Bacaan Doa di Antara Takbir saat Salat Id, Wajib Diketahui
Salat Id berbeda dengan salat pada umumnya, karena terdapat takbir tambahan atau yang dikenal juga dengan takbir zawaid. Takbir tambahan ini juga berbeda jumlahnya di setiap rakaat, di mana pada rakaat pertama terdapat 7 takbir zawaid, dan 5 takbir zawaid di rakaat kedua.
Usai Ramadan, kaum muslimin akan merayakan hari raya Idul Fitri. Takbir akan terus menggema sampai waktu salat Id dimulai. Salat Id sendiri adalah salat sunah dua rakaat yang dianjurkan, yang dikerjakan di pagi hari saat hari raya Idul Fitri.
Untuk tempat pelaksanaannya, salat Id dinilai lebih afdhol dilakukan di tanah lapang, kecuali jika ada halangan, seperti hujan. Anjuran ini sesuai dengan hadis Abu Sa'id Al Khudri berikut,
-
Apa yang dirayakan dalam Hari Raya Idul Fitri? Hari Raya Idul Fitri biasanya dikenal dengan Hari Lebaran, yang merupakan momen penting bagi seluruh Muslim di dunia. Ini menjadi tanda akhir dari bulan puasa Ramadhan dan jatuh pada 1 Syawal dalam kalender Islam.
-
Apa yang diungkapkan doa Idul Fitri? Doa-doa yang dipanjatkan pada Hari Raya Idul Fitri juga menjadi ungkapan dari kerinduan umat Muslim untuk terus diberkahi dan dijauhkan dari segala keburukan di masa mendatang.
-
Apa arti dari ucapan Idul Fitri? Ucapan Idulfitri merupakan bagian tak terpisahkan dari perayaan Hari Raya Muslim yang penuh makna. Seiring dengan kemajuan teknologi dan media sosial, ucapan Idulfitri tidak lagi terbatas pada pertemuan langsung, namun juga tersebar melalui pesan teks, media sosial, dan panggilan video, menciptakan jalinan hubungan yang lebih luas. Momen Idulfitri menjadi kesempatan bagi umat Muslim untuk saling memaafkan dan merajut kembali tali persaudaraan.
-
Bagaimana cara umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri? Setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan lamanya, umat Islam di seluruh dunia bakal merayakan Hari Raya Idul Fitri. Umat Islam pun akan menjalankan sholat Idul Fitri dan berkumpul bersama keluarga.
-
Apa arti dari lafadz takbiran Idul Fitri? "Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore, tiada Tuhan(yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya, dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafiq, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan keesaan-Nya, Dia dzat yang menepati janji, dzat yang menolong hamba-Nya dan memuliakan bala tentaraNya dan menyiksa musuh dengan keesaan-Nya. tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji hanya untuk Allah."
-
Kapan doa Idul Fitri dibaca? Doa ini merupakan wujud rasa syukur kepada Allah SWT dan harapan agar amal ibadah salama bulan Ramadan diterima oleh Allah SWT.
“Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar pada hari raya ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha menuju tanah lapang.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Salat Id juga berbeda dengan salat pada umumnya, karena terdapat takbir tambahan atau yang dikenal juga dengan takbir zawaid. Takbir tambahan ini juga berbeda jumlahnya di setiap rakaat, di mana pada rakaat pertama terdapat 7 takbir zawaid, dan 5 takbir zawaid di rakaat kedua.
Kemudian yang perlu diketahui juga bahwa terdapat bacaan doa di antara takbir saat salat Id. Dalam artikel kali ini, kami akan membahas mengenai bacaan doa di antara takbir saat salat Id disertai dengan penjelasan bacaan iftitah saat salat Id, yang terkadang masih membuat bingung umat Islam.
Bacaan Doa di Antara Takbir saat Salat Id
©2012 Merdeka.com/arie basuki
Ketika salat Id, kita dianjurkan untuk bertakbir sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama, dan lima kali pada rakaat kedua. Kita juga dianjurkan untuk melafalkan bacaan doa di antara takbir saat salat Id. Bacaan doa di antara takbir saat sholat Id ini berisi dzikir atau pujian untuk Allah SWT.
Namun, mungkin masih ada sebagian orang yang bingung dengan apa yang harus dibaca ketika jeda di antara takbir saat salat Id. Adapun bacaan doa di antara takbir saat salat Id, bisa dengan membaca doa yang kami lansir dari islam.nu.or.id berikut ini,
سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ
Subhânallâh, walhamdulillâh, walâ ilâha illallâh, wallâhu akbar, wa lâ haula walâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil azhîm
Artinya:
"Mahasuci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada tuhan selain Dia, Allah mahabesar, dan tiada daya serta upaya selain berkat pertolongan Allah yang mahatinggi lagi mahaagung."
Doa Iftitah saat Salat Id
Setelah mengetahui bacaan doa di antara takbir saat salat Id, Anda juga harus tahu kapan doa iftitah dibaca saat melaksanakan salat Id, apakah dibaca setelah takbir zawaid, atau sebelum takbir zawaid?
Dilansir dari rumaysho.com, mayoritas ulama berpendapat bahwa doa istiftah saat salat Id dibaca setelah takbiratul ihram, sebelum takbir zawaid. Tapi, ada pula yang mengatakan bahwa doa iftitah dibaca setelah melakukan takbir zawaid.
Dalam Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah disebutkan,
“Menurut madzhab Hanafiyah, Syafi’iyah, pendapat terdahulu dari Hanabilah bahwa iftitah pada sholat Id dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum takbir yang lainnya (takbir zawaid atau tambahan) yaitu dilakukan pada rakaat pertama. Seseorang yang salat Id memulai dengan takbiratul ihram, lalu memuji Allah dalam doa iftitah, lalu melakukan takbir beberapa kali (takbir zawaid), kemudian membaca Al Fatihah. Sedangkan pendapat lain dari Imam Ahmad, doa iftitah dibaca setelah takbir zawaid, yaitu doa iftitah dilakukan sebelum membaca Al Fatihah. Demikian pendapat yang dinukil dari Al Kasaniy dari Ibnu Abi Laila.”
Kemudian pendapat dari Imam Ahmad menyatakan bahwa doa iftitah dibaca setelah membaca beberapa kali takbir (takbir zawaid). Inilah yang menjadi pendapat Al Khollal dan muridnya, begitu menjadi pendapat Al Auza’i karena setelah iftitah langsung dibaca isti’adzah (ta’awudz) dan itu dilakukan sebelum membaca Al Fatihah.
Namun, dalam pendapat mahzab Syafi'I, yang juga menjadi pendapat mayoritas ulama, menyatakan bahwa setelah takbiratul ihram, lalu diikuti dengan membaca doa iftitah, kemudian melakukan takbir zawaid, diikuti dengan ta’awudz dan membaca surat.