Ayam Capai Rp40 Ribu Per Kilogram, Ini Daftar Harga Sembako di Pasar Induk Rau Serang
Komoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Komoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Ayam Capai Rp40 Ribu Per Kg, Ini Daftar Harga Sembako di Pasar Induk Rau Serang yang Masih Tinggi
Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang. Kenaikan harga turut dikeluhkan pedagang karena sepinya penjualan. Pedagang hanya berharap harga bisa kembali normal. Salah satu yang mengalami kenaikan harga signifikan adalah daging ayam potong yang kini per kilogramnya mencapai Rp40 ribu. Selain itu komoditas lainnya juga masih tinggi, seperti telur ayam. Berikut informasi selengkapnya.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa yang dijual di Pasar Setan? Barang yang dijual mungkin berupa tanah, batu, daun, atau benda-benda sekitarnya.
-
Apa yang dipertandingkan dalam kontes ayam ekor lidi di Semarang? Penilaian dari kontes ini adalah keindahan dan kesehatan dari ayam ekor lidi mulai dari kepala, badan, kaki, postur, dan ekornya.
-
Apa makna di balik tradisi kupatan di Serang? Bagi masyarakat Banten, ketupat tak hanya sajian yang wajib hadir saat hari raya Idulfitri. Di Kabupaten Serang misalnya, ketupat menjadi santapan warga untuk memeriahkan peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.Ketupat menjadi kudapan yang sarat dengan nilai agama Islam dan kerap dijadikan sajian pada acara keagamaan di Serang.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Ayam potong naik hingga Rp8 ribu
Ayam potong menjadi barang pokok pertama yang masih naik di Pasar Induk Rau. Kenaikan ini sudah terjadi sejak bulan lalu. Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram. "Sebelumnya harga ayam potong Rp32 ribu per kilogram (kg), namun saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedang, Yayan, mengutip ANTARA.
Pembeli mengeluh
Menurut Yayan, naiknya harga ayam potong membuat konsumen mengeluh. Ini berdampak ke penurunan pembelian, bahkan sejak sebelum hari raya Iduladha. "Sebelum Lebaran Iduladha harga ayam sudah naik. Pembeli juga banyak yang mengeluh karena terlalu mahal," katanya lagi.
Berharap nilai jual ayam kembali normal
Yayan menambahkan, selama kenaikan ini penjualan ayam semakin menurun hingga 50 persen. "Biasanya per hari saya bisa menjual ayam sebanyak 200 ekor ayam. Namun, saat ini hanya 100-130 ekor per hari," kata Yayan menegaskan. Yayan menginginkan harga ayam kembali normal agar masyarakat kembali membeli ayam potong seperti kondisi normal.
Harga telur naik Rp2 ribu
Kemudian, komoditas telur ayam juga mengalami kenaikan sebesar Rp2 ribu per kilogramnya. Salah seorang pedagang, Ujang Saefudin mengaku jika saat ini harga telur mencapai Rp32 ribu. "Harga telur ayam naik lagi menjadi Rp32 ribu, padahal sebelumnya Rp30 ribu per kg. Kenaikan harga telur ayam sudah terjadi sejak Lebaran haji," kata Ujang.
Daging sapi stabil
Berbeda dari dua komoditas sebelumnya, harga daging sapi saat ini terpantau tidak mengalami kenaikan alias stabil.
- Heboh Malaysia Cabut Subsidi Ayam, Harganya Jadi Segini
- Mencicipi Mangga Arum Merah Situbondo, Harganya Capai Rp1 Juta per Kilogram
- Harga Ayam Potong Tembus Rp90 Ribu, Pemprov DKI Bakal Lakukan Ini
- Harga Ayam Potong Naik Usai Iduladha, Pedagang di Pasar Bogor Keluhkan Turunnya Konsumen hingga 50 Persen
Menurut salah satu pedagang, Hernanda, harga daging sapi berada di angka Rp130 ribu per kilogramnya. Ini sama seperti beberapa waktu lalu. Namun demikian daya beli masyarakat justru turun. “Sepi. Bahkan ada pedagang yang tidak berjualan karena turunnya jumlah pembeli," kata Hernanda.
10 kilogram daging tak habis
Dirinya menambahkan bahwa dalam sehari saat normal dirinya bisa menghabiskan hingga 50 kilogram. Namun di masa sekarang, 10 kilogram saja belum tentu habis. Menurut Hernanda, mau diturunkan sebesar apa juga tidak akan berpengaruh karena daging sapi tengah sepi peminat. "Mau diturunkan harganya juga tidak masalah. Masalahnya sekarang pembelinya tidak ada," tambahnya.