agar acara besar ini sukses? Untungnya ada bantuan dari Meneer Schenk, seorang Preangerplanters atau tuan tanah perkebunan yang dikenal royal.
Schenk mendatangkan banyak gadis-gadis indo yang cantik dari Perkebunan Pasirmalang untuk menghibur para peserta kongres.
“Maka bisa diramalkan dengan segera, pelaksanaan kongres menjadi ‘beres’ dan ‘sukses besar’.”
Para peserta kongres pun digambarkan puas dengan seluruh rangkaian acara selama di Bandung. Dari para jutawan gula inilah muncul sebutan De Bloem der Indische Bergsteden alias Bunganya Kota Pegunungan di Hindia Belanda.
“Namun masih belum jelas apakah sebutan Bloem (bunga/kembang) itu ditujukan pada Kota Bandung, ataukah para noni indo yang cantik dari Onderneming (perkebunan) Pasirmalang. Entahlah, sejarah jualah yang lebih tahu,” beber Haryoto Kunto.
Tak cuma gadis Indo, untuk menyukseskan kongres, panitia sampai mendatangkan penyanyi dari Paris. Lucunya, mereka baru sadar, tak ada yang punya piano di Kota Bandung.
Saat kalang-kabut, untunglah ketua seksi hiburan Jan Fabricius teringat piano tua yang belum laku di rumah lelang. Piano itu pun langsung dibeli dan dibawa untuk menghibur tamu kongres.
Bandung dan Bunga
Selain ‘kembang’ dan kongres pengusaha gula, fakta lain memang menunjukkan jika Bandung dikenal karena keindahan bunga-bunganya. Haryoto menulis di Jalan Braga Bandung ada Toko Bunga Abundantia yang khusus mengirim bunga segar ke Istana Gubernur Jenderal di Batavia setiap hari.
“Bagaimana mungkin itu terjadi kalau dulu Bandung bukan lautan kembang?” katanya.
Beberapa pesohor yang mengunjungi Kota Bandung di era kolonial pun mengaku terpukau dengan Taman Kota yang cantik. Mulai dari Perdana Menteri Perancis George Clemencau, hingga aktor Charlie Chaplin dan Paulette Goddard yang berkunjung sekitar tahun 1938.
Tak cuma itu, Bandung Tempo Doeloe pun banyak memiliki jenis bunga yang langka. Pada tahun 1915 misalnya, Dr WD Van Leeuwen menemukan sejenis anggrek langka. Bunga itu pun dinamakan Microstylis bandongensis. Ada juga anggrek Nervillea aragona yang menghiasi Kota Bandung di masa lalu.
“Data sejarah cukuplah membuktikan bahwa sekali tempo, Kota Bandung ini pantas disebut sebagai Kota Kembang,” tutup Haryoto.